Tempuyung adalah tanaman liar yang sering dijumpai di berbagai wilayah di Indonesia. Meski tumbuh secara alami, tempuyung telah lama digunakan dalam pengobatan tradisional, khususnya untuk menjaga kesehatan ginjal.

Tempuyung (Sonchus arvensis) dapat dikenali dari daunnya yang berbentuk lonjong dan berwarna hijau, serta memiliki tepi daun yang bergerigi. Daunnya tumbuh mengelilingi batang dengan pola yang berselang-seling. Tempuyung juga memiliki bunga berwarna kuning dan berbentuk seperti bunga dandelion

Tempuyung, Tumbuhan Liar yang Bermanfaat bagi Kesehatan - Alodokter

Tempuyung dan Manfaatnya untuk Kesehatan

Tempuyung mengandung beragam mineral, seperti kalium, silika, magnesium, dan natrium. Selain itu, tanaman ini juga menyimpan banyak senyawa yang terdapat pada tumbuhan, yaitu flavonoid, kumarin, taraksasterol, inositol, asam fenolat, kaempferol, luteolin-O-glikosida, dan apigenin.

Berkat nutrisinya ini, tempuyung berperan sebagai antioksidan, antiradang, antibakteri, antivirus, antidiabetes, antihistamin, antihipertensi, dan antihiperurisemia bagi tubuh. Untuk lebih jelasnya, berikut ini adalah manfaat tempuyung yang bisa Anda peroleh:

1. Meluruhkan batu ginjal

Salah satu manfaat paling terkenal dari daun tempuyung adalah kemampuannya untuk meluruhkan batu ginjal. Kandungan kalium, flavonoid, dan ekstrak etanol dalam daun tempuyung mampu melarutkan kristal kalsium oksalat yang sering menjadi penyebab utama terbentuknya batu ginjal.

2. Menjaga kesehatan ginjal

Konsumsi tempuyung tidak hanya bisa meluruhkan batu ginjal, tetapi juga meningkatkan produksi urine untuk pembuangan zat sisa dari tubuh sehingga fungsi ginjal tetap berjalan optimal. Sifat antiradang pada tempuyung juga dapat mengurangi peradangan pada ginjal yang disebabkan infeksi atau kondisi lain.

3. Mengatasi gejala alergi

Tempuyung bisa dijadikan sebagai obat herbal untuk mengatasi gejala alergi. Kandungan flavonoid di dalamnya dapat mengurangi produksi histamin, yaitu zat yang memicu reaksi alergi dalam tubuh. 

Tempuyung juga dapat memperkuat sistem imun, sehingga tubuh lebih mampu melawan alergen tanpa menimbulkan gejala yang berlebihan.

4. Menjaga tekanan darah tetap stabil

Ekstrak etanol daun tempuyung dapat digunakan untuk menghambat hormon angiotensin, yaitu hormon yang berperan penting dalam mengatur tekanan darah. Kadar angiotensin yang terlalu tinggi dapat memicu penyempitan pembuluh darah, sehingga risiko terjadinya hipertensi makin tinggi.

Jika kadar angiotensin terlalu rendah, pembuluh darah dapat melebar dan meningkatkan risiko terkena hipotensi. Selain itu, kandungan kalium yang cukup tinggi pada tempuyung dapat menetralkan natrium dalam tubuh, sehingga tekanan darah pun bisa menurun.

5. Menurunkan kadar asam urat

Tempuyung merupakan obat asam urat alami. Kandungan flavonoid dan polifenol di dalamnya dapat mengurangi peradangan akibat kadar asam urat yang tinggi. Senyawa tersebut juga dapat menghambat aktivitas enzim xantin oksidase, yang berperan dalam produksi asam urat. Dengan begitu, kadar asam urat dapat menurun dan mencegah kambuhnya serangan asam urat.

6. Mengatasi disentri

Tempuyung bermanfaat untuk mengatasi disentri. Manfaat ini berasal dari senyawa antibakteri dan antiperadangan yang dapat membunuh dan menghambat pertumbuhan bakteri penyebab infeksi di saluran pencernaan, termasuk disentri. 

Selain itu, daya tahan tubuh yang meningkat karena konsumsi tempuyung juga dapat membantu tubuh melawan infeksi lebih efektif.

Tempuyung dan Cara Mengonsumsinya

Daun tempuyung bisa Anda peroleh di pasar tradisional atau toko swalayan dalam berbagai bentuk, seperti daun utuh, daun kering, maupun bubuk yang sudah dikemas. Anda dapat mengonsumsinya sebagai teh atau diolah menjadi masakan. Berikut ini adalah tips mengonsumsi tempuyung yang bisa Anda coba:

Teh tempuyung

Bahan:

  • 1 genggam daun tempuyung
  • 2 sdm madu
  • 1 ruas jahe
  • 300 ml air

Cara memasaknya bisa mengikuti langkah-langkah berikut ini:

  • Cuci bersih daun tempuyung dan jahe.
  • Iris jahe menjadi beberapa bagian tipis.
  • Rebus air hingga mendidih.
  • Masukkan daun tempuyung dan irisan jahe ke dalam air mendidih.
  • Biarkan mendidih selama 10–15 menit hingga air berubah warna dan aroma jahe tercium.
  • Saring teh untuk memisahkan ampas daun tempuyung dan jahe.
  • Tambahkan 2 sdm madu ke dalam teh, lalu aduk rata.
  • Teh tempuyung siap untuk dinikmati.

Sayur bening tempuyung

Bahan-bahan:

  • 1 ikat daun tempuyung
  • 4 cm lengkuas
  • 2 siung bawang merah
  • 1 siung bawang putih
  • ¼ sdt garam
  • ½ sdt gula pasir
  • ¼ sdt penyedap rasa
  • 700 ml air

Berikut ini adalah cara memasaknya:

  • Cuci bersih daun tempuyung, lalu tiriskan.
  • Iris bawang merah dan bawang putih, serta memarkan lengkuas
  • Rebus air hingga mendidih dan setelahnya masukkan daun tempuyung.
  • Tambahkan lengkuas, bawang merah, bawang putih, garam, gula pasir dan penyedap rasa.
  • Masak hingga daun tempuyung layu dan bumbu meresap.
  • Angkat dan sajikan sayur bening tempuyung dalam keadaan hangat.

Selain memasak sendiri, ekstrak daun tempuyung juga tersedia dalam bentuk kapsul atau suplemen yang lebih praktis untuk dikonsumsi. Namun, sebelum mengonsumsi suplemen tempuyung, pastikan produk tersebut sudah memiliki izin BPOM.

Itulah manfaat tempuyung dan cara mengonsumsinya. Meski sudah banyak bukti yang mengungkapkan khasiat tanaman ini, penelitian lanjutan masih diperlukan untuk memastikan keamanan dan efektivitasnya dalam mengobati penyakit. Selain itu, belum ada penelitian terkait keamanan konsumsi tempuyung pada ibu hamil dan menyusui.

Berkonsultasilah dengan dokter sebelum memanfaatkan tempuyung, terutama jika Anda memiliki kondisi medis tertentu atau sedang mengonsumsi obat lain. Konsultasi ini dapat dilakukan kapan saja dan di mana saja melalui Chat Bersama Dokter.