Mengalami telinga tuli mendadak (sudden deafness) tentu menimbulkan kekhawatiran. Kondisi ini biasanya disertai beberapa gejala, seperti telinga berdenging atau kepala pusing mendadak. Penyebab tuli mendadak cukup beragam dan bisa berbeda-beda pada setiap orang.
Tuli mendadak merupakan sebuah kondisi yang menyebabkan penderitanya mengalami kehilangan pendengaran secara tiba-tiba. Kondisi ini lebih sering terjadi pada salah satu telinga meski tidak menutup kemungkinan terjadi pada kedua telinga. Tuli mendadak umumnya berlangsung selama beberapa hari saja.
Berbagai Penyebab Telinga Tuli Mendadak
Saat mengalami tuli mendadak, kamu mungkin akan merasakan beberapa gejala seperti telinga terasa berdenging, kepala pusing secara mendadak, kesulitan mendengar suara di telepon atau televisi, dan kerap meminta lawan bicara mengulang percakapan.
Nah, tuli mendadak bisa disebabkan oleh beberapa hal, di antaranya:
1. Suara yang terlalu keras
Mendengar suara yang terlalu keras, seperti suara ledakan atau letusan dari jarak dekat, dapat merusak sel-sel rambut yang berfungsi menghantarkan getaran suara di telingamu. Hal ini dapat menurunkan kemampuan pendengaran hingga menyebabkan tuli mendadak.
2. Sumbatan kotoran telinga
Adanya kotoran yang menyumbat liang telinga juga dapat menyebabkan tuli mendadak. Kondisi ini bisa disebabkan oleh kebiasaan mengorek telinga terlalu dalam, yang membuat kotoran justru terdorong masuk dan menutup gendang telinga. Sumbatan kotoran telinga ini dikenal juga dengan istilah serumen prop.
3. Cedera kepala
Cedera di kepala, misalnya akibat kecelakaan lalu lintas atau olahraga, juga merupakan salah satu hal yang dapat mengakibatkan kamu mengalami telinga tuli mendadak. Pasalnya, cedera kepala dapat mengganggu fungsi otak yang mengatur pendengaran atau bahkan melukai organ pendengaran secara langsung.
4. Perubahan tekanan
Perubahan tekanan yang besar, misalnya saat menyelam atau olahraga angkat besi, bisa menyebabkan robeknya selaput yang memisahkan telinga bagian tengah dan dalam (fistula ferilimfatik).
Robeknya selaput ini akan membuat cairan perilimfatik yang berada di telinga bagian dalam mengalir ke telinga bagian tengah dan akhirnya menyebabkan tuli mendadak.
5. Penyakit infeksi
Tuli mendadak juga bisa disebabkan oleh infeksi virus atau bakteri, lho. Nah, beberapa penyakit infeksi yang diketahui bisa mengakibatkan tuli mendadak antara lain infeksi telinga, meningitis bakteri, penyakit Lyme, gondok, herpes, dan campak.
6. Efek samping obat-obatan
Mengonsumsi obat-obatan tertentu juga dapat menyebabkan efek samping pada pendengaran, seperti telinga berdenging dan tuli mendadak. Obat-obatan yang menyebabkan efek samping ini disebut juga dengan obat ototoksik.
Beberapa contoh obat ototoksik yang bisa menyebabkan tuli mendadak adalah obat untuk mengatasi infeksi berat, obat kanker, dan obat penyakit jantung.
Menjaga Kesehatan Telinga untuk Mencegah Tuli Mendadak
Nah, untuk mengurangi risiko terjadinya tuli mendadak, kamu perlu menjaga kesehatan telinga dengan baik. Berikut adalah beberapa caranya:
- Hindari mendengarkan suara yang terlalu keras.
- Gunakan pelindung telinga bila kamu terpaksa berada di tempat atau situasi dengan suara yang berisik.
- Hindari membersihkan telinga bagian dalam dengan cotton bud.
- Bersihkan telinga dengan meneteskan 2–3 tetes minyak zaitun atau minyak almond ke bagian dalam telinga, sebanyak 2 kali sehari selama beberapa hari, untuk meluruhkan kotoran telinga.
- Periksakan kesehatan telinga ke dokter THT minimal 1 kali dalam setahun.
Itulah beberapa penyebab dan cara mencegah telinga tuli mendadak. Apabila kamu mengalami tuli mendadak, jangan menunda untuk memeriksakan diri ke dokter guna memastikan penyebabnya dan mendapatkan penanganan yang tepat, ya.