Telat haid pada remaja bisa disebabkan oleh beragam faktor, mulai dari pola hidup yang tidak sehat hingga adanya masalah kesehatan tertentu. Kalau anak kesayangan Bunda mengalaminya, simak penjelasannya di artikel ini, yuk!
Anak remaja akan mengalami fase perubahan fisik dan emosional, serta pematangan secara seksual yang disebut dengan pubertas. Biasanya, pubertas anak perempuan mulai terjadi pada usia 8–13 tahun.
Pubertas remaja perempuan ditandai dengan pertumbuhan payudara, peningkatan tinggi badan, serta pertumbuhan rambut halus di area kemaluan dan ketiak. Selain itu, munculnya haid pertama juga menjadi gejala khas pubertas. Nah, karena dinilai sebagai gejala khas, nggak jarang telat haid pada remaja menjadi kekhawatiran orang tua.
Penyebab Telat Haid pada Remaja
Haid tidak melulu muncul di awal-awal fase pubertas, kok. Biasanya, remaja perempuan baru haid saat 2–2½ tahun setelah payudara mulai tumbuh, kira-kira ketika usianya menginjak 12 tahun.
Namun, pada kasus tertentu, remaja perempuan bisa telat mengalami menstruasi pertamanya bahkan sampai usia 15 tahun atau lebih. Kondisi ini disebut amenorrhea primer. Pada amenorrhea primer, menstruasi tak kunjung muncul meskipun sudah menunjukkan tanda-tanda pubertas.
Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, telat haid pada remaja bisa disebabkan oleh banyak hal, di antaranya:
1. Berat badan terlalu rendah atau berlebihan
Penyebab umum telat haid pada remaja adalah masalah hormonal. Salah satu kondisi yang memengaruhi homon ini adalah berat badan terlalu rendah. Pada kondisi ini, hormon yang bertanggung jawab dalam proses haid dapat terganggu dan menyebabkan keterlambatan haid. I
Masalah hormonal ini juga menjadi alasan mengapa remaja perempuan dengan gangguan makan, seperti anoreksia atau bulimia, juga terlambat haid.
Tidak hanya berat badan terlalu rendah, remaja perempuan yang punya berat badan berlebih atau obesitas juga bisa terlambat haid pertama. Kelebihan lemak di dalam tubuh akan meningkatkan kadar hormon estrogen yang dapat memicu ovarium untuk berhenti melepaskan sel telur.
2. Riwayat keluarga
Telat haid pada remaja bisa dikaitkan dengan riwayat keluarga. Jadi, kalau Bunda baru menstruasi saat usia 15 tahun, kemungkinan besar anak perempuan Bunda juga mengalami hal yang sama. Risiko telat haid pada remaja juga makin tinggi bila punya saudara kandung dengan riwayat kondisi serupa.
3. Aktivitas fisik yang berlebihan
Saat beranjak remaja, anak biasanya mulai melihat dunia yang lebih luas daripada sekadar belajar di sekolah, seperti mengikuti ekstrakurikuler dan berolahraga. Nah, bila aktivitasnya terlalu berlebihan, haid pertamanya bisa terlambat, lho. Terlalu banyak aktivitas juga nantinya dapat mengganggu siklus menstruasi.
4. Stres
Bunda tahu nggak, anak lebih rentan mengalami stres daripada orang dewasa, lho. Menghadapi ujian di sekolah, memiliki aktivitas yang padat, atau mendapatkan intimidasi atau tuntutan dari orang tua bisa membuat anak stres. Dampaknya, menstruasi pertama anak bisa tertunda.
5. Efek samping konsumsi obat
Telat haid pada remaja juga bisa terjadi karena efek samping konsumsi obat-obatan. Jenis obat yang berisiko menyebabkan telat haid adalah obat untuk alergi, tekanan darah tinggi, kanker, dan depresi. Obat-obat tersebut dapat mengganggu fungsi hormon yang bertanggung jawab untuk siklus menstruasi.
6. Masalah pada organ reproduksi
Meski jarang terjadi, telat haid pada remaja bisa disebabkan oleh gangguan pada organ reproduksi, termasuk vagina, indung telur, tuba falopi, atau rahim. Salah satu kondisi yang sering menjadi penyebab telat haid remaja adalah hymen imperforata. Gangguan ini bisa jadi menghalangi proses luruhnya dinding rahim saat menstruasi.
Selain keenam penyebab di atas, telat haid pada remaja juga mungkin disebabkan oleh kelainan pada kelenjar adrenal, PCOS, penyakit tiroid, atau kelainan genetik, seperti sindrom Fragile X, sindrom Turner, atau sindrom insensitivitas androgen.
Cara Mengatasi Telat Haid pada Remaja
Cara mengatasi telat haid pada remaja disesuaikan pada gejala, usia, dan penyebab yang mendasarinya. Untuk memastikan penyebabnya, Bunda dapat memeriksakan anak perempuan Bunda ke dokter, ya.
Kalau telat haid disebabkan oleh adanya suatu penyakit tertentu, maka pengobatan penyakit tersebut dapat dilakukan agar haid pertama segera datang. Sementara itu, apabila telat haid disebabkan oleh masalah pada hormon, dokter mungkin dapat meresepkan obat hormonal untuk memicu siklus haid.
Selain itu, untuk membantu menyeimbangkan kadar hormon, ajak anak Bunda untuk melakukan perubahan gaya hidup seperti berikut ini:
- Konsumsi makanan bernutrisi seimbang
- Berolahraga dengan cukup, tetapi tetap rutin
- Tidur yang cukup, yaitu minimal 8 jam setiap malam
- Jaga berat badan ideal
- Temukan cara untuk kelola stres yang benar, contohnya menulis jurnal, latihan relaksasi, atau melakukan hal-hal yang disukainya
Telat haid pada remaja yang diabaikan mungkin saja bisa menyebabkan komplikasi, lho. Komplikasi itu bisa berupa infertilitas, nyeri panggul, osteoporosis, hingga penyakit kardiovaskular. Namun, dengan pengobatan dan perawatan yang tepat, risiko komplikasi ini bisa dicegah kok, Bun.
Jadi, kalau anak sudah berusia lebih dari 15 tahun tetapi belum kunjung haid, sebaiknya periksakan anak ke dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang tepat.