Ingus berdarah merupakan kondisi keluarnya darah dari hidung atau lebih dikenal oleh masyarakat luas dengan istilah mimisan. Meski tampak menakutkan, namun mimisan tergolong cukup umum terjadi dan tidak selalu disebabkan oleh kondisi yang serius.
Mimisan sebenarnya tidak perlu terlalu dikhawatirkan. Apabila Anda sesekali menemukan adanya darah di ingus kemudian ingus kembali bening, kemungkinan besar kondisi yang Anda alami bukanlah kondisi yang berbahaya.
Namun, Anda perlu waspada jika ingus disertai dengan darah yang sangat banyak dan tidak kunjung berhenti, atau jika ingus Anda menjadi berdarah setelah Anda mengalami cedera kepala atau wajah. Jika hal ini terjadi, segera temui dokter agar dapat dilakukan pemeriksaan sehingga Anda lekas mendapatkan diagnosis dan penanganan yang tepat sesuai dengan penyebab hidung berdarah yang terjadi.
Berbagai Kemungkinan Penyebab Ingus Berdarah
Ingus berdarah biasanya akan tampak berwarna merah, kemerahan, merah muda, atau kecokelatan. Ada beberapa penyebab mengapa ingus Anda bisa berdarah, antara lain:
- Luka pada hidung akibat kebiasaan mengorek hidung atau membuang ingus terlalu kencang
- Pecahnya pembuluh darah di dalam hidung akibat udara dingin dan kering
- Adanya benda asing di dalam hidung
- Iritasi atau alergi pada hidung
- Penyakit tertentu, seperti infeksi saluran pernapasan atas (ISPA), tekanan darah tinggi, gangguan pembekuan darah, dan tumor atau kanker hidung
Selain itu, ingus berdarah juga bisa terjadi akibat efek samping obat pengencer darah, misalnya aspirin dan obat antihistamin atau dekongestan, yang dapat menyebabkan hidung terasa kering dan mudah mimisan.
Cara Mengatasi Ingus Berdarah
Untuk ingus berdarah yang disebabkan oleh penyebab-penyebab umum di atas, Anda bisa mengatasinya dengan beberapa langkah berikut ini:
- Tetap duduk tegak dengan kepala sedikit ditengadahkan atau diangkat ke atas. Hindari berbaring ketika hidung masih berdarah.
- Condongkan badan ke arah depan sedikit saja dengan posisi kepala tidak menengadah agar darah tidak mengalir kembali ke arah tenggorokan yang bisa menyebabkan Anda tersedak darah. Embuskan gumpalan darah keluar dari hidung secara perlahan.
- Jepit bagian lunak dari hidung dengan ibu jari dan telunjuk. Beri sedikit tekanan sambil tetap menjepit hidung. Anda bisa bernapas melalui mulut selama melakukan hal ini.
- Tahan selama 5–10 menit dan ulangi hingga darah berhenti.
- Kompres hidung dan area pipi dengan es yang dibungkus kain.
Ketika Anda mengalami ingus berdarah atau mimisan, hindari untuk mengoreknya atau menyumpal hidung dengan tisu atau kapas.
Ada beberapa obat dan semprotan khusus sebagai pertolongan pertama terhadap penyumbatan hidung dan perdarahan ringan, namun penderita tekanan darah tinggi sebaiknya berhati-hati. Gunakan sesuai instruksi penggunaan atau anjuran dokter. Contoh obat yang bisa dikonsumsi, antara lain oxymetazoline tetes hidung.
Ingus berdarah atau mimisan bisa tampak menakutkan, namun Anda sebaiknya tetap tenang ketika mengalaminya dan cobalah untuk melakukan beberapa cara di atas.
Namun, Anda disarankan untuk berkonsultasi ke dokter THT apabila Anda mengalami ingus berdarah yang tak kunjung berhenti, mimisan atau perdarahan yang sangat banyak, demam, sakit kepala, serta apabila terdapat riwayat cedera kepala atau wajah.