Tegretol adalah obat berbahan aktif carbamazepine untuk menangani kejang akibat epilepsi. Tegretol juga digunakan dalam pengobatan gangguan bipolar, nyeri di wajah akibat gangguan saraf trigeminal, atau nyeri pada tenggorokan, lidah, dan telinga akibat gangguan saraf (glossopharyngeal neuralgia).
Carbamazepine pada Tegretol masuk dalam daftar obat antikonvulsan atau antikejang. Obat epilepsi ini bekerja dengan cara mengurangi aktivitas listrik berlebih di otak yang menyebabkan kejang. Dengan begitu, kambuhnya kejang pada penderita epilepsi bisa dikendalikan.
Selain sebagai antikejang, carbamazepine memiliki efek mood stabilizer (menstabilkan suasana hati) atau antimania. Karenanya, obat ini digunakan untuk mengatasi gejala berat dari gangguan bipolar yang tidak mereda dengan lithium, atau jika penggunaan lithium menyebabkan efek samping serius.
Dalam menangani trigeminal neuralgia dan glossopharyngeal neuralgia, carbamazepine berperan menghambat sinyal rasa nyeri di jalur saraf yang menuju otak. Alhasil nyeri pada wajah, tenggorokan, lidah, atau telinga akibat kondisi tersebut bisa mereda.
Tegretol tersedia dalam dua varian, yaitu:
- Tegretol 200 mg Tablet, yang mengandung 200 mg carbamazepine per tablet
- Tegretol CR, yang berisi 200 mg carbamazepine per tablet lepas lambat
Tegretol hanya bisa diperoleh dengan resep setelah berkonsultasi secara langsung atau konsultasi online dengan dokter.
Apa Itu Tegretol
Bahan aktif | Carbamazepine |
Golongan | Obat resep |
Kategori | Antikonvulsan dan antimania |
Manfaat | Mengendalikan kambuhnya kejang pada penderita epilepsi. |
Meredakan nyeri di wajah akibat gangguan saraf trigeminal atau (trigeminal neuralgia) | |
Meredakan nyeri pada tenggorokan, lidah, atau telinga akibat gangguan saraf (glossopharyngeal neuralgia) | |
Mengatasi gejala gangguan bipolar yang tidak bisa diobati dengan penggunaan lithium | |
Digunakan oleh | Dewasa dan anak usia ≥6 tahun |
Tegretol untuk ibu hamil | Kategori D: Ada bukti bahwa carbamazepine berisiko terhadap janin manusia. Namun, obat dalam kategori ini masih mungkin digunakan ketika manfaat yang diperoleh lebih besar daripada risikonya, misalnya untuk mengatasi situasi yang mengancam nyawa. |
Tegretol untuk ibu menyusui | Tegretol umumnya aman untuk ibu menyusui selama digunakan sesuai arahan dokter. |
Beri tahu dokter jika bayi enggan menyusu, tidur terus, atau mengalami gejala penyakit kuning selama Anda menjalani pengobatan dengan Tegretol. | |
Bentuk obat | Tablet, tablet lepas lambat |
Peringatan sebelum Menggunakan Tegretol
Tegretol merupakan obat resep sehingga penggunaannya harus sesuai petunjuk dokter. Sebelum menggunakan obat ini untuk diri sendiri atau memberikannya kepada anak, penting bagi Anda untuk memperhatikan hal-hal berikut:
- Beri tahu dokter tentang riwayat alergi yang Anda miliki. Tegretol tidak boleh digunakan oleh orang yang alergi terhadap carbamazepine, oxcarbazepine, atau obat antidepresan trisklik, seperti amitriptyline.
- Pastikan Anda memberi tahu dokter jika sedang menderita blok jantung (atrioventricular block); gangguan sumsum tulang, seperti trombositopenia atau neutropenia; atau pernah mengalami porfiria. Sebab, Tegretol tidak boleh digunakan pada kondisi tersebut.
- Diskusikan dengan dokter perihal penggunaan Tegretol jika Anda sedang mengalami depresi atau pernah melakukan percobaan bunuh diri.
- Mintalah saran dokter mengenai penggunaan Tegretol jika Anda sedang atau pernah menderita penyakit ginjal, penyakit liver, retensi urine, penyakit tiroid, diabetes, anemia, hiponatremia, glaukoma, atau penyakit jantung, termasuk aritmia.
- Beri tahu dokter jika Anda sedang hamil, berencana hamil, atau sedang menyusui. Gunakan alat kontrasepsi yang efektif selama menggunakan Tegretol sampai 2 minggu setelah selesai pengobatan. Sebab, obat ini dapat membahayakan janin jika Anda hamil.
- Tanyakan kepada dokter mengenai alat kontrasepsi yang efektif untuk mencegah kehamilan selama menjalani terapi dengan Tegretol. Kandungan carbamazepine dalam obat ini bisa menurunkan efektivitas kontrasepsi hormonal, seperti pil KB, suntik KB, susuk KB, atau KB spiral.
