Tetralogy of Fallot adalah salah satu penyakit jantung bawaan pada bayi baru lahir. Penyakit jantung ini terdiri dari empat jenis kelainan struktur pada jantung bayi. Tetralogy of Fallot menyebabkan darah yang dialirkan ke seluruh tubuh bayi tidak mengandung cukup oksigen.
Tetralogy of Fallot (ToF) terjadi ketika bayi masih di dalam kandungan, tepatnya ketika jantungnya sedang berkembang. Di antara penyakit jantung bawaan yang ada, tetralogy of Fallot merupakan salah satu jenis yang umum ditemui. Namun, kondisi ini diperkirakan hanya terjadi pada 5 dari 10.000 kelahiran.
Kelainan struktur jantung pada ToF menyebabkan darah yang kaya oksigen bercampur dengan darah yang kekurangan oksigen. Akibatnya, darah yang mengalir ke seluruh tubuh tidak mengandung oksigen yang cukup dan bayi pun kekurangan oksigen.
Berikut ini adalah empat kelainan jantung yang terjadi pada ToF:
- Ventricular septal defect (VSD), yaitu lubang di dinding yang memisahkan ventrikel kanan dan kiri
- Pulmonary valve stenosis, yaitu penyempitan pada katup pembuluh darah yang ke paru-paru (katup pulmonal) sehingga darah dari jantung yang ke paru-paru berkurang
- Posisi aorta tidak normal, yakni bergeser ke kanan mengikuti VSD yang terbentuk
- Right ventricular hypertrophy atau penebalan pada otot ventrikel kanan jantung akibat jantung bekerja terlalu keras untuk memompa darah
Penyebab Tetralogy of Fallot
Belum diketahui apa yang menyebabkan tetralogy of Fallot. Namun, ada beberapa faktor yang bisa meningkatkan risiko terjadinya kondisi ini, yaitu:
- Berusia di atas 40 tahun saat hamil
- Menderita diabetes gestasional
- Kekurangan gizi selama masa kehamilan
- Mengonsumsi minuman beralkohol saat hamil
- Terinfeksi virus ketika hamil, misalnya rubella (campak jerman)
- Memiliki orang tua dengan riwayat tetralogy of Fallot
- Terdapat kelainan bawaan lain, seperti sindrom Down atau sindrom DiGeorge pada bayi
Gejala Tetralogy of Fallot
Gejala tetralogy of Fallot tergantung pada tingkat keparahannya. Namun, keluhan yang umumnya dialami penderita ToF meliputi:
- Sesak napas, terutama saat sedang beraktivitas atau menyusu
- Rewel dan sering menangis
- Kulit dan bibir membiru (sindrom bayi biru), terutama saat bayi menangis atau menyusu
- Suara bising (murmur) di jantung
- Gangguan tumbuh kembang, seperti berat badan tidak naik dengan optimal atau lebih rendah daripada anak seusianya
- Mudah lelah saat bermain atau berolahraga
- Sering pingsan
- Kuku tangan dan kaki berbentuk bulat dan cembung (clubbing finger)
- Pada balita atau anak, jongkok di tengah aktivitas untuk meredakan sesak napas
Kapan harus ke dokter
Lakukan pemeriksaan ke dokter jika muncul gejala atau tanda di atas pada anak. Jika anak terlihat sesak dan bibirnya membiru (sianosis), posisikan anak berbaring menyamping dengan lutut menekuk ke dada dan jangan tunda untuk membawanya ke IGD rumah sakit terdekat.
Penderita tetralogy of Fallot perlu rutin menjalani pemeriksaan ke dokter seumur hidupnya. Tujuannya adalah agar kondisinya selalu terpantau dan dapat menjalani aktivitas dengan baik.
Diagnosis Tetralogy of Fallot
Dokter dapat mendeteksi tetralogy of Fallot (ToF) pada janin melalui USG saat tes kehamilan rutin. Namun, untuk memastikannya, dokter akan melakukan ekokardiogram janin agar diketahui lebih jelas apakah ada kelainan pada struktur dan fungsi jantung janin.
