Tinea barbae merupakan infeksi jamur yang muncul pada area kulit wajah dan leher yang ditumbuhi rambut, seperti janggut dan kumis. Kondisi ini bisa menyebabkan rasa gatal hingga rontoknya rambut jenggot dan kumis.
Tinea barbae umumnya terjadi pada pria dewasa dan lebih sering terjadi pada pria yang memiliki riwayat kontak langsung dengan hewan ternak atau peliharaan. Tinea barbae biasanya disebabkan oleh dua jenis jamur, yaitu:
- Trichophyton verrucosum, yang berasal dari hewan ternak
- Trichophyton metagrophytes var. equinum, yang berasal dari kuda
Munculnya tinea barbae ditandai dengan kulit menjadi gatal dan kemerahan. Pada reaksi radang yang parah, kulit bisa menebal dan membengkak hingga membentuk benjolan besar yang mengeluarkan nanah. Rambut jenggot atau kumis pada area yang terkena tinea barbae juga akan rusak sampai ke akar sehingga mudah dicabut.
Cara Mengobati Tinea Barbae
Munculnya tinea barbae bisa mengganggu kenyamanan dan penampilan Anda sehingga perlu diatasi dengan tepat. Oleh karena itu, bila gejala dari tinea barbae muncul, Anda disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter.
Dokter akan menanyakan riwayat keluhan Anda dan melakukan pemeriksaan untuk menentukan diagnosis yang tepat. Jika hasil pemeriksaan menunjukkan adanya infeksi jamur penyebab tinea barbae, dokter akan memberikan pengobatan berupa:
Pemberian salep antijamur
Dokter bisa meresepkan salep antijamur, seperti terbinafine. Agar salep dapat bekerja dengan baik, Anda disarankan untuk mencukur rambut pada area yang terinfeksi. Selain itu, Anda juga perlu membersihkan area tersebut dari nanah dan kerak terlebih dahulu.
Caranya, gunakan handuk tipis atau waslap yang telah dibasahi air hangat untuk mengompres bagian yang terinfeksi selama kira-kira 20 menit. Jangan menggosok nanah dan kerak hingga terlepas, melainkan cukup kompres area tersebut hingga nanah dan kerak menempel pada handuk. Setelah itu, keringkan dengan tisu atau handuk sebelum mengoleskan obat.
Pemberian obat antijamur minum
Selain obat oles, Anda juga memerlukan obat minum. Dokter mungkin akan memberikan tablet griseofulvin atau tablet terbinafine untuk beberapa minggu. Pada kasus yang parah, dokter mungkin juga akan meresepkan kortikosteroid untuk meredakan reaksi radang.
Perawatan Kulit yang Terkena Tinea Barbae
Selain diobati, Anda juga perlu merawat dan menjaga kebersihan kulit wajah Anda, terutama bagian yang terinfeksi. Berikut adalah beberapa cara merawat kulit yang terkena tinea barbae:
1. Menjaga kebersihan kulit sekitar janggut
Bila terinfeksi tinea barbae, jenggot atau kumis akan jadi lebih kotor, mulai dari berketombe hingga bernanah. Cuci jenggot dan kumis setidaknya dua kali seminggu menggunakan sampo, terutama sampo yang mengandung selenium sulfide untuk mencegah pertumbuhan jamur.
2. Menjaga area kumis dan janggut tetap kering
Segera keringkan jenggot dan kumis Anda setiap habis mandi atau setelah terkena air. Sebisa mungkin gunakan tisu sehingga bisa langsung dibuang. Bila Anda menggunakan handuk, bedakan handuk yang digunakan untuk area yang terinfeksi dengan handuk yang dipakai untuk bagian tubuh lainnya.
3. Mengganti sisir baru
Ganti sisir Anda dengan yang baru, terutama ketika sudah mulai melakukan pengobatan. Hindari penggunaan sisir bersama-sama dengan orang lain, agar jamur tidak menular ke orang lain.
4. Menjaga kebersihan pakaian, handuk, dan sprei
Ganti baju Anda setiap hari. Cuci dengan bersih handuk dan sprei setidaknya 2 minggu sekali. Bila perlu, cuci dengan air hangat. Perhatikan juga kebersihan tempat Anda menjemur pakaian. Hindari menjemur pakaian di tempat yang terjangkau hewan ternak.
Pria yang memiliki jenggot atau kumis berisiko terkena tinea barbae, terutama yang juga memiliki hewan peliharaan dan kurang menjaga kebersihan diri. Meskipun tidak berbahaya, tinea barbae bisa sangat mengganggu kenyamanan dan menurunkan kepercayaan diri.
Oleh karena itu, rawat jenggot dan kumis Anda dengan selalu menjaga kebersihannya. Cuci jenggot Anda dengan sampo setidaknya dua kali seminggu walaupun tidak terasa kotor.
Cuci tangan Anda setelah menyentuh hewan ternak atau peliharaan, dan jaga agar jenggot dan kumis tidak bersentuhan langsung dengan hewan, misalnya dengan tidak mencium hewan peliharaan Anda. Bila perlu, periksakan hewan peliharaan Anda ke dokter hewan untuk memastikan kulitnya tidak terinfeksi jamur.
Bila Anda mengalami gatal-gatal dan kemerahan pada area janggut dan kumis, apalagi bila bernanah, segera periksakan ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.