Terapi gen adalah inovasi pengobatan yang digunakan untuk mengatasi penyakit genetik dan kanker. Sama seperti pengobatan lainnya, terapi gen juga memiliki risiko sehingga pertimbangan yang matang sangat diperlukan sebelum Anda memutuskan untuk menjalani terapi ini.
Kelainan genetik adalah penyakit yang diakibatkan oleh perubahan atau mutasi gen tertentu dan biasanya diturunkan dari orang tua kepada anaknya. Penyakit ini kebanyakan sulit untuk disembuhkan dan dapat memengaruhi kualitas hidup penderitanya.
Namun, berkat kemajuan teknologi di dunia kedokteran, terapi gen muncul sebagai solusi untuk mengatasi penyakit genetik dan penyakit lain. Terapi ini juga diyakini bisa menurunkan risiko seseorang terkena penyakit genetik tertentu, meski penelitian lebih lanjut masih diperlukan.
Manfaat Terapi Gen
Berikut ini adalah beberapa manfaat terapi gen:
1. Mencegah penyakit genetik
Terapi gen dapat membunuh gen yang rusak yang bisa menyebabkan gangguan kesehatan. Efeknya, penyakit genetik pun dapat dicegah. Selain itu, terapi gen juga dapat mengaktifkan gen yang sehat untuk menghentikan penyakit, termasuk penyakit genetik.
2. Mengobati penyakit genetik
Terapi gen bisa dijadikan pengobatan alternatif untuk mengatasi penyakit genetik yang sulit disembuhkan, seperti:
- Fibrosis kistik
- Anemia sel sabit
- Hemofilia atau kelainan darah lainnya
- Kebutaan yang disebabkan oleh retinitis pigmentosa
- Leukemia
3. Meningkatkan imunitas tubuh
Pada beberapa kasus, sistem imunitas tubuh tidak dapat menyerang sel-sel yang rusak karena tidak menganggap sel tersebut berbahaya. Nah, terapi genetik dapat melatih sistem imunitas tubuh untuk mengenali sel-sel rusak yang bisa membahayakan kesehatan.
4. Mengobati penyakit kanker
Terapi gen tidak hanya bisa dijadikan sebagai alternatif pengobatan penyakit genetik, tetapi juga penyakit kanker. Caranya adalah dengan mengganti gen yang rusak dengan gen yang sehat, sehingga sel kanker mati.
Prosedur Terapi Gen
Terapi gen dilakukan dengan cara memasukkan gen sehat ke dalam sel tubuh pasien. Gen sehat ini dimasukan ke dalam tubuh dengan berbagai macam metode, salah satu yang paling umum adalah menggunakan virus yang telah direkayasa.
Virus ini tidak membahayakan kesehatan dan berperan sebagai “kendaraan” untuk gen sehat masuk ke dalam sel-sel tubuh. Gen sehat ini akan bertugas menggantikan gen yang rusak sehingga sel tubuh bisa berfungsi secara semestinya.
Tak hanya itu, gen sehat juga bermanfaat untuk membantu tubuh menekan produksi protein yang tidak sehat atau memperbanyak protein yang sehat agar sel-sel tubuh bisa berfungsi secara normal.
Sebelum melakukan terapi gen, dokter akan melakukan pemeriksaan dengan mengambil sampel darah pasien lebih dahulu. Sampel darah tersebut nantinya akan diperiksa ke laboratorium guna mengetahui penyakit atau kelainan genetik apa yang diderita pasien, serta apakah kondisi tersebut bisa diobati dengan terapi gen.
Risiko Terapi Gen
Karena menggunakan teknologi terbaru, terapi gen memiliki biaya yang mahal. Selain itu, terapi ini juga memiliki risiko.
Meski virus yang digunakan sebagai “kendaraan” gen sehat sudah dijinakkan, kemungkinan untuk virus tersebut menyebabkan penyakit tetap ada. Sistem imunitas tubuh juga mungkin menganggap virus tersebut berbahaya bagi kesehatan. Efeknya, sel imun akan berupaya untuk menyerang atau membunuh virus tersebut.
Virus yang dimasukkan ke dalam tubuh juga mungkin untuk masuk ke dalam sel sehat, sehingga berpotensi merusak sel-sel sehat yang ada di dalam tubuh. Artinya, tetap ada peluang bagi terapi gen untuk gagal dalam mengatasi penyakit genetik.
Bahkan, ada kemungkinan bahwa terapi gen menyebabkan gangguan kesehatan. Gangguan kesehatan yang mungkin dialami pasien yang menjalani terapi gen antara lain adalah alergi, kerusakan pada organ atau jaringan yang dimasukkan virus, sampai terkena penyakit kanker di kemudian hari.
Terapi gen memang memiliki banyak manfaat kesehatan tetapi juga ada risikonya. Jika Anda punya pertanyaan seputar terapi gen, jangan ragu untuk mengonsultasikannya kepada dokter. Konsultasi dapat dilakukan kapan pun melalui Chat Bersama Dokter.