Cuprum atau tembaga adalah mineral yang memiliki banyak manfaat bagi tubuh. Tembaga mendukung kinerja pembuluh darah, sistem saraf, dan sistem imun, berperan dalam pertumbuhan tulang, serta membantu pembentukan sel darah.
Kebutuhan tembaga umumnya dapat dipenuhi dari konsumsi makanan sehari-hari. Akan tetapi, beberapa kondisi dapat menyebabkan peningkatan kebutuhan mineral ini, sehingga perlu dicukupi dari suplemen. Kondisi tersebut antara lain luka bakar, diare, penyakit Celiac, penyakit ginjal, dan penyakit pankreas.
Meski begitu, butuh atau tidaknya seseorang akan suplemen tembaga tetap ditentukan oleh dokter.
Merek dagang suplemen tembaga: Biopradyn, Engran, Ferogoblin, Nufagrabion-GM, Pharmaton Vit, Provital, Redoxon Fortimun, Renovit Gold, Supertin, Tropibion, Vitomil AF
Apa itu Suplemen Tembaga
Kategori | Suplemen mineral |
Golongan | Obat bebas |
Manfaat | Mencegah defisiensi tembaga |
Dikonsumsi oleh | Dewasa dan anak-anak |
Suplemen tembaga untuk ibu hamil dan menyusui | Kategori N: Belum dikategorikan.Jika Anda sedang hamil, selalu konsultasikan ke dokter sebelum mengonsumsi suplemen tembaga, terutama yang berdosis tinggi. |
Bentuk obat | Tablet, kapsul, dan sirop |
Peringatan Sebelum Mengonsumsi Suplemen Tembaga
- Beri tahu dokter tentang riwayat alergi yang Anda miliki. Suplemen tembaga tidak boleh diberikan pada orang dengan riwayat alergi pada tembaga atau bahan yang mengandung tembaga.
- Beri tahu dokter jika Anda pernah atau sedang menderita idiopathic copper toxicosis, penyakit Wilson, penyakit empedu, atau penyakit hati, seperti sirosis.
- Beri tahu dokter jika Anda sedang menggunakan obat, suplemen, atau produk herbal tertentu.
- Beri tahu dokter jika Anda sedang hamil, menyusui, atau merencanakan kehamilan. Gunakan alat kontrasepsi yang efektif selama menjalani pengobatan dengan suplemen tembaga dosis tinggi.
- Segera temui dokter jika Anda mengalami reaksi alergi atau overdosis setelah mengonsumsi suplemen tembaga.
Dosis dan Aturan Pakai Suplemen Tembaga
Berikut adalah dosis suplemen tembaga yang aman untuk mencegah terjadinya kekurangan tembaga berdasarkan usia dan jenis kelamin pasien:
- Pria dewasa dan remaja: 1,5–2,5 mg/hari.
- Wanita dewasa dan remaja:5–3 mg/hari.
- Anak-anak usia 7–10 tahun: 1–2 mg/hari.
- Anak-anak usia 4–6 tahun: 1–1,5 mg/hari.
- Anak-anak usia 0–3 tahun: 0,4–1 mg/hari.
Sementara itu, dosis untuk mengatasi kekurangan tembaga akan ditentukan oleh dokter berdasarkan usia, kondisi, dan tingkat keparahan defisiensi yang dialami oleh pasien.
Angka Kecukupan Gizi (AKG) Tembaga
Kebutuhan tembaga harian bisa dipenuhi dari makanan, suplemen, atau gabungan dari keduanya. Berikut adalah angka kecukupan gizi (AKG) tembaga per hari berdasarkan usia:
- Pria dewasa dan remaja: 0,9 mcg/hari.
- Wanita dewasa dan remaja: 0,9 mcg/hari.
- Anak-anak usia 7–10 tahun: 0,4–0,7 mcg/hari.
- Anak-anak usia 4–6 tahun: 0,4 mcg/hari.
- Anak-anak usia 0–3 tahun: 0,2–0,3 mcg/hari.
- Ibu hamil dan menyusui: 1,3 mcg per hari
Cara Mengonsumsi Suplemen Tembaga dengan Benar
Selalu baca informasi yang terdapat pada kemasan suplemen tembaga dan ikuti anjuran dokter sebelum mengonsumsinya.
Suplemen tembaga dikonsumsi untuk melengkapi kebutuhan tubuh akan vitamin dan mineral, terutama ketika asupan dari makanan tidak dapat memenuhi kebutuhan tubuh, terdapat kondisi kesehatan tertentu, atau sedang mengonsumsi obat yang dapat mengganggu penyerapan atau metabolisme mineral.
Perlu dicatat, suplemen hanya digunakan sebagai pelengkap kebutuhan nutrisi tubuh dan tidak bisa menggantikan makanan. Oleh karena itu, usahakan untuk tetap mengonsumsi makanan yang sehat dan bervariasi.
Contoh makanan yang kaya akan tembaga antara lain kerang, ati sapi, kacang-kacangan, sayuran hijau, gandum utuh, dark chocolate, dan kuaci.
Suplemen tembaga sebaiknya diminum setelah makan. Jika lupa mengonsumsinya, segera lakukan jika jeda dengan jadwal konsumsi berikutnya belum terlalu dekat. Jika sudah dekat, abaikan dan jangan menggandakan dosis.
Simpan suplemen tembaga pada suhu ruangan, di tempat yang kering, dan terhindar dari sinar matahari. Jauhkan suplemen ini dari jangkauan anak-anak. Segera buang suplemen tembaga ketika kedaluwarsa.
Interaksi Tembaga dengan Obat lain
Efek interaksi yang bisa terjadi jika tembaga dikonsumsi bersamaan dengan obat tertentu atau suplemen lain adalah:
- Penurunan penyerapan suplemen zinc, zat besi, dan asam askorbat (vitamin C)
- Peningkatan risiko terjadinya kelebihan kadar tembaga di dalam darah jika digunakan bersamaan dengan pil KB
Efek Samping dan Bahaya Suplemen Tembaga
Suplemen tembaga aman dikonsumsi asal tidak berlebihan. Meski demikian, risiko untuk munculnya efek samping tetap ada. Di antaranya adalah:
- Mual
- Muntah
- Diare
- Sakit perut
- Kram otot perut
Periksakan diri ke dokter jika efek samping tersebut tidak kunjung reda atau justru semakin berat.
Segera temui dokter jika Anda mengalami reaksi alergi atau gejala overdosis tembaga, seperti muntah berdarah atau berwarna hitam, urine berdarah, nyeri saat berkemih, sakit kepala yang berkepanjangan, mual yang parah atau berkelanjutan, penyakit kuning, pingsan, maupun koma.