Saat baru muncul di tahun 2019, infeksi virus Corona penyebab COVID-19 disebut tidak bisa terjadi melalui udara. Namun, penelitian kemudian menunjukkan bahwa penularan atau transmisi COVID-19 via udara atau airborne bisa terjadi.
COVID-19 tak hanya menular melalui kontak langsung atau kontak dekat dengan penderita COVID-19, tetapi juga bisa terjadi via udara. Transmisi ini diketahui lebih berisiko terjadi di ruangan tertutup yang ramai dan sirkulasi udaranya kurang baik, seperti restoran, kantor, sasana olahraga atau gym, dan mall.
Proses Transmisi COVID-19 via Udara
Ketika penderita COVID-19 batuk atau bersin, ia bisa saja mengeluarkan percikan lendir atau air liur (droplet) yang mengandung virus Corona lewat hidung atau mulutnya.
Droplet yang mengandung virus Corona bisa bertahan di udara hingga sekitar 3 jam, terutama di ruangan tertutup yang sirkulasi udaranya kurang baik dan di tempat orang-orang yang berkerumun atau tidak menerapkan physical distancing.
Jika orang lain turut menghirup droplet tersebut, virus Corona bisa masuk ke tubuh mereka dan menginfeksi. Itulah yang dinamakan transmisi COVID-19 via udara.
Beberapa studi telah menunjukkan bahwa transmisi COVID-19 via udara bahkan dapat terjadi dalam jarak kurang lebih 2 meter dari orang yang terinfeksi virus Corona.
Selain dari batuk atau bersin, sejumlah riset juga menunjukkan bahwa droplet yang membawa virus Corona bisa dilepaskan penderita COVID-19 saat berbicara. Inilah yang menjadi salah satu penyebab kenapa virus Corona berisiko menular ke orang-orang yang memiliki kontak erat dengan penderita COVID-19.
Meski demikian, hingga kini masih diperlukan riset lebih lanjut untuk memastikan seberapa besar risiko penularan COVID-19 lewat udara atau airborne dibandingkan metode penularan lain, seperti kontak fisik dengan pasien COVID-19 dan masuknya virus Corona melalui hidung, mulut, atau mata melalui tangan yang kotor.
Cara Mengurangi Risiko Transmisi COVID-19 via Udara
Agar risiko terjadinya transmisi COVID-19 via udara atau metode lainnya dapat dikurangi, Anda disarankan untuk menerapkan berbagai protokol kesehatan berikut:
- Gunakan masker dobel saat beraktivitas di luar rumah, khususnya di tempat yang ramai atau ventilasi udaranya buruk.
- Cuci tangan secara teratur dengan air dan sabun atau hand sanitizer, terutama setelah bersin dan batuk atau menyentuh benda tertentu.
- Jaga jarak fisik dari orang lain, minimal 1–2 meter.
- Hindari kerumunan atau tempat-tempat yang ramai dan usahakan untuk tidak banyak bepergian ke luar rumah, kecuali untuk urusan penting.
- Pastikan pertukaran udara (ventilasi) ruangan berjalan dengan baik.
- Bersihkan ruangan atau lingkungan sekitar rumah secara rutin. Bila perlu, Anda bisa menggunakan air purifier untuk menyaring udara dari debu, kuman, dan virus.
Sebagai kesimpulan, risiko transmisi COVID-19 melalui udara memang bisa terjadi, terutama di ruangan tertutup atau di ruangan terbuka yang dipenuhi orang-orang. Namun, Anda bisa meminimalkan risiko tersebut dengan selalu menerapkan protokol pencegahan COVID-19 di atas.
Apabila Anda masih memiliki pertanyaan atau ingin mencari informasi lebih lengkap terkait transmisi COVID-19 via udara dan langkah pencegahannya, Anda dapat bertanya langsung kepada dokter melalui aplikasi ALODOKTER.
Di aplikasi ALODOKTER, Anda bisa chat dengan dokter dan membuat janji konsultasi dengan dokter di rumah sakit bila memang memerlukan pemeriksaan langsung.