- Informasikan kepada dokter jika Anda sedang menjalani terapi penggantian hormon. Penggunaan Tegretol bisa menurunkan efektivitas terapi tersebut.
- Bicarakan terlebih dahulu dengan dokter jika hendak menggunakan Tegretol bersama obat lain, termasuk suplemen dan produk herbal. Tujuannya adalah untuk mengantisipasi terjadinya interaksi antarobat.
- Beri tahu dokter bahwa Anda atau anak sedang menggunakan Tegretol jika direncanakan untuk menjalani operasi atau pemeriksaan medis apa pun.
- Jangan langsung mengemudi atau melakukan aktivitas yang membutuhkan kewaspadaan setelah minum Tegretol. Kandungan obat ini bisa menyebabkan pusing, kantuk, dan penglihatan buram. Pastikan kondisi Anda sudah benar-benar prima sebelum melakukan kegiatan tersebut.
- Hindari konsumsi minuman beralkohol selama menjalani pengobatan dengan Tegretol agar tidak timbul efek samping.
- Jangan terlalu lama terpapar sinar matahari selama menggunakan Tegretol. Obat berisi carbamazepine dapat menyebabkan kulit gampang mengalami sunburn. Gunakanlah tabir surya dan kenakan baju yang tertutup jika hendak beraktivitas di luar ruangan pada siang hari.
- Segera ke dokter jika timbul reaksi alergi obat atau efek samping serius setelah menggunakan Tegretol.
Dosis dan Aturan Pakai Tegretol
Dosis Tegretol yang diberikan oleh dokter akan disesuaikan dengan usia pasien dan kondisi yang ditangani. Berikut rincian dosisnya:
Kondisi: Kejang akibat epilepsi
Dewasa dan anak usia >13 tahun
- Dosis awal 100–200 mg, 1–2 kali sehari. Dosis dapat ditingkatkan secara bertahap sesuai dengan kondisi pasien. Dosis maksimal 400 mg, 2–3 kali sehari.
Anak usia 6–12 tahun
- Dosis awal 100 mg 2 kali sehari, dosis dapat ditingkatkan secara bertahap sebesar 100 mg per hari, tiap minggu. Dosis perawatan 400–800 mg per hari, yang dibagi dalam beberapa jadwal konsumsi. Dosis maksimal 1.000 mg per hari.
Kondisi: Trigeminal neuralgia, glossopharyngeal neuralgia
Dewasa
- Dosis awal 100–200 mg, 2 kali sehari, dosis dapat ditingkatkan secara bertahap sesuai dengan kondisi pasien. Dosis perawatan 400–800 mg per hari yang dibagi dalam beberapa jadwal konsumsi. Dosis maksimal 1.200 mg per hari.
Kondisi: Gangguan bipolar yang tidak bisa ditangani dengan lithium
Dewasa
- Dosis awal 400 mg per hari yang dibagi dalam beberapa jadwal konsumsi, dosis dapat ditingkatkan secara bertahap sesuai dengan kondisi pasien. Dosis perawatan 400–600 mg per hari yang dibagi dalam beberapa jadwal konsumsi. Dosis maksimal 1.600 mg per hari.
Cara Menggunakan Tegretol dengan Benar
Gunakanlah Tegretol sesuai arahan dokter dan petunjuk yang tertera pada kemasan. Jangan menambah dosis atau menggunakan obat ini melebihi jangka waktu yang dianjurkan dokter.
Agar pengobatan maksimal, ikutilah panduan penggunaan Tegretol berikut ini:
- Konsumsilah Tegretol pada waktu makan agar tidak timbul sakit perut, mual, atau muntah.
- Telan tablet Tegretol dengan air putih. Tegretol sediaan tablet atau tablet lepas lambat bisa dibelah sesuai dengan petunjuk dokter. Namun, jangan menguyah, atau menghancurkan obat ini saat hendak meminumnya.
- Jika Anda lupa atau terlewat, segeralah minum Tegretol begitu teringat. Namun, jika jadwal konsumsi obat berikutnya sudah dekat, abaikan dosis yang terlewat dan jangan menggandakan dosis pada waktu selanjutnya.
- Lakukan kontrol sesuai dengan jadwal yang diberikan dokter agar kondisi dan respons terapi dapat terpantau. Selama menggunakan Tegretol, Anda mungkin akan diminta untuk menjalani pemeriksaan darah lengkap serta tes fungsi hati dan ginjal secara berkala.
- Lanjutkan pengobatan sesuai waktu yang dianjurkan dokter meski keluhan yang dialami sudah membaik. Menghentikan pengobatan secara tiba-tiba tanpa persetujuan dokter dapat memperburuk keluhan. Dokter akan menurunkan dosis secara bertahap jika pengobatan perlu dihentikan.
- Beri tahu dokter jika keluhan tidak membaik sama sekali meski sudah menggunakan Tegretol sesuai petunjuk dokter. Guna memastikan kondisi dan mendapat penanganan yang cepat, Anda bisa melakukan konsultasi online dengan dokter.
