Tidur tengkurap biasanya disarankan untuk mencegah ngorok. Selain itu, posisi tidur ini juga diyakini dapat memberikan beberapa manfaat untuk kesehatan. Meski begitu, ada pula beberapa risiko yang bisa terjadi ketika sering tidur tengkurap.
Posisi tidur tengkurap disebut juga dengan prone sleep. Ketika tidur tengkurap, tubuh bagian depan akan menempel dengan kasur, sedangkan kepala akan miring ke samping supaya lubang hidung tidak tertutup bantal dan Anda tetap bisa bernapas dengan normal.
Tidur tengkurap dipercaya dapat meredakan dengkuran dan bermanfaat untuk menangani beberapa gangguan tidur. Meski begitu, ada beberapa risiko yang mungkin terjadi ketika tidur tengkurap.
Manfaat Tidur Tengkurap
Seperti berbagai posisi tidur lainnya, tidur tengkurap memiliki manfaat bagi kesehatan, termasuk mengurangi apnea tidur. Selain itu, berikut ini adalah beberapa manfaat tidur tengkurap yang bisa Anda peroleh:
Mengurangi dengkuran
Posisi tidur tengkurap dapat mengurangi dengkuran atau ngorok. Pasalnya, posisi ini tidak akan membuat lidah menutup jalan napas. Dengan demikian, jalan napas tidak akan terhalang dan dengkuran saat bernapas selama tidur pun dapat dicegah.
Oleh karena itu, tidur tengkurap lebih disarankan bagi orang yang sering mendengkur.
Mengurangi apnea tidur
Tidur tengkurap dapat mengurangi risiko terjadinya positional sleep apnea (POSA). Pasalnya, penderita POSA akan mengalami penyempitan dinding saluran pernapasan ketika tidur dengan posisi telentang. Hal ini kemudian akan menyebabkan jalan napas terhalang dan mengakibatkan kekurangan oksigen.
Posisi tidur tengkurap disinyalir dapat membuat lidah terdorong ke depan oleh gaya gravitasi. Posisi ini akan mencegah jalan napas tertutup, sehingga tak terjadi penyumbatan yang menyebabkan POSA.
Risiko Tidur Tengkurap
Meski memberikan manfaat, tidur tengkurap tak selalu direkomendasikan. Pasalnya, posisi tidur yang satu ini dapat mengurangi kualitas tidur dan menyebabkan beberapa gangguan kesehatan. Berikut ini adalah kondisi yang dapat ditimbulkan jika tidur tengkurap:
Sakit leher
Tidur tengkurap akan memberikan beban lebih banyak ke leher. Posisi ini cenderung membuat Anda mengubah posisi tidur demi bisa bernapas dengan baik, misalnya dengan cara memutar leher ke sisi kanan dan kiri. Hal ini dapat menyebabkan tidur menjadi kurang nyenyak.
Nyeri dan tegang pada tulang belakang
Tidur tengkurap juga dapat membuat tulang belakang menjadi tegang karena terdorong ke bagian depan tubuh. Hal ini membuat tulang belakang kesulitan mempertahankan lengkungan yang ideal.
Tulang belakang terdiri dari banyak saraf yang bila tertekan akan menimbulkan sakit di berbagai bagian tubuh lain, seperti bahu, leher, punggung, sampai punggung bawah. Rasa sakit tersebut dapat terasa selama beberapa saat setelah bangun tidur, atau bahkan bertahan sepanjang hari.
Kerutan wajah
Ketika tidur tengkurap, salah satu sisi wajah akan menempel pada alas tidur, khususnya bantal. Penekanan pada wajah yang terjadi dalam waktu lama bisa membuat kulit wajah terlipat, menjadi lebih kotor, dan berkerut.
SIDS pada bayi
Selain menyebabkan berbagai risiko pada orang dewasa, tidur tengkurap juga membahayakan bayi, terutama bayi yang berusia di bawah 1 tahun. Bayi yang tidur tengkurap lebih rentan mengalami SIDS (sudden infant death syndrome).
SIDS merupakan kondisi ketika bayi meninggal mendadak, terutama saat tidur. Kondisi ini dapat terjadi karena bayi belum mampu mengontrol pergerakannya sendiri, termasuk untuk memalingkan wajah yang tertutup alas tidur ketika tidur tengkurap.
Jika terus-menerus dibiarkan tidur dalam posisi tengkurap, bayi akan kesulitan bernapas karena hidungnya tertutup. Kondisi ini bisa berujung pada kematian mendadak.
Untuk mengurangi risiko terjadinya SIDS, orang tua diharapkan untuk selalu memposisikan bayinya agar tidur telentang.
Cara Tidur Tengkurap yang Aman
Tak perlu khawatir jika Anda terbiasa tidur tengkurap atau tidak sengaja tengkurap ketika tidur. Pasalnya, ada solusi untuk mengurangi kebiasaan ini. Anda bisa menaruh bantal di sisi kanan dan kiri sebagai penghalang tubuh untuk berubah posisi menjadi tengkurap ketika tidur.
Jika kebiasaan tidur tengkurap sulit dihilangkan, ada beberapa tips untuk meminimalkan risiko akibat tidur tengkurap, yaitu:
- Gunakan bantal yang tipis atau tidak menggunakan bantal sama sekali ketika tidur untuk mempermudah Anda bernapas tanpa perlu memiringkan kepala terlalu sering.
- Taruh bantal di bawah panggul untuk membantu mengurangi tekanan di tulang belakang dan menjaga punggung tetap dalam posisi yang semestinya.
- Lakukan peregangan selama beberapa menit setiap pagi untuk memperkuat dan mengembalikan posisi otot-otot tubuh, khususnya otot di tulang belakang dan leher.
Meskipun tips di atas dapat membuat tidur tengkurap menjadi lebih aman dilakukan, Anda tetap disarankan untuk tidak tidur dalam posisi ini. Tidur tengkurap tidak direkomendasikan kecuali untuk mengurangi dengkuran atau apnea tidur atas saran dokter. Pasalnya, posisi ini dapat menimbulkan beberapa risiko kesehatan jika terlalu sering dilakukan.
Jika Anda terbiasa tidur tengkurap dan mulai merasakan nyeri punggung atau leher, cobalah berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang sesuai.