Telinga kucing berair mungkin kerap membuat cat lovers khawatir. Kondisi ini bisa disebabkan oleh berbagai hal dan tidak selalu berbahaya. Namun, apabila telinga kucing berair dan membuatnya tidak nyaman atau kesakitan, kamu perlu waspada karena hal ini bisa jadi disebabkan oleh adanya masalah kesehatan.
Sebagai pemilik kucing, sudah seharusnya kamu memperhatikan kondisi kesehatan dan kebersihan tubuh kucingmu, termasuk kondisi telinganya. Telinga kucing yang kotor bisa mudah terkena infeksi jamur, bakteri, maupun tungau. Ketika muncul masalah kesehatan ini, telinga kucing bisa berair, bengkak, gatal, dan nyeri.
Jika tidak diobati, telinga kucing berair yang disebabkan oleh infeksi dan radang telinga (otitis) bisa menjadi makin parah. Hal ini bisa menimbulkan masalah kesehatan yang lebih serius pada kucing. Oleh karena itu, kamu perlu mengetahui penyebab telinga kucing berair serta penanganannya agar bisa diatasi dengan tepat.
Penyebab Telinga Kucing Berair
Normalnya, telinga kucing yang sehat akan terlihat bersih, tidak berbau, dan tidak mengeluarkan cairan. Namun, sebagai pemilik kucing, kamu perlu waspada apabila ia terlihat terus-menerus menggelengkan kepalanya, menggaruk telinga, bersikap agresif ketika telinganya dipegang, serta menolak untuk disentuh telinganya.
Hal tersebut bisa menjadi tanda bahwa kucingmu sedang sakit. Terlebih lagi bila telinga kucing berair disertai adanya perubahan warna dan bau yang menyengat pada telinganya.
Berikut ini adalah beberapa penyebab telinga kucing berair yang perlu kamu ketahui:
1. Telinga kemasukan air
Salah satu penyebab utama telinga kucing berair adalah karena kemasukan air. Ini biasanya terjadi setelah ia selesai dimandikan. Hal ini bukanlah penyebab telinga kucing berair yang perlu dikhawatirkan karena telinga kucing bisa kering kembali.
Namun, untuk menjaganya agar tetap bersih dan kering, telinga kucing perlu selalu dikeringkan setelah ia mandi. Oleh karena itu, setelah memandikan anabul kesayanganmu, jangan lupa untuk membersihkan tubuh dan telinganya dengan handuk kering dan bersih, ya.
2. Penumpukan kotoran telinga
Sebenarnya, kotoran telinga berperan penting dalam melindungi telinga kucing dari benda asing maupun infeksi. Namun, jika tidak pernah dibersihkan, kotoran telinga kucing bisa menumpuk dan mengeras di saluran telinga kucing. Hal ini lama-kelamaan bisa membuat telinga kucing jadi lebih mudah lembap dan berair.
Kamu tidak perlu khawatir, ya. Telinga kucing berair karena penumpukan kotoran telinga umumnya tidak berbahaya dan bisa diatasi dengan mudah, yaitu dengan rutin membersihkan telinga kucing.
3. Infeksi bakteri
Infeksi bakteri pada telinga kucing biasanya terjadi karena pertumbuhan bakteri yang berlebihan. Kuman penyebab infeksi di telinga kucing bisa masuk melalui luka atau karena kebersihan telinganya yang tidak terjaga.
Ketika terjadi infeksi bakteri, telinga kucing akan berair, bengkak, kemerahan, dan nyeri. Cairan telinga yang keluar juga biasanya berbau, tampak kekuningan, dan bisa disertai darah.
4. Infeksi jamur
Selain infeksi bakteri, infeksi jamur juga dapat menyebabkan telinga kucing berair. Infeksi jamur ini biasanya terjadi ketika telinga kucing kotor dan lembap. Namun, terkadang terlalu sering memandikan kucing juga bisa membuat telinganya jadi lebih basah dan lembap, sehingga jamur mudah tumbuh di dalam telinganya.
Ketika terinfeksi jamur, telinga kucing akan mengeluarkan air, berbau, tampak kemerahan, dan sering basah atau lembap. Infeksi jamur juga bisa membuat telinga kucing gatal sehingga kucing akan sering menggaruknya.
5. Tungau telinga
Tungau atau kutu merupakan salah satu jenis parasit yang kerap mengganggu telinga kucing. Tungau tersebut umumnya menginfeksi daun dan liang telinga kucing sehingga membuat kucing gatal-gatal dan sering menggaruk telinganya.
Infeksi tungau pada kucing biasanya terjadi pada kucing yang tubuhnya kotor. Selain itu, kucing juga bisa terkena infeksi tungau telinga ketika ia bermain atau ada kontak erat dengan kucing maupun anjing lain yang terinfeksi tungau. Ini bisa terjadi pada kucing yang tinggal di penampungan (shelter) atau di petshop.
6. Alergi
Sama halnya dengan manusia, kucing kesayangmu bisa jadi memiliki alergi terhadap, debu, makanan tertentu, gigitan serangga, atau sabun maupun sampo mandinya.
Alergi bisa saja membuat kucing merasa gatal dan sering menggaruk telinganya. Hal ini bisa membuat telinga kucing luka dan mudah terinfeksi sehingga membuat telinganya berair dan berdarah.
Cara Mengatasi Telinga Kucing Berair
Pengobatan telinga kucing berair umumnya perlu disesuaikan dengan penyebabnya. Jika bukan disebabkan oleh hal yang serius, telinga kucing berair bahkan sering kali bisa sembuh sendiri.
Namun, jika telinga kucing berair disertai gejala lain, seperti disertai darah, berbau, kucing tampak kesakitan atau gatal, dan tidak mau disentuh telinganya, hal ini menandakan bahwa ada gangguan pada telinganya.
Untuk membantu mengatasinya, ada beberapa cara mengatasi telinga kucing berair yang bisa kamu lakukan di rumah, yaitu:
- Berikan obat tetes telinga yang mengandung antibiotik atau antijamur. Obat ini bisa diberikan selama 1–2 minggu setiap hari sesuai petunjuk pemakaian atau rekomendasi dokter hewan.
- Berikan obat tetes telinga antikutu, seperti ivermectin, untuk mengatasi tungau atau kutu yang ada di telinga kucing.
- Mandikan kucing setiap 1 bulan minggu sekali. Pastikan telinga kucing dikeringkan setelah ia mandi agar tetap bersih dan tidak mudah ditumbuhi jamur dan kuman.
- Bersihkan telinga kucing, setidaknya 1 bulan sekali dengan air bersih atau baby oil, untuk mengatasi kotoran telinga yang berkerak. Pastikan telinga kucing kering dan tidak lembap setelah dibersihkan.
Jika telinga kucing berair tidak kunjung sembuh setelah diatasi dengan beberapa langkah di atas, kamu perlu segera memeriksakan kondisinya ke dokter hewan. Dengan begitu, dokter hewan akan menentukan penyebab telinga kucing berair dan memberikan pengobatan yang tepat untuknya.