Salah satu risiko pascaoperasi yang umum terjadi adalah infeksi luka operasi. Kondisi ini dapat terjadi, baik pada operasi kecil maupun operasi besar. Infeksi pada luka bekas sayatan operasi perlu segera ditangani untuk mencegah timbulnya berbagai komplikasi.
Sebagian besar kasus infeksi luka operasi disebabkan oleh bakteri Staphilococcus. Bakteri tersebut dapat masuk ke dalam tubuh selama atau setelah operasi.
Jika tidak diobati, infeksi luka operasi dapat menimbulkan berbagai komplikasi, termasuk lambatnya penyembuhan luka operasi atau infeksi yang menyebar ke seluruh tubuh (sepsis). Oleh karena itu, penting untuk mengetahui gejala infeksi luka operasi dan penanganannya apabila Anda baru selesai menjalani operasi.
Gejala Infeksi Luka Operasi
Berikut ini adalah beberapa gejala yang dapat muncul ketika luka bekas sayatan operasi mengalami infeksi:
1. Kemerahan dan bengkak di lokasi sayatan operasi
Sayatan operasi yang terinfeksi dapat mengeras dan membengkak karena jaringan di bawahnya meradang. Sayatan yang terinfeksi juga dapat berwarna kemerahan dan terasa hangat saat disentuh.
2. Keluar nanah dari luka operasi
Cairan nanah yang berbau tidak sedap dapat mengalir keluar dari luka operasi yang terinfeksi. Cairan tersebut biasanya bertekstur kental dan berwarna hijau, putih, atau kuning.
3. Demam
Infeksi luka operasi juga dapat menyebabkan peningkatan suhu tubuh lebih dari 380 Celcius. Demam biasanya tidak kunjung turun selama lebih dari 24 jam.
4. Nyeri
Luka bekas operasi memang dapat menimbulkan rasa nyeri. Namun, nyeri yang muncul biasanya akan berkurang secara perlahan seiring dengan sembuhnya luka. Jika tidak kunjung membaik atau justru memburuk tanpa alasan yang jelas, ini bisa menjadi tanda luka operasi mengalami infeksi.
Jenis Infeksi Luka Operasi dan Penanganannya
Berdasarkan tingkat keparahan infeksi dan kedalaman luka, infeksi luka operasi terbagi menjadi tiga jenis yang masing-masing membutuhkan penanganan berbeda. Berikut ini adalah penjelasannya:
Infeksi kulit
Infeksi luka operasi jenis ini hanya memengaruhi lapisan kulit. Bakteri dari kulit, ruang operasi, tangan dokter bedah, dan permukaan lain di rumah sakit dapat berpindah ke luka operasi selama pembedahan dan menyebabkan infeksi.
Jenis infeksi luka operasi yang juga disebut infeksi superfisial ini biasanya dapat ditangani dengan pemberian antibiotik. Namun, dokter terkadang perlu membuka sebagian sayatan operasi untuk mengeluarkan cairan pada luka dan mengeringkannya.
Infeksi pada otot dan jaringan
Jenis Infeksi luka operasi ini melibatkan jaringan lunak di bawah sayatan dan bisa disebabkan oleh infeksi superfisial yang tidak diobati atau perangkat medis yang ditanam di kulit.
Hampir sama seperti infeksi superfisial, jenis infeksi ini juga ditangani oleh pemberian antibiotik. Bedanya, dokter mungkin harus membuka sayatan operasi sepenuhnya untuk membuang nanah dan mengeringkan luka.
Infeksi organ dan tulang
Jenis infeksi ini dapat terjadi akibat infeksi superfisial yang tidak diobati atau bakteri yang masuk jauh ke dalam rongga tubuh selama operasi. Kondisi ini memerlukan penanganan yang lebih kompleks daripada kedua jenis infeksi luka operasi sebelumnya.
Penanganan yang dapat dilakukan dokter untuk infeksi jenis ini meliputi pemberian antibiotik, tindakan mengeluarkan nanah (drainase), dan terkadang operasi ulang untuk memperbaiki organ atau mengatasi infeksi.
Faktor yang Meningkatkan Risiko Terjadinya Infeksi Luka Operasi
Infeksi luka operasi pada dasarnya dapat dialami siapa saja, tetapi lebih sering terjadi pada orang lanjut usia. Selain itu, memiliki riwayat infeksi kulit atau kondisi yang melemahkan sistem kekebalan tubuh seperti di bawah ini juga dapat meningkatkan risiko mengalami infeksi luka operasi:
- Diabetes
- Berat badan berlebih
- Kebiasaan merokok
Pencegahan Infeksi Luka Operasi
Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk menghindari terjadinya infeksi pada luka bekas operasi, yaitu:
- Pastikan balutan steril yang dipasang pada luka tidak terlepas minimal selama 48 jam.
- Minum antibiotik sesuai anjuran dokter.
- Pastikan Anda memahami dan menerapkanĀ cara merawat luka yang benar.
- Selalu cuci tangan dengan sabun dan air yang bersih sebelum menyentuh luka dan mintalah orang lain membantu merawat luka Anda.
Infeksi luka operasi memang keluhan yang umum terjadi, tetapi dapat berbahaya jika tidak segera diobati. Oleh karena itu, jika Anda baru selesai menjalani operasi dengan sayatan dan mengalami gejala infeksi luka operasi yang telah disebutkan di atas, segera temui dokter agar bisa secepatnya diberikan penanganan.
Ditulis oleh:
dr. Sonny Seputra, M.Ked.Klin, Sp.B, FINACS
(Dokter Spesialis Bedah)