Tinggi fundus uteri dapat menjadi salah satu indikator untuk memantau pertumbuhan janin. Ketidaksesuaian tinggi fundus uteri dengan usia kehamilan dapat membantu melihat kemungkinan adanya komplikasi kehamilan.
Fundus uteri adalah jarak antara tulang kemaluan (symphysis pubis) dan bagian atas rahim. Tinggi fundus uteri akan diukur mulai usia kehamilan 20 minggu atau 4 bulan pada setiap pemeriksaan kehamilan. Pengukuran ini bertujuan untuk melihat kesesuaian pertumbuhan janin dengan usia kehamilan.
Selain itu, mengukur tinggi fundus uteri juga bertujuan untuk melihat usia kehamilan, mendeteksi adanya komplikasi kehamilan, dan melihat posisi janin di dalam rahim.
Tinggi Fundus Uteri Berdasarkan Usia Kehamilan
Tinggi fundus uteri (dalam cm) seharusnya sama dengan usia kehamilan dalam minggu. Perbedaan sekitar 2 cm, kurang atau lebih, antara hasil pengukuran dengan usia kehamilan, masih dianggap normal.
Berikut ini adalah tinggi fundus uteri berdasarkan usia kehamilannya:
- Usia kehamilan 20 minggu, tinggi fundus uteri 20 cm atau 2–3 jari di bawah pusar
- Usia kehamilan 22–27 minggu, tinggi fundus uteri antara 22–27 cm (sesuai usia kehamilan) atau setinggi pusar
- Usia kehamilan 28 minggu, tinggi fundus uteri 28 cm atau antara pusar dan prosesus xifoid (ujung tulang dada)
- Usia kehamilan 29–35 minggu, tinggi fundus uteri antara 29–35 cm (sesuai usia kehamilan) atau 3 jari di bawah prosesus xifoid
- Usia kehamilan 36–40 minggu, tinggi fundus uteri 36 cm atau tepat di prosesus xifoid serta bisa juga pertengahan pusar dan prosesus xifoid
Tinggi fundus uteri umumnya mencapai titik tertinggi pada usia 36 minggu dan akan menurun setelahnya. Hal ini karena kepala janin sudah bergerak menuju panggul ibu sebagai persiapan untuk persalinan.
Bila tinggi fundus uteri bisa tidak sesuai dengan usia kehamilan, ada beberapa faktor yang memengaruhi, termasuk tubuh ibu yang kecil, otot perut ibu yang kencang, atau ibu menderita oligohidramnios.
Selain itu, adanya gangguan pada pertumbuhan janin atau fetal growth restriction (FGR), yang disebabkan oleh infeksi, gangguan pada kromosom, atau kelainan bawaan, juga membuat tinggi fundus uteri tidak sesuai dengan usia kehamilan dan perut terlihat lebih kecil.
Sementara itu, tinggi fundus uteri bisa lebih besar daripada usia kehamilan dapat terjadi ketika ibu mengalami obesitas, hamil anak kembar, posisi bayi sungsang, terdapat fibroid rahim, atau ibu menderita polihidramnion.
Tinggi fundus uteri yang lebih melebihi usia kehamilan juga mungkin dipengaruhi ukuran perut ibu yang sudah meregang akibat kehamilan sebelumnya.
Cara Menghitung Tinggi Fundus Uteri
Pengukuran tinggi fundus uteri dapat dilakukan oleh dokter atau bidan di rumah sakit maupun secara mandiri di rumah. Alat yang digunakan untuk mengukur tinggi fundus uteri adalah pita ukur atau meteran gulung.
Jika Anda ingin mengukur tinggi fundus uteri di rumah, mintalah dokter untuk menunjukkan di mana letak tulang kemaluan dan bagaimana menemukan lokasi bagian atas rahim Anda.
Anda bisa menerapkan cara di bawah ini untuk mengetahui tinggi fundus uteri:
- Kosongkan kandung kemih dengan buang air kecil sebelum mengukur fundus uteri. Pasalnya, kandung kemih yang penuh dapat mengubah ukuran tinggi fundus uteri.
- Berbaring telentang, lalu ukur jarak tulang kemaluan ke rahim atas dengan pita ukur. Anda dapat meminta bantuan pasangan untuk mengukurnya.
- Cocokkan hasil pengukuran dengan usia kehamilan Anda.
Mengukur tinggi fundus uteri merupakan alat sederhana untuk melihat pertumbuhan bayi dan mendeteksi kemungkinan adanya komplikasi kehamilan. Jika hasil pemeriksaan tinggi fundus uteri yang Anda lakukan tidak sesuai dengan usia kehamilan, berkonsultasilah dengan dokter.
Dengan berkonsultasi, dokter dapat melakukan pemeriksaan USG untuk melihat kondisi rahim dan memastikan pertumbuhan janin sekaligus usia kehamilan Anda.