Istilah psikopat dan sosiopat mungkin sudah terdengar tidak asing di telinga kita, ya. Namun, kedua istilah ini acap kali tertukar penggunaannya. Padahal, psikopat dan sosiopat merupakan dua hal yang berbeda, lho. Nah, untuk tahu apa bedanya, yuk simak penjelasan lengkapnya di artikel ini.
Psikopat dan sosiopat termasuk dalam gangguan kepribadian antisosial. Orang dengan kepribadian antisosial, baik psikopat maupun sosiopat, kerap mengabaikan hukum dan norma sosial, mengabaikan hak orang lain, tidak mawas diri, tidak memiliki rasa penyesalan, dan tidak memiliki empati atau rasa kasihan pada orang lain.
Perbedaan Psikopat dan Sosiopat
Walaupun sama-sama bagian dari gangguan kepribadian antisosial, tetapi ada beberapa perbedaan mendasar psikopat dan sosiopat yang perlu kamu ketahui, yaitu:
1. Penyebab
Belum diketahui penyebab pasti terjadinya gangguan kepribadian antisosial. Namun, beberapa penelitian menyatakan bahwa sosiopat sering dipicu oleh kombinasi faktor genetik dan lingkungan, termasuk pola asuh orang tua atau peristiwa traumatis di masa lalu, seperti pernah mengalami pelecehan seksual.
Sementara itu, selain faktor genetik, seorang psikopat diketahui memiliki gangguan di otak yang berhubungan erat dengan kemampuan untuk mengembangkan nilai etika dan moral.
2. Kemampuan bersosialisasi
Psikopat dan sosiopat juga bisa dibedakan dari caranya bersosialisasi. Umumnya, psikopat bisa terlihat menyenangkan dari luar bahkan terkadang terkesan karismatik, tetapi ini biasanya merupakan cara mereka memanipulasi orang yang ada di sekitarnya untuk mendapatkan apa yang mereka mau.
Sebaliknya, sosiopat biasanya lebih blak-blakan, mudah marah, dan tidak bisa menjaga hubungan dengan orang lain. Oleh sebab itu, seorang sosiopat umumnya kesulitan untuk berbaur dengan masyarakat di sekitarnya.
Kendati demikian, seorang sosiopat masih bisa memiliki keterikatan emosional pada individu atau kelompok tertentu, meski memang sangat sulit. Berbeda dengan psikopat, ia sama sekali tidak mampu membentuk ikatan emosional dengan orang lain. Psikopat bahkan hanya memandang orang lain sebagai objek.
3. Rasa empati dan hati nurani
Meski dalam beberapa hal psikopat dan sosiopat terlihat mirip, tetapi penelitian menunjukkan bahwa psikopat cenderung menunjukkan perilaku negatif yang lebih parah daripada sosiopat.
Seorang sosiopat umumnya masih mengetahui bahwa perilaku negatif yang mereka lakukan salah, meski hal itu tetaplah tidak cukup untuk menghentikannya melakukan perilaku tersebut.
Sementara itu, psikopat sama sekali tidak memiliki emosi dan hati nurani saat sedang melakukan suatu tindakan, walau tindakan tersebut sangatlah buruk atau bahkan mengerikan.
Oleh sebab itu, biasanya kerugian yang ditimbulkan oleh psikopat juga cenderung lebih parah dan lebih berisiko membahayakan keselamatan orang lain, dibandingkan dengan sosiopat.
4. Kontrol diri
Kontrol diri yang dimiliki seorang psikopat dan sosiopat juga sangat berbeda. Seorang sosiopat cenderung lebih mudah panik, gugup, dan gelisah. Jika ia tidak mendapatkan hal yang diinginkannya, sosiopat tidak memiliki kemampuan untuk meredam emosinya, bahkan ia bisa menjadi sangat agresif.
Oleh sebab itu, kejahatan atau hal buruk yang dilakukan oleh sosiopat juga biasanya bersifat spontan, impulsif, dan kerap dilakukan secara serampangan.
Berbeda dengan psikopat yang bisa sangat tenang, tidak memiliki rasa takut, dan bahkan terkesan seperti sudah terlatih. Sebelum melakukan suatu kejahatan atau hal buruk, seorang psikopat biasanya akan merencanakan hal tersebut dengan sangat mendetail dan penuh kehati-hatian.
Nah, itulah beberapa perbedaan psikopat dan sosiopat yang perlu kamu ketahui. Walau memang terlihat mirip, namun psikopat dan sosiopat tetap berbeda, ya.
Jika kamu masih memiliki pertanyaan terkait psikopat atau sosiopat, atau jika kamu mungkin mengenal seseorang yang sepertinya memiliki tanda-tanda psikopat atau sosiopat seperti yang sudah dijelaskan di atas, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan psikolog, ya.