Trigliserida tinggi adalah kondisi ketika kadar trigliserida di dalam tubuh melebihi batas normal. Jika tidak ditangani dengan tepat, kadar trigliserida yang berlebihan bisa meningkatkan risiko terjadinya penyakit jantung dan peradangan pada pankreas.
Trigliserida adalah salah satu jenis lemak yang dapat ditemukan dalam darah dan sel-sel lemak. Tubuh mendapatkan sebagian besar trigliserida dari makanan, seperti mentega, minyak goreng, daging berlemak, keju, dan krim. Trigliserida juga bisa berasal dari gula dan alkohol.
Lemak dari makanan yang dikonsumsi akan dipecah dan diubah menjadi energi. Setiap lemak yang tidak digunakan tubuh akan diubah menjadi trigliserida dan disimpan di sel-sel lemak. Ketika dibutuhkan, trigliserida akan dilepaskan untuk digunakan sebagai energi.
Peningkatan kadar trigliserida dalam darah terjadi bila asupan trigliserida dari makanan melebihi jumlah yang dibutuhkan tubuh. Kondisi ini dapat memicu penebalan dinding pembuluh darah sehingga berisiko menyebabkan stroke, serangan jantung, dan penyakit jantung.
Penyebab Trigliserida Tinggi
Selain asupan lemak yang berlebihan, tingginya kadar trigliserida dalam darah juga dipengaruhi oleh beberapa faktor, yakni:
1. Kelainan genetik
Seseorang yang memiliki anggota keluarga dengan riwayat kelainan genetik familial hypertriglyceridemia berisiko mengalami peningkatan trigliserida yang tidak normal dalam tubuh.
2. Konsumsi karbohidrat berlebih
Pola diet yang buruk dan konsumsi makanan dengan karbohidrat yang berlebihan dapat memicu peningkatan kalori dan gula dalam tubuh. Gula dan kalori yang berlebihan akan diubah oleh hati menjadi trigliserida untuk disimpan di dalam sel lemak.
3. Konsumsi minuman beralkohol
Alkohol mengandung banyak kalori dan gula sehingga dapat memengaruhi kadar trigliserida dalam tubuh seseorang.
4. Kebiasaan merokok
Senyawa dalam rokok dapat menyebabkan tubuh tidak dapat merespon hormon insulin. Padahal, hormon insulin memiliki peranan penting dalam mengatur kadar gula dan trigliserida. Akibatnya, kadar trigliserida dalam tubuh terus bertambah.
5. Jarang berolahraga
Ketika berolahraga, tubuh akan memecah sel lemak guna memperoleh energi. Jika seseorang jarang berolahraga, lemak akan menumpuk sehingga kadar trigliserida darah akan meningkat.
6. Penyakit atau kondisi tertentu
Beberapa penyakit atau kondisi tertentu dapat mengakibatkan seseorang mengalami peningkatan trigliserida dalam darah. Penyakit tersebut antara lain:
- Diabetes
- Penyakit ginjal
- Penyakit liver
- Kadar hormon tiroid rendah (hipotiroidisme)
- Obesitas
- Menopause
7. Obat-obatan tertentu
Ada beberapa jenis obat-obatan yang dapat menimbulkan efek samping berupa peningkatan trigliserida, yaitu:
- Obat diuretik
- Obat antiradang jenis kortikosteroid
- Obat penyakit jantung jenis penghambat beta
- Obat penekan sistem kekebalan tubuh (obat imunosupresif)
- Obat HIV
- Vitamin A jenis retinoid
- Hormon estrogen dan progesteron
Gejala Trigliserida Tinggi
Kadar trigliserida yang tinggi dalam tubuh umumnya tidak menimbulkan gejala tertentu. Namun, trigliserida tinggi yang disebabkan oleh kelainan genetik bisa menyebabkan xanthelasma, yaitu plak kekuningan akibat gumpalan lemak di kelopak mata.
Kapan harus ke dokter
Dalam banyak kasus, penderita trigliserida tinggi tidak menyadari bahwa dirinya memiliki kondisi tersebut. Penderita biasanya baru mengetahui dirinya memiliki kadar trigliserida tinggi ketika menjalani tes darah.
Konsultasikan dengan dokter terkait pilihan pengobatan lain jika kadar trigliserida Anda tetap tinggi meski telah mengubah pola hidup. Waspadai juga bila muncul gejala-gejala yang mengarah pada komplikasi trigliserida tinggi.
Diagnosis Trigliserida Tinggi
Trigliserida tinggi dapat terdeteksi melalui tes darah. Tes ini merupakan bagian dari cek kolesterol atau tepatnya profil lemak. Pemeriksaan profil lemak sebaiknya dilakukan secara berkala setiap 4–6 tahun sekali agar kadar lemak dalam tubuh selalu terpantau.
Pada tes tersebut, darah akan diambil dari pembuluh di lengan. Agar mendapatkan hasil akurat, pasien akan diminta untuk tidak makan dan minum apa pun selain air putih selama 9–12 jam sebelum pengambilan darah.
