Risiko infeksi jamur kuku bisa meningkat karena banyak hal, termasuk perawatan kuku yang salah atau dengan alat yang tidak bersih. Untuk mencegah terjadinya infeksi jamur karena perawatan kuku yang salah, ada beberapa cara yang bisa dilakukan.
Risiko infeksi jamur kuku meningkat jika seseorang memiliki kondisi medis tertentu, seperti diabetes, berusia di atas 65 tahun, berenang di kolam renang umum, atau mengalami cedera kuku.
Selain itu, penggunaan penggunaan alat perawatan kuku, seperti gunting kuku, bak rendam kaki, atau cuticle pusher, yang tidak higienis juga dapat menyebarkan infeksi jamur kuku.
Sebenarnya, infeksi jamur kuku tidak berbahaya, hanya saja membutuhkan waktu yang lumayan lama bagi penderitanya untuk sembuh.
Penyebab dan Gejala Timbulnya Infeksi Jamur Kuku
Infeksi jamur kuku biasanya disebabkan oleh jamur dermatofit. Infeksi ini bisa dipicu oleh jamur yang sudah berada di dalam atau permukaan tubuh, maupun jamur yang menyebar melalui kontak erat dengan orang yang terinfeksi jamur.
Dalam istilah medis, jamur kuku dikenal sebagai onikomikosis (onychomycosis) atau tinea unguium. Beberapa gejala yang menandakan seseorang terkena infeksi jamur kuku adalah:
- Penebalan kuku
- Kuku berubah warna
- Kuku menjadi rapuh
- Bentuk kuku menjadi tidak teratur
- Muncul aroma tidak sedap pada kuku
- Kuku lepas
Biasanya, infeksi jamur kuku dimulai dari ujung kuku kemudian menyebar ke bagian tengah hingga pangkal kuku. Selanjutnya, kuku akan berubah warna dan menjadi mudah patah, serta disertai rasa sakit dan pembengkakan pada kulit di sekitar kuku.
Pengobatan Infeksi Jamur Kuku
Jika Anda mengalami gejala infeksi jamur kuku seperti yang disebutkan di atas, ada beberapa cara rumahan yang bisa dilakukan untuk mengatasinya. Misalnya, merendam kuku dalam larutan cuka apel atau mengoleskan tea tree oil.
Apabila cara rumahan tersebut tidak menunjukkan perbaikan kondisi, Anda bisa menggunakan obat antijamur yang dijual di apotek dalam bentuk krim, vernis, atau larutan oles untuk kuku.
Obat antijamur ini biasanya mengandung lactic acid, propylene glycol, dan urea. Namun, perlu diingat, pengobatan infeksi jamur kuku juga sangat bergantung pada jenis jamur yang menyebabkan infeksi, serta tingkat keparahan infeksi yang terjadi.
Untuk infeksi yang sangat parah, dokter biasanya akan memberikan resep obat antijamur yang diminum, seperti terbinafine, itraconazole, fluconazole, atau griseofulvin.
Tips Merawat Kuku untuk Mencegah Risiko Infeksi Jamur Kuku
Perawatan kuku dengan manikur dan pedikur di salon kecantikan boleh saja dilakuan. Namun, pastikan salon yang Anda kunjungi terjaga kebersihannya dan telah terstandardisasi kinerjanya, agar risiko infeksi jamur kuku tidak mengintai kuku cantik Anda.
Selain itu, ada beberapa hal lain yang juga bisa Anda lakukan untuk menurunkan risiko infeksi jamur kuku, antara lain:
- Beritahukan petugas perawatan kuku di salon kecantikan untuk tidak memotong atau mendorong kutikula. Kutikula merupakan pelindung alami kuku dari jamur dan bakteri.
- Rutinlah memotong kuku tangan dan kuku kaki dengan gunting kuku atau gunting manikur.
- Potonglah kuku setelah mandi. Setelah mandi atau terkena air, kuku menjadi lebih lunak dan lebih mudah untuk dipotong.
- Gunakan penguat kuku secukupnya.
- Gunakan pelembap khusus kuku dan kutikula, terutama setelah membersihkan cat kuku.
- Konsumsi suplemen biotin untuk menguatkan kuku sekaligus mencegah kerusakan pada kuku.
- Batasi perawatan kuku professional karena paparan bahan kimia dapat membuat kuku kering dan rapuh.
- Jika sering melakukan perawatan kuku profesional di salon kecantikan, pertimbangkan untuk membawa alat perawatan kuku pribadi.
- Hindari pembersih cat kuku yang berbahan dasar aseton karena bisa menyebabkan kuku rusak dan rapuh.
- Cucilah tangan menggunakan sabun berbahan lembut dan jangan lupa untuk mengeringkannya guna memastikan kuku dalam kondisi bersih.
- Hindari pemakaian kuku palsu jika Anda memiliki risiko infeksi jamur kuku yang tinggi.
- Jangan menggigit kuku.
Dengan menerapkan beberapa cara mencegah risiko infeksi jamur kuku di atas, Anda bisa tetap tenang dan nyaman saat menjalani perawatan kuku di salon kecantikan.
Jika muncul gejala yang mengarah pada infeksi jamur kuku, terlebih setelah melakukan perawatan kuku dan menerapkan pencegahan risiko infeksi jamur kuku, sebaiknya konsultasikan dengan dokter untuk mengetahui penyebabnya dan mendapatkan penanganan yang sesuai.