Timolol adalah obat tetes mata untuk menurunkan tekanan di dalam bola mata (tekanan intraokular) yang tinggi akibat glaukoma atau hipertensi okular. Penggunaan timolol bisa menekan risiko terjadinya komplikasi akibat melonjaknya tekanan intraokular, seperti kerusakan saraf mata dan kebutaan.
Timolol bekerja dengan cara mengurangi produksi aqueous humour, yaitu cairan bening yang mengisi ruangan di bagian depan mata. Dengan berkurangnya cairan ini, tekanan intraokular juga akan menurun. Alhasil, komplikasi akibat kondisi tersebut dapat dicegah.
Dalam pengobatan glaukoma, timolol bisa digunakan sebagai pengobatan tunggal atau dikombinasikan dengan beberapa obat mata lainnya.
Merek dagang timolol: Cendo Timol, Cosopt, Duotrav, Glaoplus, Glopac Plus, Isotic Adretor, Lanosan Plus, Lamofer, Opthil, Ophtamol, Optimol, Tapcom, Tim-Ophtal, Timolol Maleate, Timo-Comod, Xalacom
Apa Itu Timolol
Golongan | Obat resep |
Kategori | Beta blocker atau penghambat beta |
Manfaat | Mengurangi tekanan di dalam bola mata akibat glaukoma atau hipertensi okular |
Digunakan oleh | Dewasa |
Timolol untuk ibu hamil | Kategori C: Studi pada binatang percobaan memperlihatkan adanya efek samping timolol terhadap janin, tetapi belum ada studi terkontrol pada ibu hamil. |
Obat ini hanya boleh digunakan jika besarnya manfaat yang diharapkan melebihi besarnya risiko terhadap janin. | |
Timolol untuk ibu menyusui | Penggunaan tetes mata timolol selama masa menyusui harus dengan persetujuan dan arahan dari dokter. |
Guna mencegah obat terserap ke dalam ASI, tekan ujung mata di sisi hidung selama 1–2 menit, kemudian segera bersihkan cairan obat yang berlebih dengan kain bersih. | |
Bentuk obat | Tetes mata (eye drops) |
Peringatan sebelum Menggunakan Timolol
Timolol hanya boleh digunakan sesuai resep dokter. Berikut ini adalah hal-hal yang perlu diperhatikan sebelum menggunakan timolol:
- Informasikan kepada dokter tentang riwayat alergi yang Anda miliki. Timolol tidak boleh digunakan oleh orang yang alergi terhadap obat ini.
- Beri tahu dokter jika Anda pernah atau sedang menderita asma, penyakit paru obstruktif kronik (PPOK), stroke, diabetes, penyakit liver, penyakit tiroid, penyakit ginjal, myasthenia gravis, glaukoma sudut terbuka, hipotensi, atau feokromositoma, psoriasis, atau sindrom Raynaud.
- Informasikan kepada dokter jika Anda memiliki penyakit jantung, termasuk aritmia, sinus bradikardia, atrioventricular block, gagal jantung, dan syok kardiogenik.
- Diskusikan dengan dokter mengenai penggunaan tetes mata timolol jika Anda sedang mengalami gangguan pada mata, seperti nyeri mata, iritasi mata, radang mata, penglihatan buram, atau mata kering.
- Bicarakan terlebih dahulu dengan dokter mengenai penggunaan timolol jika Anda sedang hamil, merencanakan kehamilan, atau sedang menyusui.
- Pastikan untuk memberi tahu dokter mengenai semua obat yang sedang Anda gunakan, termasuk salep mata atau obat tetes mata lain. Tujuannya adalah untuk mencegah terjadinya interaksi obat yang tidak diinginkan.
- Hindari penggunaan obat mata lain selama menjalani terapi dengan timolol, kecuali atas petunjuk dokter.
- Jangan langsung mengemudi atau melakukan aktivitas lain yang memerlukan kewaspadaan setelah meneteskan obat ini pada mata. Penggunaan timolol dapat menyebabkan pusing dan penglihatan buram sementara waktu. Pastikan Anda sudah bisa melihat lagi dengan jelas sebelum beraktivitas.
- Beri tahu dokter jika Anda mengalami infeksi mata atau cedera pada mata selama menjalani pengobatan dengan timolol.
- Beri tahu dokter bahwa Anda sedang menggunakan timolol jika direncanakan untuk menjalani operasi, termasuk operasi mata.
- Jangan menggunakan timolol saat memakai softlens atau lensa kontak. Produk timolol tetes mata mengandung pengawet yang bisa merusak softlens.
- Segera ke dokter jika Anda mengalami reaksi alergi obat atau efek samping yang serius setelah menggunakan timolol.
Dosis dan Aturan Pakai Timolol
Timolol tersedia dalam bentuk tetes mata 0,25% dan 0,5%. Dosis timolol tetes mata untuk menurunkan tekanan intraokular yang tinggi akibat glaukoma sudut terbuka atau hipertensi okular adalah 1 tetes, 2 kali sehari.
Cara Menggunakan Timolol dengan Benar
Gunakan timolol sesuai anjuran dokter dan petunjuk yang tertera pada kemasannya. Jangan menggunakan timolol terlalu banyak atau terlalu sering, tetapi secukupnya saja sesuai aturan pakai.
