Tenofovir alafenamide adalah obat untuk mengatasi penyakit hepatitis B kronis. Obat yang tersedia dalam bentuk tablet ini hanya boleh dikonsumsi sesuai resep dan rekomendasi dokter.
Tenofovir alafenamide bekerja dengan cara memperlambat atau menghentikan perkembangbiakan virus hepatitis B. Jika infeksi virus tersebut dibiarkan tanpa diobati, penderitanya bisa mengalami penyakit liver atau kerusakan hati, termasuk kanker hati.
Tenofovir alafenamide merupakan formulasi baru dari tenofovir disoproxil, yakni jenis obat antivirus yang digunakan dalam pengobatan infeksi HIV (antiretroviral).
Merek dagang tenofovir alafenamide: Hepbest, Tafnat, Tafnext, Vemlidy
Apa Itu Tenofovir Alafenamide
Golongan | Obat resep |
Kategori | Obat antivirus |
Manfaat | Mengatasi penyakit hepatitis B kronis |
Dikonsumsi oleh | Dewasa dan anak usia ≥12 tahun |
Tenofovir alafenamide untuk ibu hamil dan menyusui | Kategori B: Studi pada binatang percobaan tidak memperlihatkan adanya risiko terhadap janin, tetapi belum ada studi terkontrol pada ibu hamil. |
Jika Anda sedang hamil, sebaiknya konsultasikan dengan dokter mengenai penggunaan obat ini. | |
Belum diketahui secara pasti apakah tenofovir alafenamide dapat terserap ke dalam ASI. Jika sedang menyusui, jangan mengonsumsi obat ini tanpa persetujuan dokter. | |
Bentuk obat | Tablet |
Peringatan Sebelum Mengonsumsi Tenofovir Alafenamide
Tenofovir alafenamide tidak boleh digunakan secara sembarangan. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum mengonsumsi obat ini, yaitu:
- Beri tahu dokter tentang riwayat alergi yang Anda miliki. Tenofovir alafenamide tidak boleh dikonsumsi oleh orang yang alergi terhadap obat ini.
- Beri tahu dokter jika Anda menderita penyakit ginjal, infeksi HIV, hepatitis C, sirosis, osteoporosis, atau pankreatitis.
- Informasikan kepada dokter bahwa Anda sedang menggunakan tenofovir alafenamide jika direncanakan untuk menjalani operasi atau prosedur medis tertentu, termasuk operasi gigi.
- Beri tahu dokter jika sedang hamil, menyusui, atau sedang merencanakan kehamilan.
- Beri tahu dokter jika Anda sedang menggunakan obat lain, termasuk suplemen dan produk herbal, untuk menghindari efek interaksi obat.
- Segera ke dokter jika terjadi reaksi alergi obat atau efek samping serius setelah mengonsumsi tenofovir alafenamide.
Dosis dan Aturan Pakai Tenofovir Alafenamide
Dosis dan aturan pakai tenofovir alafenamide akan ditentukan oleh dokter berdasarkan usia atau kondisi pasien. Secara umum, berikut adalah dosis tenofovir alafenamide:
Kondisi: Hepatitis B kronis
- Dewasa dan anak usia ≥12 tahun dengan BB >35 kg: 25 mg per hari.
Cara Mengonsumsi Tenofovir Alafenamide dengan Benar
Ikuti anjuran dokter dan baca petunjuk yang terdapat pada kemasan sebelum mengonsumsi tenofovir alafenamide. Jangan menambah atau mengurangi dosis tanpa persetujuan dokter.
Tenofovir alafenamide dapat diminum sesudah makan. Telan obat dengan bantuan air putih. Anda disarankan untuk mengonsumsi tenofovir alafenamide secara teratur pada waktu yang sama setiap harinya agar efek pengobatan maksimal.
Jika Anda lupa minum tenofovir alafenamide, segera konsumsi begitu teringat. Namun, bila sudah dekat dengan jadwal pemakaian berikutnya, abaikan dosis yang terlewat dan jangan menggandakan dosis selanjutnya.
Jangan menghentikan konsumsi obat tanpa berkonsultasi dengan dokter karena dapat menyebabkan virus di dalam tubuh menjadi kebal terhadap obat sehingga penyakit lebih sulit ditangani.
Simpan tenofovir alafenamide di tempat bersuhu ruangan, kering, dan terhindar dari sinar matahari langsung, serta jauhkan dari jangkauan anak-anak.
Interaksi Tenofovir Alafenamide dengan Obat Lain
Penggunaan tenofovir alafenamide bersama obat-obatan tertentu dapat menimbulkan interaksi obat, seperti:
- Peningkatan kadar tenofovir alafenamide dalam darah jika digunakan bersama obat golongan antijamur, seperti itraconazole atau ketoconazole
- Penurunan kadar tenofovir alafenamide dalam darah jika digunakan bersama carbamazepine, phenobarbital, phenytoin, primidone, rifampicin, atau ritonavir
- Peningkatan risiko terjadinya gangguan ginjal jika digunakan bersama fenilbutazon atau ibuprofen
Konsultasikan dengan dokter sebelum menggunakan tenofovir-alafenamide bersama dengan obat-obat lain. Tujuannya adalah untuk menghindari risiko terjadinya interaksi obat yang tidak diinginkan.
Efek Samping dan Bahaya Tenofovir Alafenamide
Efek samping yang mungkin terjadi setelah mengonsumsi tenofovir alafenamide di antaranya:
- Mual
- Pusing atau sakit kepala
- Susah tidur
- Batuk
- Bersendawa
- Heartburn
- Gangguan pencernaan, seperti diare
- Nyeri sendi
- Otot kaku
- Sulit menggerakkan anggota tubuh
Periksakan diri ke dokter jika efek samping tersebut tidak kunjung mereda atau malah memberat. Segera cari pertolongan medis jika mengalami reaksi alergi obat atau efek samping yang lebih serius, seperti:
- Urine yang sedikit
- Bengkak di kaki atau pergelangan kaki
- Nyeri tulang
- Rasa sakit di tangan dan kaki
- Nyeri perut bagian kanan atas
- Kepala terasa ringan seperti akan pingsan
- Irama jantung tidak beraturan atau berdebar
- Napas pendek atau terengah-engah
- Tangan atau kaki terasa dingin atau berwarna kebiruan