Selain cara membuat, takaran susu bayi juga perlu diperhatikan. Hal ini penting diketahui untuk mencukupi kebutuhan susu yang dibutuhkan demi tumbuh kembang bayi yang optimal.
Manfaat pemberian ASI eksklusif di 6 bulan kehidupan pertama bayi memang sudah tak diragukan. Namun, pada kondisi tertentu, Bunda mungkin tidak memiliki pilihan untuk mengganti atau menggabungkan pemberian ASI dengan susu formula.
Jika Si Kecil tidak bisa mendapatkan ASI eksklusif, pemberian susu formula bisa jadi alternatif terbaik untuk memenuhi kebutuhan nutrisinya. Susu formula bayi umumnya terbuat dari susu sapi yang telah ditambahkan nutrisi menyerupai kandungan ASI, untuk mendukung tumbuh kembang bayi secara optimal.
Sebelum memberikan susu formula, ada aturan yang perlu Bunda perhatikan. Salah satunya adalah takaran susu bayi yang harus disesuaikan dengan usia hingga berat badannya. Hal ini dilakukan untuk menghindari kelebihan atau kekurangan nutrisi yang dibutuhkan oleh bayi.
Takaran Susu Bayi yang Perlu Diperhatikan
Takaran susu bayi baru lahir baiknya memang diberikan sesuai dengan kebutuhan, atau setiap kali Si Kecil tampak lapar. Seiring pertambahan usia, takaran susu bayi akan menyesuaikan dengan berat badan, kondisi, dan kebutuhannya.
Umumnya, dalam sehari bayi membutuhkan antara 150–200 ml susu formula per kilogram berat badannya. Misalnya, jika berat badan Si Kecil adalah 3 kilogram, artinya ia membutuhkan takaran susu bayi sebanyak 450–600 ml per harinya.
Pastikan juga Bunda selalu membaca saran penyajian pada kemasan sebelum memberikan susu pada Si Kecil. Pasalnya, masing-masing merek susu formula memiliki sendok takaran berbeda yang harus ditambahkan air dengan jumlah tertentu.
Namun secara garis besar, takaran susu formula akan disesuaikan dengan usia Si Kecil dengan panduan sebagai berikut:
- Bayi baru lahir sampai 1 bulan, rata-rata diberikan takaran sebanyak 45–90 ml setiap 2–3 jam.
- Bayi berusia 2 bulan, umumnya diberikan takaran susu antara 90–120 ml setiap 3–4 jam sekali.
- Bayi berusia 4 bulan, takaran susu bayi yang dibutuhkan meningkat menjadi sekitar 120–180 ml, tergantung dari frekuensi menyusu.
- Bayi berusia 6 bulan, takaran dan frekuensi menyusunya juga meningkat menjadi 180–230 ml, dengan frekuensi pemberiannya sebanyak 4–5 kali sehari.
- Bayi berusia 6–12 bulan, takaran susu bayi yang diberikan sekitar 200–240 ml, dengan frekuensi 4–6 kali sehari yang diberikan disela jam makan utamanya, atau makanan pendamping ASI (MPASI).
Cara Membuat Susu Formula untuk Bayi
Untuk memastikan nutrisi dan kebersihan susu formula bayi, selalu gunakan air matang yang sudah direbus dan didiamkan sekitar 30 menit. Hal ini bertujuan untuk menjaga suhu air berkisar 70°C untuk membunuh kuman. Selain itu, pastikan Bunda membaca tanggal kedaluwarsa produk susu sebelum diberikan kepada Si Kecil.
Setelah mengetahui takaran susu bayi yang sesuai, Bunda bisa mempersiapkan susu formula dengan memerhatikan standar kebersihan dan keamanan. Berikut ini adalah cara membuat susu formula untuk bayi:
- Cuci tangan terlebih dulu menggunakan sabun dan air mengalir.
- Siapkan botol susu dan dot bayi dalam keadaan bersih dan steril.
- Tuangkan air sesuai dengan jumlah yang tertera pada kemasan.
- Tuangkan susu sesuai dengan takaran yang tertera pada kemasan.
- Pasang dot dan tutupnya, lalu kocok hingga air dan susu tercampur.
Sebelum memberikan susu kepada Si Kecil, Bunda juga perlu memeriksa suhu susu dengan meneteskannya terlebih dahulu di kulit. Berikan susu kepada bayi jika sudah terasa suam-suam kuku atau tidak panas.
Bunda juga harus memastikan jumlah air dan takaran susu bayi sesuai dengan petunjuk penyajiannya. Menggunakan terlalu banyak air bisa mengurangi nutrisi susu formula, sedangkan terlalu sedikit air justru bisa menyebabkan bayi mengalami dehidrasi.
Namun, sebelum memilih jenis susu formula, Bunda disarankan untuk berkonsultasi dahulu dengan dokter anak. Dokter akan memberikan saran jenis dan takaran susu bayi yang sesuai dengan usia, berat badan, dan kondisi kesehatan Si Kecil.
Jika Si Kecil menunjukkan gejala alergi susu, seperti muncul ruam, muntah, diare, atau sesak napas, sebaiknya hentikan pemberian susu formula dan segera periksakan ke dokter. Dengan demikian, penyebab keluhan bisa dipastikan dan mendapatkan penanganan yang sesuai, termasuk menyarankan jenis dan takaran susu bayi yang sesuai.