Katanya, penggunaan termometer infrared bisa berbahaya bagi tubuh manusia. Hal ini karena termometer infrared diduga memancarkan radiasi yang bisa merusak struktur otak. Namun, apakah isu tersebut benar?
Penggunaan termometer infrared menjadi cara praktis untuk memeriksa suhu tubuh seseorang saat berada di tempat umum, seperti kantor, mall, pasar, dan tempat ibadah. Cara ini populer digunakan ketika pandemi COVID-19 melanda dan masih diterapkan di beberapa tempat sampai sekarang.
Termometer infrared atau thermometer gun memiliki bentuk seperti pistol dan cara penggunaannya sangat mudah, yaitu hanya dengan didekatkan ke dahi. Namun, penggunaannya diragukan karena beredar dugaan bahwa jenis termometer ini bisa menyebabkan gangguan pada otak. Benarkah demikian?
Fakta tentang Keamanan Termometer Infrared
Penggunaan termometer infrared cukup diandalkan untuk mengukur suhu tubuh, karena cara pakainya tidak perlu menyentuh kulit secara langsung. Hal ini tentunya jauh lebih aman dibandingkan termometer biasa, karena bisa mencegah kontaminasi virus dari orang yang diperiksa ke orang yang memeriksa atau sebaliknya.
Hasil pengukuran termometer infrared juga muncul dengan cepat. Jadi, kamu tidak perlu berlama-lama berinteraksi dengan orang lain saat mengukur suhu tubuh. Selain itu, alat ini juga mudah dibersihkan sehingga bisa dibilang lebih higienis.
Kendati demikian, ada segelintir orang yang merasa khawatir jika harus terlalu sering menggunakan termometer infrared. Alasannya, sinar inframerah dari alat ini bisa menimbulkan radiasi yang dapat merusak jaringan otak. Padahal, kenyataannya tidak demikian, lho.
Termometer infrared bukanlah alat yang dapat memancarkan sinar inframerah, tetapi memiliki sensor inframerah. Sensor ini bekerja dengan cara membaca gelombang energi panas yang keluar dari permukaan tubuh manusia.
Dalam dunia fisika, gelombang energi panas yang memancar dari permukaan, termasuk permukaan tubuh, setara dengan pancaran energi inframerah. Itulah alasan mengapa alat ini dinamakan termometer infrared.
Ketika didekatkan ke dahi, termometer akan menangkap energi panas dari tubuh. Energi panas ini kemudian akan disalurkan ke sensor inframerah di dalam termometer dan diubah menjadi sinyal listrik. Nah, sinyal listrik inilah yang akan diterjemahkan sebagai angka dan muncul di layar sebagai hasil pengukuran suhu tubuh.
Jadi, kamu tidak perlu khawatir untuk melakukan pengecekan suhu tubuh menggunakan termometer infrared, ya. Alat yang beredar di pasaran dan sudah lolos uji kesehatan bisa dipastikan aman digunakan, kok.
Penting pula untuk diingat, jangan langsung panik atau ikut menyebarkan informasi yang belum dapat dipastikan kebenarannya, ya. Jika ingin memastikan kebenaran informasi, kamu bisa bertanya ke dokter secara langsung melalui fitur chat di aplikasi ALODOKTER.