Dokter dapat menduga bayi yang baru lahir menderita ToF jika kulitnya terlihat membiru (sianosis). Namun, pada ToF yang ringan, gejala atau tanda yang muncul biasanya tidak tampak jelas. Untuk memastikan diagnosis, dokter akan melakukan pemeriksaan penunjang, seperti:
- Pulse oximetry, untuk mengukur kadar oksigen di dalam darah, dengan menempelkan sensor kecil di jari tangan atau jari kaki bayi
- Elektrokardiogram (EKG), untuk memeriksa aliran listrik dan irama jantung, serta untuk mengetahui gambaran kondisi ruang jantung
- Foto Rontgen dada, untuk melihat gambaran struktur jantung, terutama jika ada pembesaran pada ventrikel kanan
- Ekokardiografi, untuk mendeteksi kelainan katup jantung, VSD, posisi aorta, pembesaran ventrikel jantung, atau kemungkinan adanya kelainan jantung yang lain
- Katerisasi jantung, untuk melihat struktur jantung dan membuat perencanaan bedah, serta mengukur kadar oksigen di ventrikel jantung dan pembuluh darah
Pengobatan Tetralogy of Fallot
Tetralogy of Fallot hanya dapat ditangani dengan tindakan bedah, yang waktu dan jenis operasinya akan disesuaikan dengan kondisi pasien. Pada beberapa kasus, dokter akan memberikan obat sebelum operasi untuk menjaga aliran darah dari jantung ke paru-paru.
Ada dua pilihan metode operasi yang dapat dilakukan dokter untuk mengatasi ToF, yaitu intracardiac repair dan operasi sementara dengan membuat pembuluh darah baru. Berikut ini adalah penjelasannya:
Intracardiac repair
Intracardiac repair dilakukan pada tahun pertama setelah bayi lahir. Tujuan operasi ini adalah untuk memperbaiki katup pulmonal yang sempit dan menutup lubang akibat VSD.
Selepas menjalani intracardiac repair, kadar oksigen di dalam darah pasien akan meningkat, dan gejala yang dialami juga akan berkurang.
Operasi sementara
Pada bayi yang terlahir prematur atau yang pembuluh darah paru-parunya belum berkembang sempurna, dokter akan menjalankan operasi sementara sebelum melakukan intracardiac repair. Tindakan tersebut bertujuan untuk mempertahankan aliran darah ke paru-paru.
Dalam operasi sementara, dokter akan membuat sambungan dari aorta ke arteri paru-paru. Jika kondisi bayi sudah siap, dokter akan melepas sambungan sebelum menjalankan prosedur intracardiac repair.
Pada umumnya, bayi dengan tetralogy of Fallot yang sudah menjalani operasi dapat hidup dengan normal. Akan tetapi, tindakan operasi tetap berisiko menimbulkan komplikasi, seperti:
- Gangguan irama jantung (aritmia)
- VSD yang bocor kembali
- Penyakit jantung koroner
- Pembesaran pembuluh darah aorta
- Henti jantung mendadak
- Kebocoran katup jantung yang membatasi atrium dan ventrikel kanan
- Katup pulmonal menjadi mudah bocor
Komplikasi Tetralogy of Fallot
Tetralogy of Fallot yang tidak tertangani atau tidak terkontrol dengan baik dapat menimbulkan komplikasi serius, seperti:
- Gangguan tumbuh kembang anak
- Gangguan irama jantung
- Kejang
- Peradangan di lapisan dalam jantung (endokarditis)
- Kematian
Penting untuk diingat, risiko terkena komplikasi ToF dapat berlanjut sampai masa remaja atau dewasa. Jika ToF tidak tertangani dengan baik, jantung penderita bisa saja mengalami masalah lagi walau sudah pernah menjalani operasi. Oleh sebab itu, penderita tetap harus kontrol secara rutin semasa hidupnya.
Pencegahan Tetralogy of Fallot
Penyakit jantung bawaan umumnya tidak dapat dicegah, termasuk tetralogy of Fallot. Namun, ada beberapa upaya yang dapat dilakukan oleh ibu hamil untuk mengurangi risiko bayi terlahir dengan kondisi ini, yaitu:
- Konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter sebelum mengonsumsi obat-obatan, termasuk obat herbal atau obat yang bisa dibeli di apotik.
- Konsumsi suplemen asam folat 400 mcg setiap hari pada trimester pertama kehamilan.
- Pastikan telah mendapatkan imunisasi rubella dan flu sebelum hamil.
- Jalani pengobatan sesuai yang dianjurkan dokter jika menderita diabetes.
- Hindari kebiasaan merokok dan paparan asap rokok, terutama selama hamil.
- Jangan mengonsumsi minuman beralkohol dan menggunakan NAPZA.
- Hindari kontak dengan orang yang sedang sakit atau terinfeksi.