Perawatan pascakuret adalah berbagai tindakan yang perlu dilakukan untuk menjaga kondisi tubuh setelah selesai dilakukan tindakan kuret. Perawatan ini bertujuan untuk mengurangi rasa tidak nyaman, mencegah terjadinya infeksi setelah menjalani prosedur kuret, dan mempercepat pemulihan.
Perawatan pascakuret penting untuk diperhatikan dan tidak boleh diabaikan. Kuret dilakukan dengan mengangkat jaringan dari dalam rahim menggunakan peralatan bedah untuk mengatasi beberapa kondisi, seperti keguguran, aborsi, pengambilan sampel jaringan rahim, serta mengatasi gangguan rahim lainnya.
Perawatan Pascakuret
Setelah kuret dilakukan, pasien umumnya ditempatkan di ruang pemulihan selama beberapa jam. Selama pemulihan, dokter akan mengawasi apakah terjadi perdarahan berat atau komplikasi lain.
Jika dilakukan anestesi umum, pasien mungkin akan mengalami mual, muntah, dan mengantuk selama beberapa jam setelah menjalani prosedur kuret.
Agar pemulihan dapat berlangsung lebih cepat, ada beberapa tips yang dapat dilakukan sebagai perawatan pascakuret, di antaranya:
- Cobalah untuk berdiri dan berjalan perlahan beberapa saat setelah kuret guna mencegah penggumpalan darah di sekitar kaki dan membuat otot kaki tetap kuat.
- Bila terjadi perdarahan pasca kuret, gunakanlah pembalut biasa dan hindari menggunakan tampon untuk mencegah infeksi.
- Jika merasa lelah, kram ringan di sekitar perut, atau perdarahan ringan selama beberapa hari, konsumsilah obat pereda nyeri, seperti paracetamol atau ibuprofen, sesuai saran dokter sebagai bagian dari perawatan pascakuret.
- Hindarilah membilas organ intim wanita dan mandi selama beberapa waktu jika disarankan oleh dokter.
- Tundalah berhubungan intim sekurang-kurangnya 3 hari pascakuret atau sesuai dengan saran dokter.
- Istirahatlah selama 1–2 hari sebelum kembali beraktivitas normal.
- Konsultasilah ke dokter dan lakukan pengecekan sesuai jadwal yang ditentukan untuk menentukan apakah diperlukan perawatan pascakuret lebih lanjut.
Tidak hanya menjalani perawatan pascakuret, Anda harus mengetahui beberapa perubahan yang terjadi setelah kuret, misalnya jadwal haid kemungkinan akan berubah, bisa lebih awal atau terlambat dibandingkan biasanya.
Selain itu, jika kuret dilakukan karena keguguran, konsultasikan ke dokter sebelum memulai program hamil. Kemudian, pilih posisi tidur setelah kuretase secara tepat, karena dapat mengurangi nyeri yang mungkin dirasakan pasca kuretase.
Untuk kuret yang dilakukan dengan tujuan mengambil tumor atau kanker, mintalah dokter untuk memaparkan hasilnya. Apabila hasil menyatakan prakanker atau kanker, dokter mungkin akan menyarankan konsultasi lebih lanjut dengan spesialis yang sesuai dengan bidang tersebut.
Mengetahui Komplikasi Pascakuret
Kuret di rumah sakit umumnya aman dilakukan dan risiko terjadinya komplikasi jarang ditemui. Meski begitu, infeksi atau efek samping pascakuret bisa saja terjadi. Misalnya, terjadi kerusakan pada leher rahim, reaksi ketidakcocokan terhadap obat bius, perforasi atau lubang pada rahim, atau terbentuknya jaringan parut pada dinding rahim.
Komplikasi ini dapat memicu rasa sakit, siklus haid tidak normal, keguguran berulang, sampai sulit mengandung kembali. Oleh karena itu, Anda disarankan untuk berkonsultasi mengenai komplikasi tindakan kuret sebelum menjalani prosedur ini.
Penting juga memperhatikan kondisi dan perawatan pascakuret. Jika Anda mengalami perdarahan sampai harus mengganti pembalut setiap jam, kram lebih dari 2 hari, demam, sakit perut yang bertambah parah, atau muncul cairan berbau dari vagina, segera konsultasikan ke dokter.
Lakukan perawatan pascakuret sesuai dengan saran dokter dan segera periksakan diri jika timbul gejala-gejala lain yang mencurigakan.