- Simpan Tegretol di tempat yang kering dan sejuk serta terhindar dari paparan sinar matahari langsung. Jauhkan obat ini dari jangkauan anak-anak.
- Jangan gunakan Tegretol yang sudah melewati tanggal kedaluwarsa.
Interaksi Tegretol dengan Obat Lain
Mengingat Tegretol mengandung carbamazepine, efek interaksi yang bisa terjadi jika produk ini digunakan bersama obat tertentu adalah:
- Peningkatan risiko terjadinya efek samping Tegretol jika digunakan bersama ciprofloxacin, acetazolamide, diltiazem, erythromycin, clarithromycin, fluoxetine, olanzapine, loratadine, terfenadine, omeprazole, ibuprofen, isoniazid, ticlopidine, verapamil, cimetidine, atau obat antijamur jenis azole, seperti ketoconazole
- Peningkatan risiko terjadinya kerusakan hati jika digunakan dengan isoniazid
- Peningkatan risiko terjadinya gangguan fungsi tiroid jika digunakan bersama obat lain yang tergolong antikonvulsan, seperti diazepam atau asam valproat
- Peningkatan risiko terjadinya overdosis cyclophosphamide
- Peningkatan risiko terjadinya efek samping yang merusak sistem saraf jika digunakan dengan lithium
- Peningkatan risiko terjadinya efek samping perdarahan dari vagina atau flek darah jika digunakan bersama alat kontrasepsi hormonal, seperti pil KB
- Penurunan efektivitas rocuronium sebagai obat pelemas otot yang digunakan saat operasi
- Penurunan efektivitas carbamazepine jika digunakan dengan cisplatin, doxorubicin, rifampicin, phenytoin, phenobarbital, atau teofilin
- Penurunan efektivitas obat non-nucleoside reverse transcriptase inhibitors (NNRTIs), seperti nevirapine, dalam mengobati HIV/AIDS
- Penurunan efektivitas obat antikoagulan yang diminum, seperti warfarin, dabigatran, atau apixaban
- Penurunan efektivitas asam valproat, tacrolimus, aripiprazole, atau lapatinib
Selain dengan obat, carbamazepine pada Tegretol juga dapat berinteraksi dengan makanan. Jika dikonsumsi bersamaan dengan grapefruit, kadar carbamazepine dalam darah bisa meningkat sehingga memperbesar risiko terjadinya efek samping. Oleh sebab itu, hindari konsumsi Tegretol bersama buah tersebut.
Guna menghindari efek interaksi yang tidak diinginkan, mintalah saran dokter sebelum menggunakan Tegretol bersama dengan obat, suplemen, atau produk herbal apa pun.
Efek Samping dan Bahaya Tegretol
Efek samping yang bisa timbul akibat penggunaan obat berbahan aktif carbamazepine, seperti Tegretol, adalah:
- Kantuk
- Pusing
- Mual atau muntah
- Mulut kering
- Sembelit
- Tremor
- Sulit berkonsentrasi atau berpikir
- Gangguan keseimbangan, misalnya sempoyongan saat berjalan
Meski jarang terjadi, penggunaan obat berbahan carbamazepine, seperti Tegretol, bisa menimbulkan reaksi alergi dan efek samping serius, yaitu:
- Penglihatan buram atau diplopia
- Gejala depresi, seperti sedih yang mendalam dan terus-menerus selama 2 minggu atau lebih, merasa putus asa, atau kehilangan minat terhadap hal-hal yang disukai
- Muncul keinginan menyakiti diri sendiri maupun bunuh diri
- Gejala hiponatremia, seperti lemas dan lelah, linglung, kram atau lemah otot, atau kejang yang makin sering meski sudah minum obat
- Gejala sindrom Stevens-Johnson, seperti ruam kemerahan atau keunguan yang menyebar luas, bintil-bintil, luka lepuh di kulit yang kemudian mengelupas
- Gejala gangguan irama jantung (aritmia), seperti nyeri dada, sesak napas, pusing berat seperti akan pingsan, detak jantung lebih cepat, lebih lambat, atau tidak teratur
- Gejala gangguan fungsi hati, nyeri perut bagian kanan atas, warna urine lebih gelap, kulit dan mata menguning
- Muncul ruam dari batang hidung sampai kedua pipi (butterfly rash), sesak napas, sendi terasa nyeri, kaku, atau bengkak
- Gejala kelainan darah, seperti demam, kliyengan seperti akan pingsan, mimisan, mudah memar atau perdarahan yang tidak jelas penyebabnya, napas pendek
Hubungi dokter jika Anda mengalami reaksi alergi obat atau efek samping yang berat setelah mengonsumsi Tegretol. Untuk mendapatkan respons yang cepat, Anda bisa melakukan konsultasi melalui Chat Bersama Dokter.
Melalui chat, dokter dapat memberikan saran dan pengobatan untuk meredakan efek samping. Apabila efek samping yang muncul tidak membaik atau malah bertambah parah, segeralah periksakan diri ke dokter untuk mendapatkan penanganan secepatnya.