Tindik lidah merupakan salah satu bentuk ekspresi diri yang cukup populer di kalangan remaja. Di balik alasan estetika, tindik lidah bisa berbahaya bagi kesehatan, terutama kesehatan gigi dan mulut. Sebelum memutuskan untuk tindik lidah, sebaiknya pahami dulu risiko dan keamanannya.
Proses tindik lidah dilakukan dengan cara menusuk lidah menggunakan jarum untuk membuat lubang kecil. Setelah itu, perhiasan berbentuk cincin atau bulatan kecil akan dimasukkan ke dalam lubang tersebut.
Saat perhiasan menembus jaringan lunak, tindikan di lidah bisa menimbulkan risiko yang lebih berbahaya daripada tindikan di bagian tubuh lain, misalnya telinga atau hidung. Ini karena perawatan tindik lidah lebih sulit dan luka tindikan lebih mudah terinfeksi.
Waspadai Berbagai Bahaya Tindik Lidah
Tindik lidah pada awalnya bisa menyebabkan nyeri, bengkak, dan air liur berlebih. Selain itu, ada banyak bahaya yang mengintai akibat tindik lidah, yaitu:
1. Infeksi
Mulut secara alami mengandung jutaan bakteri yang dengan mudah menyebabkan infeksi, nyeri, dan pembengkakan. Tindikan di lidah bisa terinfeksi karena banyak faktor, seperti kualitas bahan perhiasan yang buruk, alat yang tidak steril, atau sering menyentuh area tindikan dengan tangan yang kotor.
Jika tidak segera ditangani dengan tepat, lidah yang terinfeksi dan membengkak bisa menghalangi jalan napas serta membatasi pernapasan. Pada kasus yang lebih serius, bakteri bahkan bisa masuk ke aliran darah dan menyebabkan peradangan pada jaringan di jantung.
2. Reaksi alergi
Selain infeksi, reaksi alergi di area tindikan juga bisa terjadi. Kondisi ini dapat dialami oleh orang yang sensitif terhadap jenis logam tertentu yang digunakan sebagai hiasan tindik. Jadi, sebaiknya berhati-hati dalam memilih perhiasan untuk tindikan, ya.
3. Perdarahan berkepanjangan
Tindikan di lidah bisa memicu terjadinya perdarahan saat pembuluh darah tertusuk jarum selama proses penindikan. Perdarahan terkadang sulit dikendalikan, karena di area tersebut ada banyak pembuluh darah.
Untuk menghentikan perdarahan, Anda bisa memberikan tekanan yang kuat pada area tindikan dan tundukan kepala agar darah tidak tertelan. Jika darah yang keluar banyak dan tidak berhenti, segeralah ke IGD rumah sakit untuk mendapatkan pertolongan medis.
4. Gusi terluka dan gigi retak
Kebiasaan menggigit atau memainkan tindikan juga bisa melukai gusi dan menyebabkan gigi retak, tergores, atau sensitif. Gigi bahkan juga bisa terkelupas dan patah bila Anda menggigit tindikan terlalu keras, baik sengaja maupun tidak.
Oleh karena itu, orang yang memiliki tindikan di lidah perlu rutin melakukan pemeriksaan gigi ke dokter. Ini bertujuan untuk memantau kesehatan gigi dan gusi serta memastikan bahwa tindikan di lidah tidak menyebabkan kerusakan pada gigi.
5. Sulit mengunyah dan mudah tersedak
Tindikan di lidah bisa memberikan sensasi baru, sehingga pemiliknya memerlukan waktu untuk membiasakan diri. Pada awalnya, tindik lidah bisa menyebabkan sulit berbicara, terutama jika area tersebut masih bengkak.
Tidak hanya itu, orang yang lidahnya ditindik juga merasa sulit mengunyah karena belum terbiasa. Jika tindikan tidak sengaja terlepas dan tertelan, risiko tersedak bisa terjadi.
6. Kerusakan saraf lidah
Setelah ditindik, lidah biasanya mengalami mati rasa akibat kerusakan saraf yang bersifat sementara. Namun, kerusakan saraf ini bisa menjadi permanen. Saraf yang terluka dapat memengaruhi kemampuan lidah dalam mengecap rasa.
Tips Aman Melakukan Tindik Lidah dan Cara Merawatnya
Perlu diketahui, tidak semua orang bisa melakukan tindik dengan aman. Orang dengan kondisi kesehatan tertentu disarankan untuk menghindari tindikan, seperti penderita penyakit jantung, diabetes, hemofilia, dan penyakit autoimun.
Karena banyaknya bahaya yang dapat ditimbulkan, tindik lidah tetap tidak disarankan. Namun, bila Anda merasa sangat perlu melakukannya guna menunjang penampilan, penting untuk mengambil langkah aman guna mengurangi risiko terjadinya berbagai kondisi berbahaya di atas.
Berikut ini adalah beberapa tips melakukan tindik lidah:
- Pilihlah fasilitas tindik yang bersih dan dikelola dengan baik.
- Carilah penindik yang memiliki lisensi, artinya sudah terlatih secara khusus.
- Penindik harus mencuci tangan dengan sabun, memakai sarung tangan sekali pakai yang baru, dan menggunakan alat yang disterilkan atau sekali pakai sebelum mulai menindik.
- Lakukan vaksinasi hepatitis B dan tetanus.
- Pilih perhiasan yang terbuat dari emas 14 karat, titanium, atau platina.
- Hindari perhiasan berbahan nikel bagi orang yang alergi nikel.
- Pastikan perhiasan yang digunakan ukurannya pas, tidak terlalu kecil atau terlalu besar.
Tindik lidah umumnya membutuhkan waktu antara 6–8 minggu untuk sembuh total. Lamanya proses penyembuhan tergantung pada cara merawat tindikan.
Agar tindik lidah cepat sembuh, penting untuk menjaga kebersihan gigi dan mulut dengan baik. Ada beberapa cara merawat tindik lidah yang bisa diterapkan, yaitu:
- Sikat gigi 2 kali sehari dengan sikat gigi berbulu halus dan flossing.
- Bilas tindikan di lidah setiap selesai makan atau ngemil dan sebelum tidur. Gunakan air garam hangat atau obat kumur bebas antibakteri dan alkohol.
- Bila perlu, lepas tindikan sebelum makan, tidur, atau berolahraga.
- Lakukan pemeriksaan ke dokter gigi secara rutin untuk mencegah masalah kesehatan gigi dan gusi yang bisa muncul.
Selama proses penyembuhan, Anda juga disarankan untuk tidak merokok, tidak minum minuman beralkohol, dan tidak mengonsumsi minuman panas.
Setelah lidah telah sembuh total, sebaiknya keluarkan tindikan dan bersihkan dengan sikat gigi setiap hari, misalnya sebelum tidur. Ikuti instruksi membersihkan tindikan yang biasanya diberikan secara khusus.
Jangan ragu untuk menghubungi orang yang menindik bila Anda memiliki pertanyaan tentang hasil, perawatan khusus setelahnya, dan waktu penyembuhan.
Jika tindik lidah menunjukkan tanda-tanda infeksi, seperti lidah makin bengkak, memerah, perih, dan keluar nanah, segera periksakan diri ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.