Tanda gangguan jiwa yang dialami seseorang bisa berbeda-beda dan terkadang tidak selalu jelas terlihat. Bahkan, sebagian orang tidak menyadari bahwa dirinya sedang mengalami gangguan jiwa. Oleh karena itu, penting untuk mengenali tanda-tandanya agar dapat dilakukan penanganan yang tepat.
Gangguan jiwa merujuk pada berbagai masalah atau gangguan yang mengganggu kesehatan mental, sehingga memengaruhi suasana hati, pikiran, dan perilaku seseorang.
Gejala dan tanda gangguan jiwa umumnya muncul secara bertahap dan biasanya dimulai dari perubahan pola atau cara berpikir, perasaan, emosi, atau perilaku sehari-hari.
Tanda Gangguan Jiwa yang Harus Diwasdapai
Gejala dan tanda gangguan jiwa sangat bervariasi tergantung penyakit jiwa yang dialami dan tingkat keparahannya. Namun, secara umum, gejala dan tanda seseorang yang mengalami gangguan jiwa meliputi:
1. Perubahan suasana hati
Perubahan suasana hati atau mood pada penderita gangguan jiwa biasanya terjadi sangat drastis. Misalnya, di satu waktu penderita merasa sangat bersemangat, tetapi di waktu lainnya tiba-tiba menjadi sangat sedih, tidak bertenaga, bahkan hilang minat untuk melakukan kegiatan yang biasanya digemari.
Perubahan suasana hati yang drastis atau berkepanjangan perlu diwaspadai, terutama jika mengganggu aktivitas sehari-hari.
2. Gangguan tidur
Mayoritas penderita gangguan jiwa mengalami gangguan tidur. Gangguan tidur bisa berupa tidur terlalu banyak atau terlalu sedikit, sulit tidur, sering bangun di malam hari, tidur tidak berkualitas, atau tidak bisa tidur sama sekali.
Orang yang mengalami gangguan tidur cenderung akan merasa kurang bertenaga, lemas, mengantuk, dan kurang produktif dalam menjalani aktivitas sehari-hari.
3. Sulit berpikir
Penderita gangguan jiwa mungkin mengalami kesulitan mengingat, berkonsentrasi, atau berpikir logis. Jika sudah parah, penderita gangguan jiwa bahkan bisa mengalami gangguan pola pikir paranoid, halusinasi, atau tidak bisa membedakan mana yang nyata dan yang tidak.
4. Libatkan diri pada hal berbahaya
Penderita ganguan jiwa cenderung tidak peduli pada kesehatan dan keselamatan dirinya sendiri atau orang lain. Ia juga tidak memperhatikan kebersihan diri dan penampilannya. Penderita gangguan jiwa juga rentan mengalami berbagai masalah perilaku, seperti kecanduan alkohol, narkoba, bahkan percobaan bunuh diri.
5. Sulit bersosialisasi dengan orang lain
Tanda gangguan jiwa berikutnya adalah sulitnya bersosialisasi dengan orang lain karena rasa cemas yang menghantui. Kecemasan ini berujung pada sikap menghindari interaksi sehingga menghambat kehidupan sosial di sekolah, pekerjaan, atau aktivitas sehari-hari lainnya.
Orang yang mengalami gangguan ini biasanya ingin selalu menyendiri, merasa tidak bisa memercayai orang lain, dan menghindari pemicu gejala semakin buruk seperti berbicara di depan umum.
Tanda gangguan jiwa juga bisa dilihat dari fisik yang lesu, tidak bersemangat, hingga kehilangan nafsu makan atau justru mengalami peningkatan nafsu makan. Masalah pada nafsu makan ini bisa menyebabkan malnutrisi, di mana berat badan penderitanya menjadi terlalu rendah atau terlalu berat sehingga berisiko obesitas.
Selain itu, orang yang mengalami gangguan jiwa juga akan merasa nyeri atau keluhan di bagian tubuh tertentu, tetapi secara fisik tidak terdapat kelainan pada bagian tubuh tersebut. Keluhan ini dinamakan gangguan psikosomatik.
Namun, jika mengalami salah satu tanda gangguan jiwa di atas, belum tentu hal tersebut menjadi diagnosis pasti bahwa seseorang mengalami gangguan jiwa.
Namun, jika gejala yang dirasakan cukup berat hingga mengganggu kedekatan hubungan dengan orang lain, menimbulkan masalah dalam pekerjaan atau sekolah, dan membuat sulit beraktivitas, diperlukan konsultasi dengan psikolog atau psikiater.
Untuk mendeteksi apakah memang benar seseorang mengalami tanda gangguan jiwa, psikolog atau psikiater dapat melakukan pemeriksaan kejiwaan. Dari hasil pemeriksan tersebut, akan diketahui jenis gangguan jiwa yang diderita sehingga psikolog atau psikiater dapat memberikan penanganan yang sesuai.