Tipepidine adalah obat golongan antitusif dan ekspektoran yang digunakan untuk meredakan batuk, khususnya batuk yang tidak kunjung sembuh dengan obat batuk lain. Obat ini bisa digunakan oleh anak-anak maupun orang dewasa, tetapi pemakaiannya harus sesuai anjuran dan resep dokter.
Sebagai pereda batuk (antitusif), tipepidine bekerja dengan cara menghambat rangsang batuk di otak, yaitu di bagian batang otak. Bagian otak ini berfungsi menyalurkan sinyal dari otak ke seluruh tubuh untuk melakukan hal-hal penting, seperti bernapas, menelan, dan batuk. Efek antitusif ini bermanfaat untuk meredakan batuk kering.
Tipepidine juga dapat mengencerkan dahak di dalam saluran napas sehingga lebih mudah dikeluarkan. Meski demikian, obat ini tidak bisa mengatasi penyebab batuk, seperti infeksi atau iritasi di saluran napas.
Merk dagang tipepidine: Asvex & Neo Novapon
Apa Itu Tipepidine
Golongan | Obat resep |
Kategori | Obat antitusif dan ekspektoran |
Manfaat | Meredakan batuk |
Dikonsumsi oleh | Anak-anak dan dewasa |
Tipepidine untuk ibu hamil | Kategori C: Belum ada cukup bukti dari studi pada binatang percobaan maupun manusia yang menjelaskan keamanan obat terhadap ibu hamil maupun janin. |
Obat ini tidak boleh dikonsumsi oleh ibu hamil, kecuali jika disarankan oleh dokter. | |
Erlotinib untuk ibu menyusui | Belum ada informasi mengenai keamanan tipepidine pada bayi yang sedang menyusu. |
Bentuk obat | Tablet |
Peringatan Sebelum Mengonsumsi Tipepidine
Berikut ini adalah beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum mengonsumsi tipepidine:
- Beri tahu dokter riwayat alergi yang Anda miliki. Tipepidine tidak boleh dikonsumsi oleh orang yang alergi terhadap obat ini.
- Beri tahu dokter jika sedang hamil, menyusui, atau sedang merencanakan kehamilan.
- Konsultasikan ke dokter terlebih dahulu sebelum memberikan tipepidine ke anak-anak.
- Jangan langsung mengemudi atau melakukan aktivitas lain yang memerlukan kewaspadaan setelah mengonsumsi tipepidine. Obat ini dapat menyebabkan pusing dan kantuk.
- Beri tahu dokter jika Anda sedang menggunakan obat lain, termasuk suplemen dan produk herbal, untuk menghindari interaksi obat yang tidak diinginkan.
- Segera ke dokter jika mengalami reaksi alergi obat atau efek samping serius setelah mengonsumsi tipepidine.
Dosis dan Aturan Pakai Tipepidine
Tipepidine tidak boleh digunakan sembarangan. Dosis obat ini akan diberikan oleh dokter sesuai kondisi pasien.
Secara umum, dosis tipepidine untuk meredakan batuk pada adalah:
- Dewasa: 33.21 mg 3 kali sehari
- Anak-anak: disesuaikan dengan berat badannya
Selain sebagai obat batuk, tipepidine juga dapat digunakan untuk mengatasi gangguan mental tertentu, seperti depresi, OCD, dan ADHD. Namun, penggunaan obat ini pada kasus tersebut harus sesuai anjuran dan pemantauan oleh dokter.
Cara Mengonsumsi Tipepidine dengan Benar
Ikuti anjuran dokter dan baca petunjuk pada kemasan sebelum minum tipepidine. Jangan menambah atau mengurangi dosis tanpa persetujuan dokter. Penggunaan tipepidine yang tidak sesuai aturan dapat menyebabkan sesak napas dan keringat dingin.
Berikut adalah cara menggunakan tipepidine dengan benar:
- Telan tipepidine secara utuh. Jangan mengunyah atau menggigitnya.
- Minum air putih yang cukup agar tenggorokan terlumasi dan obat tidak tersumbat.
- Tipepidine dapat diminum setelah makan. Konsumsilah obat ini pada waktu yang sama setiap harinya.
- Jika lupa mengonsumsi tipepidine, segera minum obat ini begitu teringat. Namun, bila jadwal dosis berikutnya sudah dekat, abaikan dan jangan menggandakan dosis selanjutnya.
- Simpan tipepidine di tempat yang terhindar dari paparan sinar matahari langsung, tetapi jangan disimpan di freezer. Jauhkan obat ini dari jangkauan anak-anak.
Segera ke dokter jika batuk tidak mereda setelah menggunakan tipepidine selama 4 minggu.
Interaksi Tipepidine dengan Obat Lain
Efek interaksi yang bisa terjadi jika tipepidine digunakan bersama obat lain adalah sebagai berikut:
- Penurunan efektivitas tipepidine jika digunakan dengan cimetidine dan clopidogre
- Penurunan penyerapan theophylline, phenytoin, dan bupropion
- Peningkatan risiko perdarahan jika dikonsumsi bersama dengan obat antiradang dan antikoagulan
Efek Samping dan Bahaya Tipepidine
Sama seperti obat-obatan lain, tipepidine juga bisa menimbulkan efek samping. Berikut adalah beberapa efek samping yang bisa muncul akibat tipepidine:
- Sakit kepala
- Mual
- Muntah
- Sakit perut
- Mengantuk
- Susah tidur
Pada kasus tertentu, tipepidine bisa menimbulkan efek samping yang lebih serius, terutama jika dikonsumsi dalam jangka panjang atau dosis yang tidak sesuai. Anda perlu segera ke dokter jika mengalami efek samping serius berikut setelah mengonsumsi tipepidine:
- Delirium
- Gelisah dan sulit konsentrasi
- Penurunan kesadaran (koma)
- Sakit kepala berat
- Bibir dan mulut bengkak
- Sesak napas
- Pucat dan keringat dingin