Mungkin tidak sedikit orang tua yang takut memotong kuku bayi, khususnya yang baru lahir. Meski begitu, kuku bayi harus tetap dipotong, ya. Bila terlalu panjang, kukunya bisa melukai kulit ketika bayi menggaruk.
Memotong kuku bayi menjadi salah satu perawatan bayi yang tidak boleh dilewatkan. Kuku yang panjang rentan membuat bayi mengalami luka cakar akibat kebiasaan memegang wajah dan gerakannya yang masih belum bisa ia kontrol sepenuhnya.
Ini Tips Aman Memotong Kuku Bayi
Memotong kuku bayi harus dilakukan dengan hati-hati. Jika meleset atau digunting terlalu dalam, Bunda dapat melukai ujung jarinya.
Nah, berikut ini adalah tips memotong kuku bayi dengan aman:
1. Lakukan saat bayi tidur atau setelah ia mandi
Mengingat gerakan bayi yang belum terkendali, Bunda bisa menggunting kukunya saat ia sedang tidur pulas. Selain itu, Bunda juga bisa memotong kuku Si Kecil setelah ia selesai mandi karena dalam kondisi ini kukunya akan lebih lunak.
Jika Bunda menggunting kuku Si Kecil saat ia terjaga, mintalah bantuan seseorang untuk memegang dan menjaganya agar tidak banyak bergerak ketika kukunya sedang dipotong.
2. Gunakan kikir kuku atau gunting kuku khusus
Jika Si Kecil masih berusia beberapa minggu, Bunda disarankan memotong kukunya dengan kikir kuku karena kukunya masih sangat lunak. Jika menggunakan gunting kuku, dikhawatirkan jari Si Kecil bisa terluka, khususnya bila Bunda belum terbiasa melakukannya.
Selain itu, Bunda juga bisa menggunakan gunting kuku khusus bayi. Gunting jenis ini memiliki ujung yang tidak tajam seperti gunting kuku biasa.
3. Potong kuku bayi dalam posisi nyaman
Ketika memotong kuku Si Kecil, pastikan Bunda dalam posisi yang nyaman untuk menjangkau tangannya, misalnya dengan menempatkan Si Kecil di pangkuan. Pastikan juga ruangan tempat memotong kuku Si Kecil memiliki penerangan yang cukup agar Bunda bisa melihat batasan antara kuku dan kulit dengan jelas.
4. Gunakan teknik yang benar
Gunakanlah teknik yang benar untuk menggunting kuku bayi. Pegang jari Si Kecil yang ingin Bunda gunting. Kemudian, tekan kulit di ujung jarinya untuk memudahkan Bunda menggunting kuku.
Jika masih ada sedikit kuku yang tersisa, gunakan alat kikir kuku untuk menghaluskannya dengan mengikuti tepian kukunya. Sementara untuk kuku kaki, guntinglah secara lurus.
5. Jangan panik saat menggunting kuku
Apabila tidak sengaja melukai ujung jari Si Kecil, Bunda tidak perlu panik. Segera bersihkan lukanya dengan air dingin, lalu balut dengan tisu. Selanjutnya, berikan sedikit tekanan pada lukanya. Dalam hitungan menit, perdarahannya pun akan berhenti.
Hindari menempelkan plester pada luka di jari bayi. Dikhawatirkan, plester pembalut luka dapat terlepas dan tertelan serta membuat bayi menjadi tersedak.
Bunda dapat melakukan beberapa tips di atas untuk memotong kuku bayi dengan aman. Selain bisa menurunkan risiko bayi terluka karena kuku yang panjang, rutin memotong kukunya juga bermanfaat untuk mencegahnya dari cacingan.
Mengingat kuku bayi tumbuh dengan cepat, disarankan gunting kuku dilakukan setidaknya seminggu sekali. Jika Bunda masih belum berani memotong kuku Si Kecil, mintalah bantuan perawat bayi atau dokter untuk melakukannya.