Alergi air ditandai dengan munculnya reaksi pada kulit saat kontak dengan air, termasuk air hujan, air mata, atau bahkan keringat. Meski cukup jarang terjadi, alergi air dapat dialami oleh siapa saja. Hal ini tentu menimbulkan keresahan tersendiri, mengingat air merupakan kebutuhan utama manusia.
Alergi air dalam istilah medis dikenal sebagai urtikaria aquagenik, yaitu kondisi saat kulit mengalami reaksi alergi, berupa ruam kemerahan dan gatal, setelah terpapar air. Reaksi yang muncul pada alergi air sangat mirip dengan gatal-gatal pada umumnya, sehingga sering kali sulit dibedakan.
Kemungkinan Penyebab Alergi Air
Alergi air dapat terjadi saat permukaan kulit kontak dengan berbagai jenis sumber air, termasuk air keran, air kolam, air hujan, keringat, air mata, hingga salju. Hingga saat ini, belum ditemukan penyebab pasti seseorang mengalami alergi air.
Para peneliti menyebutkan bahwa senyawa kimia dalam air, seperti klorin, dapat memicu respons imunitas berupa pelepasan histamin. Hal inilah yang menyebabkan reaksi alergi pada kulit. Jadi, gejala yang muncul kemungkinan bukan disebabkan oleh air, melainkan oleh zat alergen (pemicu alergi) yang larut di dalam air.
Kemungkinan lainnya adalah adanya interaksi antara air dan zat pada kulit yang menghasilkan materi beracun bagi tubuh, sehingga memicu reaksi alergi sebagai bentuk perlawanan terhadap zat beracun tersebut.
Gejala Alergi Air
Gejala alergi air kurang lebih serupa dengan biduran, yaitu munculnya ruam kemerahan, terasa gatal atau perih seperti terbakar, hingga peradangan pada kulit. Gejala tersebut dapat muncul di area tubuh mana saja yang mengalami kontak dengan air.
Meski jarang sekali terjadi, gejala alergi air juga bisa terjadi setelah mengonsumsi air. Berikut ini adalah beberapa gejala alergi air:
- Ruam di sekitar mulut
- Sulit menelan
- Mengi
- Sulit bernapas
Keluhan ini dapat muncul beberapa menit setelah kontak dengan air. Gejala alergi air akan mulai berkurang setidaknya 30–60 menit setelah tubuh dikeringkan dan dijauhkan dari paparan air.
Cara Mengatasi Alergi Air
Sama seperti alergi pada umumnya, belum ada pengobatan yang efektif untuk mengatasi alergi air hingga saat ini. Meski demikian, tersedia beberapa pilihan pengobatan yang dapat meringankan gejala yang muncul.
Sebelum menentukan jenis penanganan, dokter akan melakukan pemeriksaan terlebih dahulu untuk mengetahui penyebab dan seberapa berat keluhan yang dialami.
Dari hasil pemeriksaan, dokter akan memberikan pengobatan yang sesuai dengan kondisi pasien. Jenis obat yang dapat diberikan adalah antihistamin untuk mengobati gejala alergi atau kortikosteroid untuk membantu mengatasi peradangan. Obat-obatan ini dapat diminum, dioles, maupun disuntik.
Dikarenakan alergi air sangat jarang terjadi, Anda disarankan untuk segera berkonsultasi ke dokter jika mengalami gejala seperti yang telah disebutkan di atas. Semakin cepat pemeriksaan dilakukan, semakin cepat pula penanganan untuk meredakan alergi yang Anda alami.