Payudara bengkak dapat terjadi menjelang menstruasi, tetapi lebih sering terjadi pada ibu menyusui. Payudara bengkak pada ibu menyusui, atau yang disebut dengan mastitis, biasanya disebabkan karena saluran ASI tersumbat atau infeksi bakteri. Selain terasa nyeri, gejalanya juga bisa diiringi demam.
Payudara memiliki empat jaringan utama, yaitu jaringan lemak, jaringan ikat, kelenjar, dan saluran susu. Apabila terjadi gangguan pada jaringan payudara tersebut, misalnya karena saluran susu tersumbat, payudara bisa menjadi bengkak.
Ketika bengkak, payudara jadi terasa lebih besar, pembuluh darah kadang tampak lebih jelas, tekstur kulit jadi kasar, dan payudara mungkin akan terasa lebih hangat. Perubahan bentuk payudara ini dapat membuat Anda merasa nyeri.
Penyebab Payudara Bengkak
Salah satu penyebab umum yang berkaitan dengan payudara bengkak adalah mastitis, yaitu infeksi jaringan payudara yang sering terjadi pada ibu menyusui. Infeksi ini disebabkan oleh bakteri yang masuk ke saluran ASI melalui puting yang luka.
Luka bisa muncul karena kesalahan posisi menyusu pada bayi, terlambat menyusui bayi, bra yang terlalu ketat, atau penggunaan krim payudara pada puting.
Penyebab payudara bengkak lainnya adalah siklus menstruasi. Keluhan ini biasa muncul bersamaan dengan sindrom premenstruasi (PMS) dan terjadi karena perubahan hormon dalam tubuh wanita menjelang menstruasi. Pembengkakan dan rasa sakit bisa terjadi pada kedua payudara. Nyeri yang dapat dirasakan setiap bulan ini akan berakhir ketika masa menopause tiba.
Ada juga bengkak dan sakit pada payudara yang terjadi di luar masa menstruasi. Kondisi ini biasanya terjadi pada wanita usia 30–50 tahun. Nyeri dan bengkak payudara yang satu ini cenderung terjadi hanya pada salah satu payudara, dan dapat disebabkan oleh adanya kista atau fibroadenoma (benjolan di payudara).
Selain kondisi-kondisi di atas, sumbatan pada saluran getah bening payudara, gangguan hormon, dan kanker payudara juga dapat membuat payudara bengkak.
Penanganan Payudara Bengkak
Cara mengatasi payudara bengkak tergantung dari penyebabnya. Jika payudara bengkak terjadi karena mastitis, penanganan bisa dilakukan dengan cara sebagai berikut:
Kompres dan pijat payudara
Kompres payudara dengan handuk yang sudah direndam air hangat selama beberapa menit, kemudian lakukan pemijatan saat hendak menyusui. Setelah menyusui bayi, kompres payudara dengan air dingin. Untuk mengurangi penyumbatan, susui bagian yang bengkak terlebih dahulu.
Kosongkan payudara
Tetap menyusui merupakan cara penting dalam menangani mastitis. Payudara yang bengkak bisa terjadi karena ASI tidak dikeluarkan. Untuk mengosongkan payudara, susui bayi atau lakukan pompa payudara. Carilah posisi menyusui yang benar dan nyaman agar ASI mengalir dengan lancar.
Konsultasikan pada dokter
Jika sumbatan masih ada dalam jangka waktu 8-12 jam, segera kunjungi dokter. Pengobatan mastitis harus dilakukan sesegera mungkin. Dokter mungkin akan meresepkan obat pereda nyeri seperti ibuprofen atau paracetamol dan antibiotik.
Jika payudara bengkak terjadi saat siklus menstruasi, hal ini dapat diredakan melalui perawatan sendiri di rumah, yaitu:
1. Kompres hangat payudara
Kompres payudara dengan handuk yang sudah direndam air hangat. Suhu hangat ini dapat mengendurkan otot-otot yang tegang dan membantu mengurangi rasa nyeri. Selain itu, Anda juga dapat berendam atau mandi air hangat.
2. Kompres dingin payudara
Selain dengan air hangat, Anda juga dapat mengompres dengan handuk yang sudah direndam air dingin atau membungkus es menggunakan handuk, lalu tempelkan pada payudara bengkak. Anda juga dapat menggunakan ice gel yang biasa terdapat pada tas ASI.
3. Gunakan bra yang nyaman
Bra yang nyaman dapat membantu mengurangi nyeri dan mengurangi tekanan di payudara. Hindari menggunakan bra berkawat selama payudara masih bengkak dan sakit. Jika memungkinkan, kenakan bra yang pas dan nyaman ketika tidur agar dapat menyangga payudara dengan baik.
Anda juga dapat mengenakan bra khusus olahraga (sport bra), sebab bra ini dirancang khusus untuk menopang payudara dan membantu melindunginya dari tekanan. Jangan lupa juga untuk selalu perhatikan ukuran bra yang pas dengan payudara Anda.
4. Perhatikan makanan dan minuman
Saat payudara bengkak, Anda disarankan untuk lebih memerhatikan asupan makanan dan minuman. Kurangi mengonsumsi makanan yang berlemak, seperti gorengan, dan ganti dengan buah-buahan dan sayuran. Selain itu, kurangi konsumsi kafein (kopi, teh, cokelat) dan makanan yang terlalu asin.
5. Minum obat penghilang nyeri
Jika rasa sakit benar-benar membuat tidak nyaman dan tidak membaik setelah melakukan beberapa tips di atas, Anda dapat mengonsumsi obat penghilang rasa sakit seperti paracetamol.
Jika payudara bengkak disertai rasa nyeri tidak tertahankan, terdapat benjolan di satu sisi payudara, atau keluar cairan berwarna cokelat atau darah dari puting, segera periksakan ke dokter. Kondisi tersebut perlu diperiksa lebih lanjut oleh dokter guna memastikan bahwa payudara bengkak bukan disebabkan oleh kondisi medis serius.