Telapak kaki terasa panas memang wajar terjadi, jika suhu udara memang sedang panas. Namun, jika munculnya sensasi ini tidak berkaitan dengan iklim atau cuaca, terutama pada kasus telapak kaki panas yang sering kambuh dan tidak kunjung hilang, ini patut dicurigai sebagai gejala dari penyakit tertentu.
Telapak kaki terasa panas bisa dirasakan di bagian kaki tertentu, misalnya di tumit, bawah jari-jari kaki, atau di bagian tengah telapak kaki. Namun, terkadang rasa panas juga bisa terasa menyeluruh di semua permukaan telapak kaki.
Munculnya rasa panas ini bisa muncul hanya di salah satu kaki atau di keduanya, baik konstan maupun tidak. Kondisi ini seringkali dapat hilang sendiri, tetapi pada kasus tertentu telapak kaki terasa panas bisa menetap atau bahkan terasa cukup berat hingga mengganggu aktivitas, sehingga perlu diobati oleh dokter.
Beragam Penyebab Telapak Kaki Terasa Panas
Telapak kaki terasa panas bisa saja disebabkan oleh penggunaan alas kaki yang kurang nyaman. Kondisi ini biasanya dapat hilang seiring waktu atau bisa diatasi dengan menggunakan sepatu sesuai ukuran kaki.
Selain karena penggunaan alas kaki yang kurang nyaman, kerusakan saraf di kaki yang disebabkan oleh masalah kesehatan atau kondisi tertentu juga bisa menyebabkan telapak kaki terasa panas.
Berikut ini adalah beberapa penyebab telapak kaki terasa panas:
1. Kekurangan vitamin B
Vitamin B, seperti vitamin B1, vitamin B6, dan vitamin B12, adalah jenis vitamin yang berperan penting dalam memelihara fungsi dan kesehatan sistem saraf. Ketika tubuh kekurangan vitamin B tersebut, hal ini dapat menyebabkan kerusakan pada beberapa saraf. Akibatnya, penderita mengalami beberapa masalah, termasuk kesemutan dan telapak kaki terasa panas.
2. Konsumsi alkohol berlebihan
Konsumsi alkohol secara berlebihan dapat menyebabkan kerusakan saraf dan berbagai organ tubuh, termasuk otak dan hati.
Ketika hal ini terjadi, fungsi saraf-saraf tubuh akan terganggu dan menimbulkan berbagai gejala, mulai dari tubuh gemetaran (tremor), kesemutan, sulit konsentrasi, mudah lupa, perubahan mood, susah berjalan, hingga sensasi perih atau panas di bagian tubuh tertentu, seperti telapak kaki dan jari-jari tangan.
3. Diabetes
Diabetes adalah penyakit yang terjadi akibat kurang atau sulitnya insulin dalam mengolah gula darah menjadi energi. Akibatnya, kadar gula darah akan menjadi terlalu tinggi dan aliran darah pun menjadi tidak lancar.
Ketika kondisi ini tidak terkontrol dengan baik, lama kelamaan organ dan jaringan saraf tubuh akan rusak. Fungsi saraf yang terganggu kemudian bisa menimbulkan berbagai keluhan, seperti kesemutan, mati rasa, atau sensasi perih, panas, atau nyeri pada kaki dan tangan.
4. Neuropati perifer
Ini merupakan kondisi rusak atau terganggunya saraf-saraf tepi tubuh, yakni saraf yang terdapat di luar otak dan tulang belakang. Saraf ini banyak terdapat di kaki, tangan, tungkai, dan jari-jari.
Neuropati perifer biasanya menimbulkan keluhan berupa kesemutan, mati rasa, nyeri, atau sensasi seperti perih atau terbakar. Ketika terjadi pada saraf yang berada di telapak kaki, penyakit ini bisa menimbulkan keluhan berupa telapak kaki terasa panas.
5. Gagal ginjal
Telapak kaki terasa panas bisa juga disebabkan oleh penyakit gagal ginjal. Hal ini karena fungsi ginjal yang tidak bekerja dengan baik bisa membuat racun menumpuk di dalam darah, sehingga menyebabkan kerusakan saraf di kaki atau tangan.
Hal ini bisa menimbulkan keluhan telapak kaki panas, kesemutan di jari-jari kaki atau tangan, hingga mati rasa. Pada kasus yang sudah parah, gagal ginjal juga bisa menyebabkan kaki bengkak karena penumpukan cairan tubuh.
