Telinga bengkak terjadi sebagai reaksi peradangan di telinga karena beberapa hal. Jika disebabkan oleh gigitan serangga, bengkak biasanya dapat hilang dengan sendirinya. Namun, jika telinga bengkak disertai dengan keluhan lain, seperti demam dan nyeri hebat, kondisi tersebut harus diatasi.
Telinga terdiri dari 3 bagian, yaitu telinga bagian luar, bagian tengah, dan bagian dalam. Ketiga bagian telinga tersebut memiliki struktur dan fungsi masing-masing dalam proses pendengaran dan menjaga keseimbangan tubuh.
Namun, telinga bengkak bisa terjadi karena reaksi peradangan dan infeksi di bagian-bagian telinga, sehingga menyebabkan gangguan dalam proses mendengar suara dan keseimbangan tubuh.
Penyebab Telinga Bengkak
Telinga bengkak dapat disebabkan oleh beberapa penyebab, mulai dari gigitan serangga hingga infeksi telinga. Berikut ini adalah penjelasannya:
1. Gigitan serangga
Telinga bengkak dapat disebabkan oleh gigitan serangga di daun telinga. Saat digigit serangga, daun telinga akan terasa gatal dan mengalami pembengkakan. Telinga bengkak karena gigitan serangga umumnya tidak berbahaya.
Anda rentan terkena gigitan serangga bila sering menghabiskan waktu di luar ruangan atau berada di pedesaan atau lingkungan yang dikelilingi banyak pepohonan dan semak-semak.
2. Tindik telinga
Tindik telinga bisa menimbulkan infeksi. Kondisi tersebut umumnya disebabkan oleh beberapa hal, seperti menggunakan alat tindik telinga yang tidak higienis, kurang menjaga kebersihan telinga, dan menyentuh tindikan dengan tangan kotor.
Infeksi karena tindik telinga bisa mengakibatkan telinga bengkak dan gejala lain, seperti keluarnya cairan berbau dari luka tindikan, demam, kulit kemerahan, rasa hangat di sekitar tindikan, dan nyeri pada daun telinga.
Telinga bengkak akibat infeksi tindik telinga lebih sering dialami oleh orang yang menderita diabetes, gangguan jantung, dan memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah.
3. Reaksi alergi
Pada beberapa orang, menggunakan anting imitasi, misalnya dari bahan tembaga atau nikel, dapat memicu reaksi alergi. Reaksi alergi ini bisa berupa peradangan atau pembengkakan di daun telinga.
Seseorang lebih rentan mengalami reaksi alergi terhadap logam bila memiliki riwayat alergi dalam keluarga, kulit sensitif, dan bekerja di lingkungan yang sering terpapar alergen, seperti pekerja konstruksi.
4. Abses
Abses juga menjadi salah satu penyebab telinga bengkak. Umumnya, abses diawali dari jerawat di telinga yang meradang dan terjadi penumpukan nanah. Kondisi tersebut disebabkan oleh infeksi bakteri, terutama bakteri Staphylococcus.
Selain telinga bengkak, abses dapat pula disertai dengan gejala lain yang meliputi nyeri di telinga, demam, telinga kemerahan dan teraba panas, penurunan nafsu makan, dan mudah lelah.
Orang yang memiliki sistem kekebalan tubuh lemah lebih rentan terkena abses. Namun, ada beberapa kondisi lain yang juga dapat meningkatkan risiko terkena abses, seperti tinggal di lingkungan yang kotor, melakukan kontak erat dengan orang yang terinfeksi bakteri Staphylococcus, dan menderita diabetes atau obesitas.
5. Perikondritis
Perikondritis adalah infeksi yang terjadi pada jaringan di sekitar tulang rawan telinga. Kondisi ini terutama disebabkan oleh infeksi bakteri Pseudomonas aeruginosa. Infeksi bakteri ini biasanya terjadi karena efek samping tindik telinga yang menembus tulang rawan telinga.
Selain karena efek samping tindik telinga, ada beberapa kondisi lain yang juga dapat meningkatkan risiko terkena perikondritis, antara lain mengalami trauma di sisi kepala, gigitan serangga, cedera saat olahraga, infeksi herpes zoster, dan luka bakar pada daun telinga.
Gejala utama perikondritis adalah rasa nyeri pada telinga bagian luar dan kemerahan di area yang terkena goresan atau luka. Selain itu, gejala lain dari perikondritis berupa demam, rasa nyeri saat telinga disentuh, dan rasa hangat di telinga.
6. Selulitis
Selulitis merupakan infeksi bakteri pada kulit dan jaringan di bawahnya. Infeksi ini paling sering disebabkan oleh bakteri Streptococcus dan Staphylococcus. Kedua bakteri ini bisa tumbuh di area kulit yang terluka, termasuk kulit telinga.
Karena disebabkan oleh infeksi bakteri, selulitis bisa menimbulkan beragam keluhan pada kulit telinga berupa nyeri, bengkak, terasa lunak saat disentuh, demam atau menggigil, dan kemerahan.
7. Hematoma aurikula
Penyebab lain telinga bengkak adalah hematoma aurikula. Kondisi ini biasanya dialami oleh atlet bela diri, seperti gulat atau tinju. Selain itu, trauma di telinga juga bisa disebabkan oleh benturan keras lainnya, seperti ketika mengalami kecelakaan kendaraan bermotor.
Benturan di telinga dapat menyebabkan kerusakan jaringan dan pembuluh darah di tulang rawan telinga. Akibatnya, aliran darah pun tersumbat dan menggumpal di jaringan antara kulit dan tulang rawan telinga dan menimbulkan bengkak, memar, dan nyeri. Bila kondisi ini tidak ditangani dengan baik, akan terjadi kelainan bentuk telinga berupa cauliflower ear.
Hematoma aurikula bisa dialami oleh orang dari segala usia. Namun, laki-laki lebih rentan mengalaminya daripada perempuan, terlebih bila mengikuti olahraga bela diri.
Penanganan Telinga Bengkak
Pada kasus yang tergolong ringan seperti terkena gigitan serangga, telinga bengkak dapat ditangani dengan pengobatan rumahan berupa melakukan kompres dingin atau hangat di area telinga. Tempelkan kompresan tersebut ke area gigitan serangga selama 10 menit sampai rasa nyeri menghilang.
Namun, telinga yang membengkak karena kondisi medis lainnya perlu mendapatkan penanganan langsung oleh dokter. Dokter biasanya akan meresepkan obat-obatan dan melakukan tindakan medis berikut ini guna meringankan pembengkakan atau nyeri di telinga:
- Obat antinyeri, seperti paracetamol, untuk meredakan nyeri di telinga
- Obat antihistamin, seperti chlorpeniramine, untuk meredakan gejala alergi
- Obat tetes telinga kortikosteroid, misalnya dengan kandungan betametason, untuk mengurangi pembengkakan telinga akibat peradangan
- Obat minum dan salep antibiotik, misalnya siprofloksasin atau klindamisin, untuk meredakan telinga bengkak yang disebabkan infeksi bakteri, seperti infeksi tindik telinga, abses, dan perikondritis
- Drainase abses atau hematoma, untuk mengeluarkan nanah dan darah yang menumpuk di dalam jaringan
Telinga bengkak umumnya dapat mereda dalam beberapa hari dengan pengobatan rumahan. Namun, jika telinga bengkak tidak kunjung membaik dan disertai keluhan lain, seperti rasa sakit atau bengkak tidak hilang selama lebih dari 3 hari, demam, keluarnya cairan dari telinga, dan kesulitan mendengar, Anda perlu berkonsultasi ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang sesuai.