Meski kerap digunakan untuk menambah cita rasa masakan, ada beragam bahaya garam dapur bagi kesehatan apabila dikonsumsi secara berlebihan. Oleh karena itu, Anda perlu lebih bijak dalam menggunakan garam dapur untuk asupan sehari-hari.
Makanan yang lezat tidak terlepas dari penggunaan garam dapur di dalamnya. Tanpa garam, makanan akan terasa hambar. Namun, terlalu banyak atau terlalu sering menggunakan garam dapur pun bisa membawa dampak buruk bagi kesehatan tubuh.
Bahaya Garam Dapur terhadap Kesehatan Tubuh
Garam dapur terdiri dari dua unsur, yaitu natrium (sodium) dan klorida. Kedua unsur ini sebenarnya memiliki manfaat bagi tubuh.
Natrium diperlukan untuk menjaga keseimbangan cairan tubuh, membantu kerja saraf dan otot, serta mengendalikan tekanan dan volume darah. Sementara itu, klorida bisa membantu tubuh dalam mencerna makanan.
Namun, perlu diingat bahwa manfaat tersebut dapat diperoleh jika Anda mengonsumsi natrium secukupnya. Apabila dikonsumsi secara berlebihan, natrium justru dapat meningkatkan risiko terkena berbagai penyakit kronis, seperti:
- Tekanan darah tinggi
- Penyakit jantung
- Stroke
- Penyakit ginjal
Ketika kadar natrium di pembuluh darah tinggi, ginjal akan membuang kelebihannya melalui urine. Namun, jika jumlahnya terlalu banyak, ginjal tidak lagi mampu membuang kelebihannya.
Akibatnya, natrium akan menumpuk dalam darah dan menahan cairan di dalam aliran darah sehingga volume darah meningkat. Hal ini membuat jantung harus bekerja lebih keras dan berdampak pada meningkatnya tekanan darah.
Oleh karena itu, batasi asupan garam dapur agar tidak menimbulkan efek buruk terhadap kesehatan. Anda disarankan untuk tidak mengonsumsi garam dapur lebih dari 6 gram atau 1 sendok teh per hari.
Tips Mengurangi Asupan Garam Dapur
Natrium yang masuk ke dalam tubuh tidak hanya berasal dari garam dapur, tetapi juga berbagai makanan dan minuman yang dikonsumsi.
Jadi, batasi juga berbagai makanan yang tinggi kandungan garam, misalnya ikan teri, ikan asap, keju, saus, mayones, kecap asin, daging olahan, acar, udang, kacang yang diasinkan, ekstrak ragi, roti, keripik, pizza, dan makanan siap saji.
Selain itu, ada beberapa tips yang dapat Anda lakukan agar terhindar dari bahaya garam dapur, yaitu:
- Perhatikan berapa banyak garam yang digunakan saat masak di rumah.
- Periksa kadar natrium yang tertera pada label kemasan saat berbelanja serta pilihlah makanan dan minuman yang mengandung kadar natrium rendah, atau memilih garam yang rendah sodium.
- Konsumsi lebih banyak sayuran dan buah-buahan, karena mengandung natrium alami dengan kadar yang sangat rendah.
- Gunakan bumbu lain selain garam untuk menambah cita rasa makanan, seperti perasan lemon, air jeruk nipis, bawang putih yang ditumis, atau lada.
- Kurangi asupan makanan ringan atau camilan yang asin.
Sebagian besar masakan atau makanan yang dikonsumsi tak terlepas dari penggunaan garam dapur. Itulah sebabnya Anda perlu lebih berhati-hati. Jangan sampai penggunaan garam dapur justru memicu munculnya penyakit.
Jika Anda memiliki kondisi kesehatan tertentu, sebaiknya konsultasikan ke dokter untuk mengetahui seberapa banyak konsumsi garam yang diperbolehkan dan sesuai dengan kondisi Anda. Dengan begitu, bahaya garam dapur pun dapat Anda hindari.