Tendon adalah jaringan yang menghubungkan otot dan tulang. Jaringan ini terdiri dari serat protein yang kuat dan fleksibel sehingga berperan penting dalam pergerakan tubuh. Meski begitu, tendon juga mudah rusak saat mendapat tekanan yang berulang atau digunakan secara berlebihan.
Tendon tersusun dari serat protein yang disebut juga dengan kolagen. Serat kolagen dalam tendon bekerja seperti tali yang menarik tulang untuk bergeser atau bergerak, sedangkan otot bertindak sebagai penarik tali.
Anatomi Tendon
Tendon yang berperan sebagai penghubung tulang dan otot memiliki dua sisi, yaitu:
- Musculotendinous junction (MTC), yaitu sisi tendon yang menempel pada otot sekaligus bagian yang sering terdampak saat cedera
- Osteotendinous junction (OTC), yaitu sisi tendon yang menempel pada tulang
Tendon dapat ditemukan di hampir seluruh otot yang melekat pada tulang dan sendi dalam tubuh manusia, seperti bahu, siku, pergelangan tangan, panggul, lutut, serta jari tangan dan jari kaki.
Ukuran tendon juga berbeda-beda, bisa pendek dan lebar serta panjang dan tipis. Tendon yang berbentuk pendek dan lebar terhubung ke otot yang mendukung gerakan kompleks, misalnya otot betis dan otot paha untuk berjalan.
Sementara itu, tendon yang panjang dan tipis terhubung ke otot serta berperan dalam melakukan gerakan ringan atau halus, seperti otot di tangan dan pergelangan tangan untuk menulis, menggunting, atau memasang kancing.
Fungsi Tendon
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, tendon merupakan bagian dari sistem muskuloskeletal atau sistem yang berperan dalam pergerakan tubuh manusia. Berikut ini adalah beberapa fungsi tendon:
- Menekuk sendi
- Meluruskan sendi
- Menggerakkan lengan atau tungkai menjauhi sisi tubuh, seperti merentangkan tangan atau melebarkan tungkai
- Menggerakkan lengan atau tungkai mendekati sisi tubuh, seperti mengembalikan posisi tangan atau tungkai yang telah direntangkan
- Menarik kaki ke atas atau mengarahkan kaki ke bawah
- Memutar anggota tubuh, seperti memutar bahu
Gangguang yang Dapat Terjadi pada Tendon
Terlepas dari beragam fungsinya, tendon juga mudah mengalami kerusakan, apalagi jika mendapat tekanan yang terlalu kuat dan berulang. Penyebab kerusakan tendon yang paling umum adalah faktor usia. Ini karena seiring bertambahnya usia, tendon akan makin tipis dan lemah.
Kebiasaan melakukan aktivitas berulang dan penggunaan otot secara berlebihan, misalnya pada atlet yang berlatih terus-menerus, juru cuci yang melakukan gerakan mengucek berulang-ulang, dan juru tulis yang menulis setiap hari, juga bisa memicu terjadinya gangguan pada tendon.
Berikut ini adalah beberapa gangguan atau kondisi yang bisa memengaruhi fungsi tendon:
Cedera
Cedera tendon adalah kondisi yang paling sering menyebabkan gangguan pada fungsi tendon. Kondisi ini dapat terjadi karena penggunaan otot yang berlebihan, pergantian gerakan yang mendadak, atau gerakan olahraga yang salah.
Cedera pada tendon bisa menimbulkan keluhan berupa kelemahan otot serta nyeri dan bengkak pada sendi. Tendon yang paling sering mengalami cedera adalah tendon Achilles, yaitu tendon yang menghubungkan otot betis ke tulang tumit.
Tendonitis
Tendonitis adalah peradangan pada tendon yang biasanya terjadi setelah cedera. Kondisi ini menimbulkan nyeri yang hebat dan membuat penderitanya sulit untuk menggerakkan tubuh.
Tenosinovitis
Tenosinovitis terjadi saat seseorang mengalami peradangan pada tendon (tendonitis) dan peradangan pada selubung sinovial yang menutupi tendon. Kondisi ini lebih sering terjadi di tendon pada tangan dan kaki.
Agar terhindar dari berbagai gangguan tendon di atas, Anda disarankan untuk melakukan pencegahan dan menjaga tendon tetap sehat, misalnya dengan melakukan pemanasan sebelum olahraga dan pendinginan setelah olahraga.
Jika mengalami keluhan pada tendon, seperti nyeri otot di area sendi dan sulit menggerakkan anggota badan tertentu misalnya tangan atau kaki, yang tidak membaik hingga berminggu-minggu, Anda sebaiknya segera periksakan diri ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.