Masa sih ada wanita yang tidak sadar kalau lagi hamil? Padahal kan saat hamil, haid akan berhenti dan perut akan membesar. Jangan salah, meski terdengar mustahil, fenomena tersebut benar-benar ada dan bukan suatu yang langka, lho!
Kehamilan yang tidak diketahui oleh ibu hamil disebut cryptic pregnancy atau istilah awamnya hamil kebo. Meski tidak umum, kondisi ini juga bukanlah suatu hal yang langka. Diperkirakan 1 dari 400 wanita tidak mengetahui dirinya hamil hingga usia kandungan 5 bulan atau lebih. Tak hanya itu, 1 dari 2500 wanita bahkan tidak tahu ia hamil hingga akan melahirkan.
Cryptic Pregnancy VS Denial Pregnancy
Mendengar cerita di atas, kamu mungkin berpikir bahwa ibu hamil tersebut bukan tidak tahu, namun menyangkal atau pura-pura tidak tahu (denial pregnancy). Pasalnya, dengan segala gejala kehamilan, harusnya ia sadar bahwa dirinya sedang hamil, bukan?
Namun, ternyata hanya sekitar 10-15% kasus cryptic pregnancy yang dipengaruhi oleh gangguan kepribadian atau gangguan jiwa. Sebagian wanita dengan cryptic pregnancy bahkan ternyata cukup berpendidikan dan dalam hubungan yang stabil. Artinya, mereka sebenarnya mampu mengenali tanda-tanda kehamilan. Lalu, apa sebenarnya yang membuat mereka tidak menyadari kehamilannya?
Alasan Ibu Hamil Tidak Sadar dengan Kehamilannya
Kehamilan bisa saja luput disadari karena beberapa alasan berikut:
1. Tanda-tanda kehamilan yang samar
Sebagian wanita mungkin memiliki gangguan siklus menstruasi, sehingga tidak curiga ketika dirinya terlambat datang bulan. Meski begitu, kehamilan umumnya juga ditandai dengan kenaikan berat badan dan morning sickness. Hanya saja, pada sebagian wanita, gejala ini bisa begitu samar bahkan tidak muncul, sehingga kehamilan pun jadi tidak disadari.
Tanda-tanda kehamilan samar bisa saja terjadi karena rendahnya kadar hormon kehamilan atau hormon hCG. Hal ini mungkin terjadi karena keunikan genetik hingga kelainan kromosom pada janin.
2. Kelebihan berat badan hingga obesitas
Kenaikan berat badan bisa menjadi tanda umum kehamilan. Namun, wanita yang kelebihan berat badan, menderita obesitas, atau kerap mengalami naik-turun berat badan mungkin saja tidak menyadari tanda kehamilan ini.
Selain itu, wanita juga mungkin tidak sadar perutnya membesar karena kehamilan. Tergantung jenis tubuhnya, beberapa wanita bisa tidak tampak hamil hingga usia kandungannya 30 minggu.
3. Hasil testpack tidak tepat
Kondisi testpack yang buruk hingga kesalahan prosedur pemakaian testpack bisa membuat hasilnya kurang akurat, seperti negatif palsu. Bila uji testpack tidak diulang, ibu hamil bisa tidak mengetahui kondisinya.
Selain itu, hasil testpack negatif palsu juga bisa terjadi karena terlambat melakukan uji tersebut. Melakukan pemeriksaan kehamilan dengan testpack saat usia kandungan sudah mencapai 4 bulan dapat memberikan hasil negatif palsu, karena kadar hormon hCG dalam urine yang terlampau tinggi hingga tidak terdeteksi oleh alat testpack. Kondisi ini disebut “hook effect”.
4. Letak plasenta yang unik
Gerakan janin termasuk salah satu tanda kehamilan yang umum dirasakan. Gerakan ini biasa disadari saat usia kehamilan 18-20 minggu. Namun bila letak plasenta berada di sisi depan rahim, ibu hamil bisa saja tidak dapat merasakan gerakan janin, sehingga tidak menyadari kehamilan.
5. Rendahnya kadar lemak tubuh dan kerap beraktivitas fisik berat
Kedua kondisi tersebut umum terjadi pada atlet dan dapat membuat menstruasi tidak terjadi selama berbulan-bulan. Tidak hanya itu, kedua kondisi ini juga mungkin memengaruhi kadar hormon tertentu, sehingga kehamilan sulit dideteksi.
Selain lima kondisi di atas, rendahnya pengetahuan tentang tanda kehamilan, penggunaan pil KB, jarang berhubungan intim, hingga pernah dibilang mandul, juga dapat membuat wanita tidak mengira kalau dirinya sedang hamil.
Fenomena Cryptic Pregnancy sebagai Strategi Janin Bertahan Hidup
Ada sebuah teori menarik yang mengatakan bahwa kehamilan bisa saja tidak terdeteksi sebagai bentuk perlindungan diri janin, sehingga produksi hormon kehamilan sangat rendah. Hal ini umumnya terjadi pada ibu hamil yang sedang mengalami stres berat.
Janin seolah merasa dirinya lebih baik tidak diketahui keberadaannya, karena bila ibu hamil tahu ada janin di perutnya, tingkat stres bisa bertambah dan risiko keguguran semakin tinggi.
Oleh karena itu, pada kondisi ini, cryptic pregnancy dikatakan sebagai adaptasi janin dalam keadaan darurat untuk mempertahankan hidupnya.
Dampak Melahirkan Tanpa Perawatan Prenatal
Cryptic pregnancy memerlukan perhatian khusus, karena umumnya wanita yang mengalami hal ini tidak sedang menjalani program maupun persiapan kehamilan, sehingga kemungkinan besar belum mendapat perawatan prenatal.
Ibu yang mengalami cryptic pregnancy juga bisa saja tidak mengubah gaya hidupnya menjadi lebih sehat, sehingga janin bisa mengalami beragam gangguan, seperti kekurangan asupan gizi.
Selain itu, beragam komplikasi kehamilan juga lebih mungkin terjadi pada kehamilan seperti ini, terutama bila sang ibu menderita anemia, diabetes, ataupun preeklamsia.
Kurangnya pengawasan tersebut dapat membuat bayi lahir dengan beragam gangguan kesehatan, seperti prematur, berat badan kurang, cacat lahir, bahkan keguguran.
Kehamilan yang tidak disadari bisa terjadi pada siapa saja dan dapat menimbulkan risiko bagi kesehatan ibu maupun janin. Oleh karena itu, perbanyaklah pengetahuan tentang kehamilan dan jangan ragu memeriksakan diri ke dokter bila merasa ada sesuatu yang berbeda dengan tubuhmu, ya