Tekstur MPASI 11 bulan masih sama dengan bulan sebelumnya. Pada usia ini, bayi tetap harus mencoba makanan yang lebih padat dan agak keras, tidak seperti saat pertama kali belajar makan. Peningkatan tekstur ini penting untuk mengasah kemampuan anak dalam mengunyah dan menelan.
Kemampuan mengunyah dan menelan pada bayi usia 11 bulan umumnya sudah makin baik. Pada usia ini, gigi bayi mulai tumbuh, sehingga ia dapat mengunyah makanan yang lebih padat. Meski begitu, Bunda tetap perlu memperhatikan tekstur MPASI 11 bulan yang tepat untuk mengurangi risiko bayi tersedak saat makan, ya.
Inilah Tekstur MPASI 11 Bulan
Sebenarnya, tekstur MPASI 11 bulan tidak berbeda dengan bayi berusia 9 dan 10 bulan. Jika sebelumnya ia masih diberikan MPASI dengan tekstur bubur lumat (puree) atau bubur kental yang dihaluskan (mashed), kini Si Kecil bisa diberikan MPASI yang dicincang halus (minced) atau dicincang kasar (chopped).
Jadi, tekstur MPASI 11 bulan sudah lebih kasar dan padat daripada saat awal mulai belajar makan ya, Bun. Bunda bisa memberikan menu telur orak-arik, tumis daging cincang, atau tumis wortel. Untuk mendapatkan tekstur MPASI 11 bulan yang sesuai, Bunda bisa mengolahnya dengan cara dicincang, diiris tipis, dipotong kecil, atau dicacah.
Naik tekstur MPASI 11 bulan ini bertujuan untuk melatih kemampuan Si Kecil dalam mengunyah dan menelan makanan. Di samping itu, karena sudah tumbuh gigi, sebagian bayi jadi kurang suka dengan makanan yang lembut atau kental, dan lebih memilih makanan bertekstur padat dan agak keras.
Tekstur MPASI 11 bulan yang lebih kasar dan padat ini juga memudahkan Bunda untuk nantinya memperkenalkan makanan keluarga ke Si Kecil. Dengan begitu, ketika usianya menginjak 1 tahun, ia tidak merasa kaget saat diberikan MPASI berupa menu keluarga yang hanya dicincang atau dihaluskan seperlunya.
Selain menu MPASI yang dicincang halus atau kasar, Bunda diperbolehkan untuk memberinya finger food atau makanan yang mudah digenggam oleh bayi, seperti kentang atau ubi kukus, irisan buah, tahu, tempe, telur, atau keju.
Pemberian finger food ini tidak hanya membuatnya mahir menggigit dan mengunyah, tetapi juga mampu melatih keterampilan motorik halus sekaligus membiasakannya makan sendiri tanpa disuapi.
Aturan dalam Pemberian MPASI 11 Bulan
Tidak hanya tekstur MPASI 11 bulan, Bunda juga perlu memperhatikan aturan pemberian MPASI untuk Si Kecil. Nah, untuk bayi 11 bulan, porsi MPASI sekali makan adalah ½ mangkuk ukuran 250ml dan diberikan sebanyak 3–4 kali sehari.
Selain makanan utama, Bunda boleh memberikan camilan sehat, seperti buah, sayur, atau yoghurt, sebanyak 1–2 kali sehari.
Pastikan juga MPASI yang Bunda berikan kepada Si Kecil bergizi dan higienis, serta tidak mengandung bahan tertentu yang dilarang untuk anak di bawah usia 1 tahun. Berikut adalah bahan yang perlu dihindari serta alasannya:
- Kudapan tinggi garam, contohnya makanan instan dan cepat saji, karena ginjal bayi belum dapat mengolah garam dengan baik
- Madu, karena mengandung bakteri yang bisa menyebabkan keracunan
- Gula dan pemanis buatan, karena dapat meningkatkan risiko kerusakan gigi dan diabetes
- Teh atau kopi, karena dapat mengganggu penyerapan kalsium dan zat besi
- Makanan rendah lemak, karena bayi membutuhkan kalori
Demi keamanan setiap hidangan MPASI, Bunda sebaiknya memasak semua bahan makanan hingga benar-benar matang agar terbebas dari kuman, ya.
Sebagai catatan, penggunaan minyak, mentega, atau santan dalam menu MPASI sangat diperbolehkan. Soalnya, bayi membutuhkan lebih banyak kalori untuk pertumbuhan dan perkembangannya.
Itulah informasi tentang tekstur MPASI 11 bulan yang perlu Bunda pahami. Tekstur MPASI yang tepat sesuai usia dapat membantu menstimulasi otot-otot di mulut Si Kecil, sehingga nantinya ia akan mahir mengunyah dan menelan serta mampu untuk makan sendiri.
Walaupun sudah naik tekstur, Bunda tetap harus waspada terhadap kemungkinan tersedak saat Si Kecil makan. Jadi, selalu awasi dan dampingi ketika ia menikmati MPASI atau camilan, ya. Bila masih bingung akan tekstur MPASI 11 bulan yang tepat, Bunda boleh kok berkonsultasi secara online dengan dokter untuk mendapatkan solusi yang tepat.