Kebiasaan anak mengisap dot atau ngempeng hingga usia balita tidak boleh didiamkan saja, ya. Soalnya, hal tersebut bisa berdampak buruk bagi kesehatannya. Bila saat ini Si Kecil masih belum bisa lepas dari ngempeng, Bunda dan Ayah dapat melakukan beberapa hal untuk mengatasinya.
Menghentikan kebiasaan ngempeng pada anak, terutama yang sudah berusia balita atau telah terbiasa sejak bayi, mungkin akan sulit. Namun, Ayah dan Bunda tetap perlu melakukannya karena pemakaian dot yang terlalu lama bisa membuat perkembangan bentuk gigi dan mulut anak tidak normal.
Hal tersebut dapat membuat anak membutuhkan perawatan ortodontik, seperti pemasangan kawat gigi, di kemudian hari. Selain itu, penggunaan dot setelah usia 6 bulan juga disebut dapat meningkatkan risiko anak mengalami infeksi telinga.
Trik Mengatasi Ketergantungan Anak pada Dot
Ayah dan Bunda dianjurkan untuk menjauhkan Si Kecil dari dot sejak usianya memasuki 6 bulan. Namun, kalau Si Kecil belum bisa lepas dengan dotnya, Ayah dan Bunda bisa melakukan beberapa trik berikut ini:
1. Batasi kebiasaan ngempeng
Jika sebelumnya Si Kecil selalu mengisap dot setiap saat, maka mulai sekarang, cobalah untuk membatasi kebiasaannya tersebut. Upaya ini bisa Ayah dan Bunda lakukan misalnya dengan memperbolehkan Si Kecil untuk ngempeng pada saat tidur siang dan malam saja.
2. Alihkan perhatian anak
Kalau Si Kecil ingin ngempeng pada saat-saat tertentu, misalnya ketika lagi bosan, cobalah alihkan perhatiannya dengan sesuatu yang menarik. Contohnya dengan mengajaknya bermain, membacakan buku dongeng, atau melakukan hal-hal yang Si Kecil sukai.
3. Tenangkan anak dengan cara lain
Apabila Ayah dan Bunda terbiasa memberikan dot untuk menenangkan Si Kecil, mulai sekarang jangan lakukan lagi, ya.
Sebaiknya, kalau Si Kecil sudah mulai terlihat gelisah, tanyakan dulu apa perasaannya dan apa yang ia inginkan. Kemudian, barulah berikan Si Kecil belaian, pelukan, dan ciuman yang lembut untuk menenangkannya.
4. Terapkan waktu terlarang
Jika Si Kecil sudah terbiasa untuk tidak mengisap dot, terutama di luar jam tidur, kini saatnya Ayah dan Bunda menerapkan waktu terlarang untuk ngempeng. Cobalah untuk tidak mengizinkan Si Kecil ngempeng saat tidur siang. Kalau ia sudah terbiasa, Ayah dan Bunda bisa menerapkannya saat tidur malam.
5. Buang atau hilangkan dot
Ayah dan Bunda juga bisa membuat rencana atau strategi ketika Si Kecil menginginkan dotnya. Misalnya dengan berpura-pura kehilangan dot saat Si Kecil menanyakan dotnya. Biarkan Si Kecil tahu bahwa dot kesayangannya sudah tidak ada dan jangan belikan lagi.
6. Gunting dot
Gunting dot saat Si Kecil tidur dan beri tahu ia bahwa dot tersebut sudah rusak dan tidak bisa digunakan lagi. Kemudian, berikan juga penjelasan kepada Si Kecil bahwa mulai sekarang ia tidak boleh merengek meminta dot karena dotnya sudah tidak bisa dipakai lagi.
Itulah beberapa trik yang bisa Ayah dan Bunda lakukan untuk menyapih Si Kecil dari dot. Namun, saat melakukannya, pastikan kondisi atau situasi di rumah sedang dalam keadaan baik, ya. Hindari menyapih Si Kecil ketika ia sedang stres, baru pindah rumah, atau ketika Ayah dan Bunda baru memiliki anak lagi.
Selain itu, pastikan juga bahwa seluruh anggota keluarga tahu bahwa Si Kecil sedang menjalani proses penyapihan dari dot agar perlakuan untuknya bisa seragam dan tidak membuat Si Kecil bingung.
Bila Ayah dan Bunda merasa kesulitan membuat Si Kecil lepas dari dotnya atau bahkan kebiasaan ini sudah membuat perkembangan gigi dan mulutnya terlihat kurang baik, jangan ragu untuk berkonsultasi ke dokter, ya.