Sejak berusia 6 bulan, bayi sudah boleh diberikan MPASI, termasuk telur dan olahannya. Bunda bisa memberikan Si Kecil telur ayam, telur puyuh, atau telur bebek. Yuk, baca artikel ini supaya Bunda tahu mana baik untuk bayi.

Telur merupakan sumber protein hewani yang mudah ditemukan dan harganya relatif terjangkau. Selain itu, telur juga mengandung vitamin dan mineral penting untuk pertumbuhan dan perkembangan bayi. Ada beberapa jenis telur yang dapat Bunda berikan kepada Si Kecil, yaitu telur ayam, telur puyuh, dan telur bebek.

Telur Ayam, Telur Puyuh, atau Telur Bebek, Mana yang Terbaik untuk Bayi? - Alodokter

Jenis-Jenis Telur dan Kandungannya

Kendati sama-sama terdiri dari putih dan kuning telur, kandungan nutrisi antara telur ayam, bebek, dan puyuh berbeda-beda lho, Bun. Untuk lebih jelasnya, mari simak penjelasan berikut ini:

Telur ayam

Telur ayam merupakan jenis telur yang mudah ditemukan dan disukai oleh banyak orang. Dalam 100 gram telur ayam atau sekitar 2 butir kira-kira mengandung beragam nutrisi berikut:

  • Kalori: 148 kalori
  • Lemak: 11 gram
  • Protein: 12 gram
  • Sodium: 142 miligram
  • Kolin: 251 miligram
  • Kalsium: 86 miligram
  • Kalium: 118 miligram
  • Fosfor: 258 miligram

Telur ayam yang dijual di pasaran biasanya terbagi menjadi dua jenis, yakni telur ayam negeri, telur omega 3, dan ayam kampung. Cangkang telur ayam negeri umumnya berwarna kecoklatan, sedangkan cangkang telur ayam kampung berwarna putih dan ukurannya cenderung lebih kecil.

Kandungan nutrisi telur ayam kampung tidak berbeda jauh dengan telur ayam negeri. Namun, ayam kampung diketahui lebih tinggi kandungan vitamin A, vitamin D, vitamin E, dan omega-3 dibandingkan dengan telur ayam negeri.

Telur puyuh

Telur puyuh merupakan telur yang berasal dari burung puyuh. Berbeda dengan telur ayam, telur puyuh memiliki ukuran yang jauh lebih kecil. Cangkangnya pun berwarna krem dengan bercak cokelat dan hitam.

Walau berukuran kecil, telur puyuh juga kaya nutrisi, lho. Dalam 100 gram telur puyuh atau kurang lebih 9–10 butir telur mengandung beberapa nutrisi berikut ini:

  • Kalori: 158 kalori
  • Lemak: 7 g
  • Protein: 13 g
  • Sodium: 141 miligram
  • Kalsium: 65 miligram
  • Kalium: 11 miligram

Selain itu, telur puyuh juga kaya akan antioksidan yang berfungsi untuk menangkal radikal bebas, memperbaiki sel-sel tubuh yang rusak, dan dipercaya mampu mengatasi gejala alergi. Telur jenis ini nikmat untuk dicampurkan ke dalam sup.

Telur bebek

Telur bebek memiliki ukuran yang lebih besar daripada telur ayam dan puyuh. Cangkang telur bebek pun lebih unik karena berwarna biru kehijauan. Berikut adalah perkiraan kandungan nutrisi dalam 100 gram telur bebek:

  • Kalori: 185 kalori
  • Lemak: 14 g
  • Protein: 13 g
  • Kalsium: 64 miligram
  • Kalium: 146 miligram
  • Kolin: 263 miligram

Jenis Telur yang Baik untuk Bayi

Lantas, manakah telur yang terbaik untuk Si Kecil? Bila dibandingkan, telur bebek memiliki kandungan protein dan kolin yang tinggi. Protein dibutuhkan Si Kecil dalam proses pertumbuhan dan perkembangannya, sedangkan kolin sangat penting untuk kesehatan mata dan perkembangan otaknya.

Oleh karena itu, telur bebek akan sangat cocok dijadikan MPASI bagi bayi yang lahir prematur, memiliki riwayat berat badan lahir rendah atau sedang mengejar berat badan ideal. Telur kaya nutrisi ini juga cocok dijadikan cemilah sehat bagi bayi yang sudah bisa makan makanan padat, misalnya ketika ia sudah berusia 7 bulan.

Kandungan antioksidan pada telur puyuh diduga dapat melindungi jaringan tubuh dari kerusakan, bahkan mampu meringankan gejala alergi. Itulah sebabnya, telur ini baik diberikan kepada bayi yang berisiko mengalami alergi atau sering sakit.

Walaupun kadar proteinnya tidak setinggi telur bebek atau telur puyuh, bukan berarti telur ayam tidak bermanfaat. Telur ayam tetaplah sumber protein yang baik untuk bayi. Selain itu, telur ayam cenderung lebih murah dan mudah didapatkan.

Baik telur ayam, telur puyuh, maupun telur bebek boleh diberikan kepada Si Kecil, kok. Namun, pastikan telur yang Bunda beli adalah telur yang segar, ya.

Telur masih tergolong aman dikonsumsi oleh bayi sebanyak 1–2 butir per hari. Bunda bisa merebus, menggoreng, atau mencampurkan telur ke dalam makanan Si Kecil. MPASI dari telur cocok dijadikan menu sarapan, makan siang, maupun makan malam untuk menambah berat badan anak.

Pastikan Bunda memasak telur hingga benar-benar matang sempurna. Soalnya, telur setengah matang bisa mengandung bakteri Salmonella yang dapat menyebabkan keracunan makanan.

Jika Si Kecil baru saja memulai MPASI, Bunda cukup memberikannya 1/3 butir telur ayam atau telur bebek dalam sekali makan. Untuk telur puyuh, Bunda bisa memberikannya sebanyak 1–2 butir.

Bila Si Kecil mengalami mata berair, bibir bengkak, ruam merah di kulit, atau hidung gatal dan berair setelah makan telur, segera periksakan ia ke dokter. Kondisi tersebut bisa jadi menandakan reaksi alergi.