Jika Anda memakai lensa kontak, lepaskan terlebih dahulu sebelum menggunakan timolol. Tunggu hingga 15 menit setelah menggunakan timolol bila hendak memakai kembali lensa kontak.
Berikut adalah cara menggunakan timolol yang benar:
- Pastikan untuk mencuci tangan dan mengeringkannya sebelum menggunakan timolol. Kocok botol tetes mata sebelum obat digunakan.
- Untuk meneteskan obat mata ini, dongakkan kepala dan tarik kelopak mata bawah agar membentuk kantung.
- Teteskan 1 tetes obat ke dalam mata dan tutup mata selama 1–2 menit.
- Tekan ujung mata dekat hidung dengan lembut agar obat tidak mengalir ke hidung. Jangan mengucek mata atau terlalu banyak mengedip setelah obat diteteskan.
- Ulangi langkah-langkah di atas bila dosis yang dianjurkan lebih dari 1 tetes. Jika dianjurkan menggunakan obat pada kedua mata, lakukan langkah-langkah di atas pada mata yang lain.
- Berhati-hatilah saat meneteskan timolol tetes mata. Usahakan ujung botol obat ini tidak menyentuh permukaan apa pun untuk menghindari kontaminasi.
- Jika Anda lupa menggunakan timolol, segera pakai begitu teringat. Namun, bila sudah dekat dengan jadwal pemakaian berikutnya, abaikan dan jangan meneteskan lebih banyak obat pada pemakaian selanjutnya.
- Berhati-hatilah saat beraktivitas setelah menggunakan timolol, terutama pada lansia, karena obat ini dapat menyebabkan pusing, kelelahan, dan denyut jantung yang lambat sehingga meningkatkan risiko jatuh.
- Lakukan kontrol sesuai dengan jadwal yang diberikan dokter agar kondisi dan respons terapi dapat terpantau. Selama menggunakan timolol, Anda mungkin akan diminta untuk menjalani pemeriksaan mata secara berkala.
- Jangan menghentikan pengobatan kecuali atas saran dokter.
- Tutup rapat botol timolol tetes mata setelah obat digunakan. Simpan timolol di tempat bersuhu ruangan dan terhindar dari panas serta lembap. Jauhkan obat ini dari jangkauan anak-anak.
Interaksi Timolol dengan Obat Lain
Berikut ini adalah efek interaksi yang dapat terjadi jika menggunakan timolol bersamaan dengan obat lain:
- Peningkatan risiko terjadinya hipotensi jika digunakan bersama nifedipine
- Peningkatan risiko terjadinya hipotensi dan bradikardia jika digunakan bersama furosemide, amlodipine, amiodarone, digoxin, atau reserpine
- Peningkatan risiko terjadinya efek samping dari salah satu atau kedua obat jika digunakan bersama bisoprolol, metoprolol, atau nadolol
- Peningkatan risiko terjadinya pelebaran pupil jika digunakan bersama epinephrine
- Peningkatan risiko terjadinya denyut jantung lambat dan depresi jika digunakan bersama fluoxetine atau quinidine
- Peningkatan risiko terjadinya gangguan jantung jika digunakan bersama verapamil atau diltiazem
Agar aman, konsultasikan dengan dokter jika Anda akan menggunakan obat apa pun bersama timolol, termasuk tetes mata atau salep mata.
Jika Anda sedang menggunakan obat mata lain, beri jeda 5–10 menit sebelum memakai obat mata tersebut. Jika Anda menggunakan obat tetes dan salep mata, gunakan tetes mata terlebih dahulu.
Efek Samping dan Bahaya Timolol
Efek samping yang dapat timbul setelah menggunakan tetes mata timolol adalah:
- Penglihatan kabur sementara
- Mata terasa gatal dan panas
- Mata merah
- Mata kering atau malah berair
- Terasa ada yang mengganjal di mata
- Sakit kepala
Hubungi dokter jika Anda mengalami reaksi alergi obat atau efek samping yang mengganggu, termasuk:
- Pusing berat seperti akan pingsan
- Mata bengkak dan mengeluarkan kotoran
- Mata terasa sangat perih seperti terbakar
- Gangguan penglihatan, seperti penglihatan buram yang tidak membaik, penyempitan lapang pandang, atau melihat lingkaran pelangi di sekitar cahaya terang
- Sedih terus menerus (depresi), linglung, atau muncul halusinasi
- Mengi, sesak napas, nyeri dada
- Rasa lelah yang tidak biasa
- Berat badan naik drastis dalam waktu singkat, lumpuh sebelah badan, kesulitan berbicara atau cadel
- Nyeri dan kesemutan di tangan atau kaki
- Denyut jantung lambat atau tidak beraturan
Untuk mendapatkan respons yang cepat, Anda bisa melakukan konsultasi online melalui Chat Bersama Dokter. Melalui chat, dokter dapat memberikan saran dan pengobatan untuk meredakan efek samping. Jika diperlukan pertolongan medis secepatnya, dokter akan menyarankan Anda untuk ke IGD terdekat.