Kadar trigliserida diukur dalam satuan miligram per desiliter (mg/dL), kemudian dinilai berdasarkan kategori berikut:
- Normal: Kadar trigliserida kurang dari 150 mg/dL
- Batas tinggi: Kadar trigliserida 150–199 mg/dL
- Tinggi: Kadar trigliserida 200–499 mg/dL
- Sangat tinggi: Kadar trigliserida lebih dari 500 mg/dL
Pengobatan Trigliserida Tinggi
Menjalani pola makan dan gaya hidup sehat merupakan cara utama untuk menurunkan kadar trigliserida yang berlebihan. Hal tersebut dapat dilakukan dengan:
1. Mengonsumsi lemak sehat
Perbanyaklah mengonsumsi makanan yang mengandung lemak tidak jenuh, seperti kacang-kacangan, biji bunga matahari, alpukat, serta ikan salmon dan ikan sarden. Selain itu, ganti minyak sayur dengan minyak zaitun atau minyak kanola.
2. Membatasi konsumsi gula dan makanan berbahan dasar tepung
Gula dan makanan yang terbuat dari tepung termasuk ke dalam kelompok karbohidrat simpleks. Bila dikonsumsi berlebihan, makanan tersebut dapat meningkatkan kadar trigliserida dalam tubuh.
3. Membatasi konsumsi minuman beralkohol
Minuman beralkohol merupakan jenis minuman tinggi kalori dan gula sehingga berisiko meningkatkan kadar trigliserida.
4. Berolahraga secara teratur
Lakukan olahraga setidaknya 30 menit tiap hari selama 5 kali dalam seminggu. Aktivitas fisik dapat menurunkan kadar trigliserida dan meningkatkan kadar kolesterol baik.
5. Berhenti merokok
Berhenti merokok dapat menurunkan kadar trigliserida dan memperbaiki kerja hormon insulin.
Jika kadar trigliserida masih juga tinggi meski sudah mengubah gaya hidup dan pola makan, dokter akan memberikan obat-obatan untuk menurunkan kadar trigliserida. Beberapa jenis obat yang umum digunakan adalah:
- Statin
Selain menurunkan kadar kolesterol jahat, obat golongan statin, seperti rosuvastatin dan atorvastatin, bisa digunakan untuk menurunkan trigliserida dan mengurangi risiko terjadinya penyakit jantung. - Fibrat
Obat golongan fibrat, seperti ciprofibrate, fenofibrate dan gemfibrozil, digunakan untuk mengatasi trigliserida tinggi. Namun, obat ini tidak disarankan kepada penderita penyakit hati atau penyakit ginjal. - Asam nikotinat
Asam nikotinat atau niacin dapat menurunkan kadar trigliserida dan kolesterol jahat (LDL).
Selain obat-obatan di atas, minyak ikan (asam lemak omega-3) yang terkandung dalam salmon, tuna, dan sarden, juga bisa membantu menjaga kadar trigliserida tetap normal.
Meski begitu, diskusikan terlebih dahulu dengan dokter mengenai dosis, manfaat, dan risiko mengonsumsi minyak ikan. Hal ini karena konsumsi minyak ikan yang berlebihan dapat menyebabkan gangguan pembekuan darah.
Komplikasi Trigliserida Tinggi
Kadar trigliserida yang tinggi bisa meningkatkan risiko terjadinya pankreatitis atau peradangan pankreas. Pankreatitis adalah kondisi serius yang dapat mengancam jiwa. Selain pakreatitis, trigliserida tinggi juga dapat meningkatkan risiko terjadinya penyakit lain, seperti:
- Serangan jantung
- Sindrom metabolik
- Penyakit arteri perifer
- Stroke
Pencegahan Trigliserida Tinggi
Untuk menghindari terjadinya trigliserida tinggi, jalani tes darah secara rutin sehingga kadar trigliserida selalu terpantau. Untuk orang dewasa, disarankan untuk menjalani tes darah tiap 4–6 tahun. Sementara untuk anak-anak, dianjurkan untuk menjalani tes darah minimal sekali saat berusia 9–11 tahun.
Untuk mencegah kadar trigliserida yang berlebihan, lakukan upaya pencegahan berikut:
- Jalani pola makan bergizi lengkap dan seimbang.
- Perbanyak konsumsi serat dari buah dan sayuran.
- Kurangi dan batasi konsumsi makanan tinggi gula, tinggi lemak jenuh, dan makanan yang terbuat dari tepung.
- Perbanyak asupan lemak baik, seperti minyak zaitun, kacang-kacangan, biji-bijian, dan ikan.
- Lakukan aktivitas fisik atau berolahraga rutin minimal 30 menit setiap hari.
- Jangan merokok.
- Hindari konsumsi minuman alkohol.
- Pastikan untuk beristirahat dan tidur yang cukup.
- Konsumsi obat antihipertensi dan obat diabetes sesuai anjuran dokter.
- Jaga berat badan agar tetap ideal.
- Kelola stres dengan baik.