Sebum adalah zat berminyak yang dihasilkan oleh kelenjar minyak di kulit. Kulit yang mengandung terlalu banyak sebum, biasanya rentan berkomedo dan berjerawat. Di sisi lain, sebum memiliki beragam fungsi penting untuk menjaga kulit tetap sehat.
Sebum merupakan minyak alami kulit yang mengandung asam lemak, trigliserida, wax ester, squalene, dan kolesterol. Meski sering dianggap sebagai penyebab jerawat dan penyebab bruntusan, minyak alami ini sebenarnya berperan penting dalam menjaga kelembapan kulit dan mencegah pertumbuhan bakteri di kulit.
Produksi Sebum di Kulit
Sebum dihasilkan oleh kelenjar minyak atau kelenjar sebasea yang terdapat di hampir seluruh bagian tubuh. Namun, kelenjar ini paling banyak terdapat di kulit bagian wajah dan kepala.
Pada pria, produksi sebum diatur oleh hormon androgen atau hormon seks pada organ reproduksi. Sedangkan pada wanita, produksi sebum diatur oleh hormon androgen dan progesteron.
Semakin aktif hormon androgen, semakin banyak pula sebum yang dihasilkan. Pada masa pubertas, remaja pria biasanya menghasilkan lebih banyak sebum daripada wanita, karena jumlah hormon androgen pada pria cenderung lebih banyak.
Setelah pubertas, produksi sebum di kulit akan menurun seiring dengan proses penuaan pada kulit. Hal inilah yang menyebabkan lansia lebih berisiko mengalami kulit kering dan pecah-pecah. Tak hanya itu, konsumsi obat-obatan seperti pil KB juga dapat mengurangi produksi sebum.
Beberapa Fungsi Sebum bagi Kulit
Meski dikenal sebagai penyebab munculnya komedo dan jerawat, termasuk jerawat di dahi, sejatinya sebum memiliki banyak peran terhadap kesehatan kulit, di antaranya:
1. Menjaga kelembapan kulit
Sebum adalah minyak alami yang berfungsi untuk menjaga kelembapan kulit. Kulit yang terjaga kelembapannya akan tetap kenyal, elastis, dan lentur. Anda pun bisa terhindar dari masalah , pecah-pecah, dan keriput.
2. Melindungi kulit dari mikroba
Kemampuan sebum dalam menjaga pH alami kulit tetap normal, yaitu di kisaran 4,5–6,0, bermanfaat dalam mencegah terjadinya pertumbuhan berbagai jenis bakteri dan jamur di kulit. Oleh karena itu, sebum dikatakan sebagai salah satu benteng pertahanan alami kulit dari bakteri dan jamur.
3. Melindungi kulit dari efek sinar matahari
Squalene merupakan komponen penyusun sebum yang dapat melindungi kulit dari efek buruk sinar matahari atau sinar ultraviolet (UV). Paparan sinar UV yang berlebihan menyebabkan kerusakan kelenjar minyak di kulit, sehingga produksi sebum berkurang dan memicu penuaan dini pada kulit.
Untuh mencegah risiko tersebut, gunakan tabir surya dengan SPF minimal 30 saat beraktivitas di luar ruangan atau di bawah terik matahari.
4. Mengatur suhu tubuh
Selain berbagai fungsi di atas, sebum juga turut berperan dalam menghasilkan aroma atau bau alami tubuh. Hal ini diduga karena sebum mengandung zat
Cara Menjaga Keseimbangan Kadar Sebum
Berikut ini beberapa tips untuk menjaga kadar sebum tetap seimbang:
- Cuci muka 2 kali sehari, terutama ketika kulit terasa berkeringat dan berminyak.
- Gunakan produk perawatan wajah berlabel oil free dan noncomedogenic.
- Gunakan sabun pencuci muka yang mengandung bahan kimia ringan.
- Gunakan pelembap dan tabir surya secara rutin, terutama saat beraktivitas di luar ruangan.
- Gunakan make up berbahan dasar air dan berlabel oil free.
- Gunakan kertas minyak khusus wajah atau blotting paper saat wajah terasa berminyak.
- Bersihkan riasan wajah sebelum tidur.
- Hindari menggunakan pembersih wajah berbahan dasar minyak atau alkohol.
- Jangan menyentuh wajah dengan tangan yang kotor.
Dalam jumlah yang tepat, sebum memiliki peran penting bagi kesehatan kulit. Namun, jumlah sebum yang berlebihan atau kurang justru bisa memicu terjadinya masalah kulit.
Jika Anda mengalami masalah kulit akibat terganggunya produksi sebum, cobalah konsultasikan ke dokter untuk mendapatkan perawatan yang tepat.