Teh hijau dan teh oolong merupakan jenis teh herbal yang memiliki beragam manfaat bagi kesehatan tubuh. Namun, antara teh hijau vs teh oolong, manakah yang lebih menyehatkan? Yuk, kita telusuri jawabannya di artikel berikut ini.
Teh hijau dan teh oolong sebenarnya berasal dari tanaman yang sama, yaitu Camellia sinensis. Perbedaan antara keduanya terletak pada seberapa lama daun teh tersebut diproses. Teh hijau dihasilkan dari proses yang lebih singkat, sedangkan teh oolong melalui proses yang lebih lama sehingga warnanya lebih gelap atau merah.
Meski memiliki perbedaan, teh hijau dan teh oolong sama-sama memiliki banyak manfaat bagi tubuh.
Manfaat Teh Hijau untuk Kesehatan
Teh hijau kaya akan antioksidan polifenol dan EGCG (epigallocatechin gallate). Kedua zat ini diduga mampu melindungi sel tubuh dari kerusakan dan mengurangi bahaya radikal bebas dalam tubuh.
Meski masih membutuhkan studi lebih lanjut, ada banyak penelitian yang menyatakan bahwa teh hijau dapat memberikan beragam manfaat bagi kesehatan, di antaranya:
- Menjaga kekuatan dan kesehatan tulang serta memperlambat kerusakan tulang
- Melindungi kesehatan otak serta mengurangi risiko penyakit Alzheimer dan Parkinson
- Mengurangi risiko penyakit kanker, seperti kanker payudara dan kanker prostat
- Mempertahankan daya ingat dan konsentrasi
- Memperkuat daya tahan tubuh
- Mengurangi peradangan pada penyakit autoimun, seperti rheumatoid arthritis
- Menurunkan kadar gula darah dalam darah, memperbaiki kinerja insulin, dan mengurangi risiko terkena diabetes tipe 2
- Menurunkan kadar kolesterol jahat atau LDL
- Mengurangi risiko terkena penyakit kardiovaskular, seperti stroke, tekanan darah tinggi, dan penyakit jantung.
Untuk mendapatkan berbagai manfaat di atas secara maksimal, Anda dianjurkan untuk minum teh hijau sebanyak 3–5 cangkir per hari. Teh hijau umumnya aman dikonsumsi, tetapi jika dikonsumsi terlalu banyak dapat menimbulkan beberapa efek samping, seperti sakit perut, sakit kepala, dan gangguan tidur.
Manfaat Teh Oolong untuk Kesehatan
Sama seperti teh hijau, teh oolong juga memiliki kandungan antioksidan yang tinggi. Itulah sebabnya teh oolong juga mempunyai banyak khasiat untuk kesehatan tubuh, di antaranya:
- Meningkatkan dan memelihara daya konsentrasi
- Mengurangi risiko penyakit kanker
- Mengurangi dan menjaga berat badan, sehingga baik untuk orang yang memiliki berat badan berlebih atau obesitas
- Mengurangi kadar kolesterol dan trigliserida
- Menjaga kadar gula darah dan mengurangi risiko terkena diabetes tipe 2
- Meningkatkan kesehatan jantung dan menurunkan risiko terjadinya penyakit jantung
- Meningkatkan kepadatan mineral tulang, memperkuat gigi, dan mengurangi pembentukan plak gigi
- Meringankan gejala eksim
Untuk mendapatkan manfaat teh oolong tersebut, Anda dapat mengonsumsi maksimal 4 cangkir teh per harinya. Hal ini karena mengonsumsi teh oolong berlebihan dapat menimbulkan efek samping, seperti pusing, mual, tremor, detak jantung tidak teratur, hingga kejang.
Pilih Teh Hijau atau Teh Oolong?
Apa pun pilihan Anda, baik teh hijau vs teh oolong, kedua jenis teh tersebut sama-sama memiliki manfaat bagi kesehatan tubuh. Secara umum, perbedaan keduanya hanya terdapat pada warna, rasa, dan aromanya.
Jika Anda lebih suka teh dengan aroma dan rasa yang ringan, teh hijau bisa menjadi pilihan. Namun, jika Anda menyukai teh yang beraroma dan rasa yang sedikit lebih kuat atau pahit, teh oolong pun bisa Anda coba.
Perbedaan lain juga terdapat pada kandungan kafeinnya. Teh hijau memiliki kandungan kafein yang lebih rendah, sedangkan teh oolong memiliki kandungan kafein yang lebih tinggi. Hal ini bisa menyebabkan Anda menjadi terjaga setelah minum teh oolong.
Meski teh hijau dan teh oolong memiliki manfaat bagi tubuh, beberapa manfaat di atas masih memerlukan penelitian lebih lanjut untuk memastikan efektivitas keduanya. Selain itu, sebaiknya hindari konsumsi teh ini setelah makan. Hal ini karena kandungan tanin dalam teh bisa menghambat penyerapan zat besi.
Jika Anda ingin rutin mengonsumsi teh hijau atau teh oolong, tetapi memiliki kondisi atau gangguan medis tertentu, Anda perlu berkonsultasi dengan dokter lebih dulu. Apalagi lagi jika Anda sedang mengonsumsi obat-obatan atau suplemen tertentu.