Breadcrumbing merupakan salah satu bentuk pelecehan emosional yang dilakukan seseorang untuk memanipulasi orang lain. Pelaku akan terus menggoda agar korbannya tertarik dan merasa diinginkan, padahal nyatanya hanya dipermainkan.
Breadcrumbing, atau yang dikenal juga dengan istilah PHP (pemberi harapan palsu), tidak hanya terjadi pada hubungan romantis, melainkan juga dalam lingkungan sosial, keluarga, atau pekerjaan.
Pelaku breadcrumbing akan memberikan perhatian sebanyak-banyaknya kepada korban karena menginginkan sesuatu, hingga korban merasa berharap banyak. Nah, setelah tujuan pelaku tercapai, korban akan ditinggalkan begitu saja atau digantung.
Perilaku ini juga termasuk dalam tanda red flag dalam hubungan, yang sebenarnya bisa saja menjadi tanda hubungan perlu diakhiri.
Tanda-Tanda Seseorang Melakukan Breadcrumbing
Dalam breadcrumbing, pelakunya akan menempatkan korban seolah-olah sebagai yang terpilih. Tak seperti pelaku ghosting yang memberi banyak perhatian pada korbannya, pendekatan pelaku breadcrumbing tampak biasa saja, seperti mengirim pesan atau menelpon tanpa bertindak agresif, tetapi sangat menjanjikan sesuatu.
Pelecehan emosional ini biasanya melibatkan seseorang di masa lalu ataupun calon kekasih yang dianggap potensial (gebetan), baik secara langsung maupun melalui aplikasi kencan daring. Agar tak terjebak dalam jeratan pelaku PHP ini, ada beberapa tanda-tanda yang bisa dikenali dari perilaku breadcrumbing, di antaranya:
- Saat Anda mempertanyakan tentang masa depan bersama pelaku breadcrumbing, dia akan menjawab secara asal hanya untuk menyenangkan hati Anda
- Pelaku terlihat ingin berkencan tetapi tidak pernah menghabiskan waktu bersama dengan Anda
- Pelaku tidak membalas pesan selama beberapa hari atau minggu, tetapi ketika muncul kembali, dia tidak menjelaskan mengapa dia menghilang
- Setelah beberapa lama tidak muncul, pelaku mungkin hanya membalas pesan dengan lebih singkat atau berkomentar pendek di media sosial Anda
- Seiring berjalannya waktu, Anda akan mulai merasa diabaikan oleh pelaku
- Perhatian yang diberikan oleh pelaku lama-kelamaan akan terlihat seperti sebuah kepura-puraan
- Pelaku tidak pernah menjelaskan tentang dirinya kepada Anda secara gamblang
Harapan palsu yang terbangun sejak awal hubungan mungkin bisa membuat Anda merasa kesepian, depresi, dan putus asa. Oleh karena itu, waspadai beberapa tanda breadcrumbing sebelum Anda memutuskan menaruh hati dan kepercayaan kepada orang lain.
Cara Menghadapi Pelaku Breadcrumbing
Meski hati terasa sakit saat menjadi korban PHP atau breadcrumbing, Anda tidak perlu menyalahkan diri sendiri karena sudah begitu berharap. Hadapi dengan beberapa stratergi berikut ini, agar pelakunya tak bisa lagi mengambil keuntungan di atas rasa sakit yang Anda rasakan:
1. Ungkapkan langsung apa yang Anda rasakan
Butuh keberanian yang luar biasa besar untuk mengungkapkan apa yang Anda rasakan kepada pelaku breadcrumbing. Sampaikan secara perlahan dan jelas tentang bagaimana hubungan yang Anda harapkan, dan mintalah dia untuk berterus-terang tentang apa yang dirasakan.
Dengan begitu, pelaku breadcrumbing akan tahu bahwa perilakunya selama ini membuat Anda resah dan tidak nyaman. Namun, jika ia tidak mengindahkan apa yang Anda ungkapkan, maka meninggalkannya adalah jalan yang terbaik.
2. Sampaikan tentang bagaimana cara menghadapi Anda
Mungkin selama ini pelaku breadcrumbing merasa bingung tentang bagaimana cara terbaik untuk memperlakukan Anda, sehingga dia hilang dan kembali sesuka hati.
Jadi, pastikan Anda menyampaikan apa yang Anda suka dan apa yang bisa Anda toleransi agar tidak ada kesalahpahaman yang berujung PHP.
3. Pertimbangkan semua keputusan dengan tepat
Mempertahankan seseorang yang sudah tidak ingin bersama tentu hanya membuang-buang waktu dan energi. Jika ia hanya ingin memberi harapan palsu, segera tinggalkan dan jangan pernah lagi bertanya tentang bagaimana perasaannya terhadap Anda.
4. Jadwalkan waktu untuk bertemu
Jika masih penasaran tentang apa tujuan pelaku mendekati Anda dan memberikan begitu banyak harapan, jadwalkan waktu untuk bertemu dan tanyakan langsung kepadanya. Jangan berspekulasi sendiri karena hanya akan membuat Anda bingung, cemas, bahkan stres.
Apabila dia tidak ingin bertemu atau membatalkan rencana di menit terakhir, mungkin dia benar-benar hanya memberikan harapan palsu.
5. Hentikan membalas pesan dari pelaku
Pelaku breadcrumbing bisa saja tetap membalas pesan Anda dengan sangat singkat hanya untuk mempertahankan aksi manipulatifnya. Oleh karena itu, tidak masalah jika Anda tidak merespons pesannya agar tidak terjalin interaksi yang mungkin akan membuat Anda sakit hati.
Ingatlah bahwa Anda tidak perlu mengemis perhatian, cinta, ataupun kasih sayang dari pelaku breadcrumbing untuk mendapatkan kebahagiaan. Pelakunya pun melakukan hal ini hanya karena ego yang tinggi, tidak dewasa, mencari validasi, tidak siap untuk berkomitmen ataupun berpisah, dan merasa kesepian.
Namun, jika perilaku breadcrumbing yang Anda terima sampai menyebabkan stres, cemas, depresi, bahkan kehilangan semangat, Anda bisa berkonsultasi ke psikolog untuk mendapatkan saran dan jalan keluar yang tepat.