Tanaman obat keluarga adalah jenis tumbuhan budidaya rumahan yang dapat dijadikan sebagai obat untuk mengatasi berbagai penyakit. Tumbuhan yang tergolong sebagai tanaman obat keluarga sangat banyak jenisnya dan masing-masing memiliki manfaatnya tersendiri.

Tanaman obat keluarga (TOGA) sudah digunakan sebagai pengobatan alami untuk banyak penyakit sejak ribuan tahun lalu dan telah diwariskan secara turun-temurun hingga saat ini. Salah satu cara untuk memanfaatkan tanaman obat keluarga adalah dengan diolah menjadi jamu dan obat-obatan herbal.

Tanaman Obat Keluarga dan Manfaatnya untuk Kesehatan - Alodokter

Manfaat Tanaman Obat Keluarga 

Berdasarkan penelitian dan data dari Kementerian Kesehatan, jumlah spesies tanaman obat yang dapat ditemukan di Indonesia mencapai lebih dari 7.000 jenis. Dari jumlah tersebut, sekitar 1.000 jenis tanaman sudah diketahui dan secara luas digunakan dalam praktik pengobatan tradisional.

Manfaat tanaman obat keluarga bisa diperoleh dari seluruh bagian tanaman, termasuk akar, daun, batang, bunga, buah, biji, dan kulit. Selain itu, modifikasi batang tumbuhan, seperti rimpang dan umbi, juga termasuk dalam tanaman obat keluarga.

Berikut ini adalah beberapa jenis tanaman obat keluarga dan manfaatnya bagi kesehatan:

1. Kunyit

Kunyit merupakan tanaman obat keluarga golongan rimpang yang cukup umum digunakan sebagai obat dan bumbu masakan. Kunyit mengandung senyawa kurkumin yang dapat melawan peradangan di tubuh dan menjaga sel-sel tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas, seperti sinar UV, asap kendaraan, dan polusi udara.

2. Temulawak

Temulawak dikenal sebagai tanaman obat keluarga yang baik bagi kesehatan kulit, khususnya dalam mempercepat penyembuhan luka. Manfaat ini berkat senyawa temulawak yang dapat merangsang produksi kolagen, yaitu protein yang berperan dalam memperbaiki jaringan kulit yang rusak. Senyawa tersebut juga membantu memudarkan kerutan pada kulit.

3. Alang-alang

Alang-alang dimanfaatkan akarnya sebagai tanaman obat keluarga. Akar alang-alang mengandung prebiotik yang bisa menjaga keseimbangan bakteri baik di dalam usus. Dengan perannya ini, konsumsi akar alang-alang dapat menjaga fungsi usus tetap optimal serta mengobati dan mencegah sembelit.

4. Kayu manis

Kayu manis sering dimanfaatkan sebagai tanaman obat keluarga oleh penderita diabetes. Senyawa pada kayu manis diketahui dapat meningkatkan sensitivitas insulin, sehingga kadar gula darah dalam tubuh tetap stabil. Berkat perannya ini, risiko terkena hipoglikemia atau hiperglikemia dapat dihindarkan.

5. Brotowali

Brotowali merupakan tanaman obat keluarga yang memiliki sifat antidiabetik. Senyawa pada batang tanaman ini dapat membantu mengatur metabolisme glukosa dan menurunkan kadar gula darah, khususnya bagi penderita diabetes tipe 2. Selain itu, brotowali juga berperan sebagai penangkal racun dalam tubuh.

6. Daun sirih

Air rebusan daun sirih bisa digunakan sebagai obat tradisional untuk meredakan batuk. Daun sirih mengandung senyawa eugenol dan karvakrol yang memiliki sifat antimikroba, antiperadangan, dan antiseptik sehingga mampu melawan infeksi pada saluran pernapasan, meredakan peradangan, dan mengurangi iritasi pada tenggorokan yang dapat menyebabkan batuk.

7. Daun jambu biji

Daun jambu biji sudah sejak lama dimanfaatkan untuk mengatasi diare. Tanaman obat keluarga ini mengandung flavonoid yang dapat menghambat pertumbuhan bakteri penyebab diare, seperti Escherichia coli. Senyawa pada daun jambu biji juga dapat memperlambat gerakan usus, sehingga frekuensi BAB dapat berkurang.

8. Kapulaga

Salah satu tanaman obat keluarga yang sering digunakan untuk mengatasi maag adalah kapulaga. Bumbu masakan ini dapat menyeimbangkan produksi asam lambung, sehingga mencegah iritasi pada dinding lambung yang bisa memperparah gejala maag. Kapulaga juga dapat meredakan perut kembung, yang sering dialami oleh penderita maag.

9. Biji pala

Biji pala bersifat antibakteri. Berkat perannya ini, biji pala bisa membantu melawan bakteri penyebab jerawat dan mengatasi diare. Selain itu, biji pala juga diketahui mampu melawan bakteri penyebab bau mulut serta mencegah penyakit gigi dan gusi.

10. Sambiloto

Sambiloto merupakan salah satu tanaman obat keluarga yang bisa meredakan flu. Tanaman ini memiliki sifat antibakteri, antivirus, antiradang, serta antioksidan yang dapat meredakan gejala flu, seperti batuk pilek, hidung tersumbat, bersin-bersin, dan sakit tenggorokan.

Selain tanaman di atas, jahe, kencur, lempuyang, temu giring, temu ireng, dan bangle termasuk tanaman obat keluarga yang memanfaatkan akar atau rimpang untuk kesehatan tubuh. Daun murbei, daun saga, kemukus, mengkudu, serai, jamblang, dan kecubung juga tergolong sebagai tanaman obat keluarga.

Kini, Anda sudah mengetahui apa saja jenis tanaman obat keluarga yang bisa Anda konsumsi. Tanaman-tanaman ini bisa dengan mudah Anda tanam di pekarangan rumah karena tidak memerlukan lahan yang luas dan perawatannya pun relatif mudah. 

Jika Anda ingin mengonsumsi tanaman obat keluarga sebagai pengobatan alami, berkonsultasilah dengan dokter terlebih dahulu secara online melalui Chat Bersama Dokter. Hal ini penting untuk memastikan bahwa tanaman tersebut aman dan sesuai dengan kondisi kesehatan Anda.