Terkena sengatan lebah dapat menimbulkan efek nyeri yang bisa berlangsung hingga beberapa jam. Namun, Anda tidak perlu khawatir karena ada beberapa cara yang bisa diterapkan bila terkena sengatan lebah. 

Sebagian besar kasus sengatan lebah bisa sembuh dengan sendirinya tanpa penanganan medis. Rasa sakit yang muncul akibat sengatan lebah juga biasanya membaik setelah beberapa jam. Penanganan medis dapat diberikan bila seseorang yang terkena sengatan lebah mengalami reaksi alergi atau nyeri yang hebat.

Terkena Sengatan Lebah, Inilah Penanganannya - Alodokter

Pertolongan Pertama Saat Terkena Sengatan Lebah

Saat terkena sengatan lebah, Anda bisa melakukan langkah pertolongan pertama berikut ini:

1. Cabut bekas sengatan

Biasanya, lebah akan meninggalkan sengatnya di kulit setelah menyengat. Anda perlu segera mengeluarkan sengat tersebut dengan mendorongnya keluar menggunakan benda-benda yang permukaannya pipih dan keras, misalnya pinset atau sendok kecil. 

Hindari menekan atau menjepit sengat karena hal itu bisa membuat racun dari sengat lebah menyebar lebih luas ke dalam tubuh Anda.

2. Cuci bekas sengatan dan berikan kompres dingin

Setelah duri sengat berhasil keluar, cucilah hingga bersih bagian yang tersengat dengan menggunakan air bersih yang mengalir. Setelah itu, Anda bisa menempelkan kompes dingin selama sekitar 20 menit. Hal ini bisa membantu mengurangi nyeri dan pembengkakan di kulit.

3. Hindari menggaruk area sengatan

Sengatan lebah memang bisa menimbulkan rasa gatal, tetapi Anda tidak dianjurkan untuk menggaruknya. Garukan pada lokasi tubuh yang tersengat lebah bisa membuat pembengkakan yang terjadi menjadi emakin parah dan menimbulkan infeksi.

4. Gunakan obat-obatan

Jika rasa sakit tak tertahankan, Anda bisa mengonsumsi obat pereda nyeri yang dijual bebas, seperti paracetamol atau ibuprofen.

Untuk mengurangi bengkak, bercak merah, dan peradangan di bagian tubuh yang tersengat lebah, Anda bisa mengoleskan krim hidrokortison. Namun, Anda perlu membawa resep dokter untuk memperoleh obat ini.

Tanda Alergi yang Perlu Diwaspadai Setelah Terkena Sengatan Lebah

Jika setelah terkena sengatan lebah tidak terjadi reaksi alergi yang parah, langkah penanganan di atas umumnya sudah cukup. Namun, reaksi alergi berat akibat sengatan lebah tetap patut untuk diwaspadai. Pasalnya, kondisi ini bisa berkembang menjadi syok anafilaksis yang mengancam nyawa. 

Tanda-tanda reaksi alergi parah pada orang yang tersengat lebah meliputi:

  • Mual dan muntah
  • Sakit kepala
  • Penurunan tekanan darah 
  • Pusing
  • Sesak napas
  • Pingsan

Untuk menangani reaksi alergi berat, dokter biasanya akan memberikan beragam obat melalui suntikan atau infus. Contohnya adalah antihistamin untuk mengatasi reaksi alergi, epinefrin untuk meningkatkan tekanan darah, serta kortikosteroid untuk mengatasi peradangan akibat alergi.

Setelah itu, dokter akan melakukan pemantauan selama beberapa jam ke depan guna memastikan kondisi Anda aman. Jika sudah dinyatakan aman, Anda bisa pulang ke rumah dan tidak perlu menjalani rawat inap di rumah sakit.

Cara Mencegah Sengatan Lebah

Untuk mencegah terjadinya sengatan lebah, ada beberapa cara yang bisa dilakukan, antara lain:

  • Kenakan alat pelindung diri, seperti sarung tangan, kaus kaki, celana panjang, penutup wajah, dan sepatu, saat beraktivitas di sekitar sarang lebah.
  • Hindari menggunakan parfum dan pakaian berwarna cerah ketika berkebun atau membersihkan halaman, karena hal ini dapat menarik perhatian lebah dan serangga lainnya.
  • Tutup tempat sampah di rumah dengan baik agar lebah tidak mendekat.
  • Saat bepergian menggunakan mobil, tutup jendela rapat-rapat agar tidak ada lebah yang masuk.
  • Apabila ada lebah di sekitar Anda, jangan berusaha untuk memukulnya. Cobalah untuk tenang dan jauhi lebah tersebut atau tunggu hingga serangga ini pergi dengan sendirinya.

Bila Anda terkena sengatan lebah dan sudah menerapkan pertolongan pertama di atas tetapi kondisi tidak kunjung membaik, segera konsultasikan ke dokter. Konsultasi dapat dilakukan secara cepat dan praktis melalui Chat Bersama Dokter. Dengan begitu, dokter dapat menyarankan penanganan serta obat yang tepat sesuai kondisi Anda.