6. Hipotiroidisme
Hipotiroidisme juga bisa menyebabkan telapak kaki terasa panas. Kondisi ini terjadi ketika kelenjar tiroid yang terletak di leher tidak menghasilkan cukup hormon tiroid untuk tubuh.
Ketika kondisi tersebut tidak diobati, seiring berjalannya waktu hal itu dapat menyebabkan penumpukan cairan yang mengakibatkan pembengkakan pada jaringan tubuh. Akibatnya, saraf kaki menjadi tertekan dan menimbulkan keluhan berupa telapak kaki terasa panas.
7. Penyakit arteri perifer
Penyakit ini membuat aliran darah di tungkai dan kaki menjadi terganggu, sehingga saraf-saraf di bagian ini pun terganggu fungsinya.
Penyakit arteri perifer umumnya menimbulkan keluhan berupa telapak kaki terasa panas atau nyeri, kesemutan, mati rasa, kram kaki, dan muncul luka di kaki yang sulit sembuh, terutama ketika penderitanya banyak berjalan atau berlari.
8. Vaskulitis
Vaskulitis adalah peradangan pada pembuluh darah yang menyebabkan dinding pembuluh darah menjadi menebal. Ketika kondisi ini terjadi, hal ini bisa menyebabkan aliran darah menjadi tidak lancar dan mengakibatkan kerusakan pada organ dan jaringan tubuh yang terdampak.
Apabila vaskulitis terjadi pada pembuluh darah kaki, hal ini bisa menyebabkan telapak kaki terasa panas, bengkak, kesemutan, dan mati rasa.
9. Efek samping obat-obatan
Ada berbagai jenis obat-obatan yang dapat menimbulkan efek samping berupa telapak kaki terasa panas, salah satunya adalah obat diabetes metformin. Namun, selain karena efek samping metformin, telapak kaki panas juga terkadang bisa muncul akibat efek samping obat-obatan lain, seperti isoniazid, amiodarone, dan levodopa.
10. Efek samping kemoterapi
Salah satu jenis pengobatan kanker, seperti kemoterapi juga bisa menimbulkan efek samping seperti sensasi terbakar di seluruh tubuh, termasuk telapak kaki terasa panas.
Kondisi ini biasanya dapat dirasakan oleh beberapa orang ketika proses kemoterapi sedang berlangsung. Ketika proses kemoterapi selesai, efek samping ini sering kali akan membaik dan hilang sendirinya.
Selain berbagai kondisi di atas, telapak kaki terasa panas juga bisa disebabkan oleh kondisi medis lain, seperti penyakit Charcot-Marie-Tooth, asam urat, infeksi jamur di telapak kaki, dan anemia.
Tips Meringankan Keluhan Telapak Kaki Terasa Panas
Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk membantu meredakan keluhan telapak kaki terasa panas, di antaranya:
- Kurangi konsumsi minuman beralkohol.
- Konsumsi makanan yang kaya akan vitamin B, seperti bayam, lobak hijau, salmon, daging dan hati sapi, ayam, telur, buncis, dan kacang merah.
- Rendam atau berikan kompres dingin selama beberapa menit ketika telapak kaki terasa panas.
- Oleskan krim atau salep yang mengandung lidokain atau capsaicin.
- Berikan pijatan lembut pada telapak kaki untuk membantu meningkatkan sirkulasi darah.
Kemudian, jika telapak kaki terasa panas merupakan efek samping dari obat-obatan yang sedang Anda konsumsi, konsultasikanlah terlebih dahulu dengan dokter sebelum berhenti meminumnya. Dokter mungkin akan memberikan obat lain untuk menggantinya.
Apabila telapak kaki terasa panas disebabkan oleh kondisi kesehatan tertentu, telapak kaki terasa panas hanya dapat diatasi dengan perawatan medis oleh dokter, misalnya dengan pemberian obat-obatan, fisioterapi, hingga operasi.
Maka dari itu, jika telapak kaki terasa panas yang Anda derita tidak kunjung reda setelah beberapa minggu mencoba perawatan sederhana di atas, jangan tunda untuk konsultasikan kondisi tersebut ke dokter. Hal ini dilakukan agar Anda bisa mendapatkan penanganan yang sesuai, sehingga keluhan telapak kaki terasa panas bisa teratasi dengan baik.