Bagi sebagian ibu, memilih pengasuh bukanlah perkara mudah. Kurangnya rasa percaya dengan orang yang baru dikenal bisa membuat para ibu kesulitan menentukan orang seperti apa yang cocok untuk merawat buah hati. Nah, supaya bisa memilih pengasuh anak yang tepat, yuk, simak tips berikut ini.
Bagi ibu pekerja atau ibu rumah tangga yang memiliki kesibukan lain di luar rumah, memiiki pengasuh anak adalah hal yang penting. Namun, tidak semua ibu mengetahui tips memilih pengasuh anak yang cocok untuk buah hati.
Tidak jarang drama pengasuh anak pun dialami. Sebagian pengasuh mungkin ada yang bekerja dengan tidak benar atau justru tidak bisa dipercaya untuk menjaga anak dan rumah.
Sederet Tips Memilih Pengasuh Anak
Walau bisa menitipkan Si Kecil ke orang tua, mertua, atau tempat penitipan anak (daycare), mempekerjakan pengasuh bisa lebih mempermudah Bunda. Dengan adanya pengasuh, Bunda tidak perlu repot-repot mengantar dan menjemput Si Kecil.
Agar Bunda bisa tenang meninggalkan buah hati di rumah, berikut ini adalah beberapa tips memilih pengasuh anak yang perlu diperhatikan:
1. Pastikan pengasuh dalam kondisi sehat
Hal pertama yang perlu diperhatikan saat memilih pengasuh anak adalah kesehatannya. Pastikan Bunda sudah mengetahui bagaimana kondisi kesehatan calon pengasuh, sebab ia akan bersama dengan buah hati dalam waktu cukup lama.
Jadi, sebaiknya pengasuh tidak menderita penyakit yang mudah menular ke anak, misalnya tuberkulosis (TBC) dan cacar air. Beberapa agen penyalur pengasuh anak biasanya sudah melakukan tes kesehatan terhadap pengasuh sebelum mereka bekerja.
2. Pengasuh telah berpengalaman mengasuh anak
Walau Bunda sedang sangat butuh tenaga bantuan untuk menjaga Si Kecil, pengalaman atau keterampilan pengasuh dalam mengasuh anak tidak boleh disepelekan. Ingatlah bahwa Bunda akan menitipkan Si Kecil yang harus dijaga sebaik mungkin.
Oleh karena itu, pastikan Bunda memilih pengasuh yang telah berpengalaman cukup lama dalam mengurus anak kecil. Biasanya, pengasuh yang telah berpengalaman sejak lama akan lebih sabar dan teliti saat menjaga anak kecil.
Selain itu, penting untuk memastikan bahwa pengasuh tidak memiliki rekam jejak yang buruk, seperti mencuri, merokok, atau minum minuman keras, yang justru bisa membahayakan buah hati dan keluarga Bunda.
3. Pengasuh bertanggung jawab atas tugas yang diberikan
Sebelum memilih pengasuh, Bunda perlu memberi tahu tanggung jawab apa saja yang perlu pengasuh anak lakukan, seperti memperhatikan jadwal anak makan, bermain, dan tidur.
Selain itu, pastikan Bunda memberi tahu pengasuh anak terkait nomor telepon penting yang bisa dihubungi jika Si Kecil sakit, misalnya nomor telepon Bunda atau suami.
Jangan lupa juga ingatkan pengasuh terkait kondisi kesehatan buah hati. Misalnya, Si Kecil tidak boleh makan makanan yang mengandung kacang atau Si Kecil tidak bisa tidur di kamar yang terlalu dingin.
4. Pengasuh menyukai anak kecil
Tips selanjutnya adalah mencari pengasuh yang menyukai anak kecil. Pengasuh yang menyukai anak kecil umumnya tidak akan mudah kesal ketika Si Kecil membuat kesalahan, misalnya tidak sengaja menumpahkan segelas air.
Namun, pengasuh yang tidak menyukai dan menyayangi anak kecil mungkin akan mudah marah ketika Si Kecil melakukan hal tersebut. Bahkan, pengasuh bisa saja memarahi atau melukai anak saat tidak ada Bunda atau Ayah di rumah.
5. Pengasuh mengetahui cara menjaga kesehatan anak
Tips yang terakhir adalah pastikan pengasuh mengetahui cara menjaga kesehatan anak. Misalnya, memberi tahu dan mengajarkan anak mencuci tangan dengan sabun setiap menggunakan toilet, hendak makan, dan sehabis bermain.
Dengan mengetahui tips memilih pengasuh di atas, Bunda pun bisa lebih tenang ketika harus meninggalkan Si Kecil di rumah bersama pengasuh. Jika Si Kecil sudah bisa diajak bicara, jelaskan terlebih dahulu kepadanya bahwa setelah ini ada pengasuh yang akan menjaganya selama Bunda tidak di rumah.
Jangan lupa juga untuk memberi tahu berapa lama Bunda akan bekerja di kantor dan jam berapa kira-kira Bunda akan pulang. Pastikan juga Bunda bisa melakukan panggilan video ketika berada di kantor agar Si Kecil tetap merasa diperhatikan oleh ibunya dan Bunda bisa melihat keadaan buah hati.