Jerawat batu sering kali menimbulkan rasa sakit dan tidak nyaman. Ukurannya yang besar, berwarna kemerahan, dan berisi nanah, membuat jerawat ini kerap mengganggu penampilan. Namun, Anda tidak perlu khawatir karena jenis jerawat ini bisa hilang bila ditangani dengan tepat.

Jerawat bisa muncul ketika pori-pori kulit tersumbat oleh minyak dan sel-sel kulit mati yang kemudian meradang dan terinfeksi. Kondisi ini dapat menyerang siapa saja dan bisa terjadi di bagian tubuh mana pun, terutama area wajah, seperti jerawat batu di pipi.

Jerawat Batu, Penyebab dan Cara Efektif Menghilangkannya - Alodokter

Jika disebabkan oleh infeksi bakteri, peradangan yang terjadi akan memicu munculnya bengkak dan merah. Apabila infeksi bakteri meluas ke lapisan kulit yang lebih dalam dan menimbulkan penumpukan nanah, inilah yang disebut dengan jerawat batu.

Terkadang, jerawat bisa pecah dan menyebabkan penyebaran infeksi sehingga jerawat pun menjadi semakin banyak. Untuk mencegahnya, pengobatan yang tepat sangat diperlukan, baik yang bisa dilakukan secara mandiri maupun melalui penanganan oleh dokter.

Penyebab Jerawat Batu

Penyebab munculnya jerawat batu belum diketahui secara pasti. Namun, peningkatan hormon androgen dalam tubuh diketahui menjadi salah satu pemicunya.

Saat remaja, kadar hormon androgen meningkat sehingga memicu peningkatan produksi sebum (minyak). Jerawat muncul ketika saluran keluar minyak tersebut tersumbat akibat produksi minyak yang berlebihan, penumpukan sel-sel kulit mati, atau infeksi bakteri.

Meski umumnya terjadi pada usia remaja, jerawat batu juga bisa menyerang orang dewasa hingga lansia. Kondisi ini lebih sering dialami oleh mereka yang memiliki riwayat keluarga dengan jerawat batu. Selain itu, ada beberapa kondisi yang menyebabkan munculnya jerawat batu, antara lain:

Jerawat batu juga bisa muncul jika Anda sedang menjalani pengobatan tertentu, tidak cocok dengan produk perawatan kulit yang sedang digunakan, atau keringat berlebih.

Penanganan Jerawat Batu

Jerawat batu biasanya tidak bisa disembuhkan secara tuntas hanya dengan menggunakan obat jerawat yang dijual bebas di pasaran. Diperlukan penanganan lebih lanjut oleh dokter agar jerawat batu tidak menyebar dan menimbulkan bekas luka.

Berikut ini adalah beberapa penanganan untuk menghilangkan jerawat batu dan mencegah munculnya bekas jerawat:

Pemberian obat minum

Antibiotik digunakan untuk mengatasi jerawat yang disebabkan infeksi. Fungsinya yaitu untuk mengurangi pertumbuhan dan membunuh bakteri. Pemberian antibiotik akan disesuaikan dengan jenis jerawat, usia, dan kondisi kesehatan secara umum.

Jika disebabkan oleh gangguan hormon, pengobatan jerawat batu juga dapat dilakukan dengan obat hormonal, seperti pil kontrasepsi yang mengandung progestin dan estrogen yang dikombinasikan dengan obat lain, misalnya isotretinoin.

Pemberian obat oles

Jenis obat oles yang paling umum digunakan untuk mengatasi jerawat adalah obat yang mengandung retinoid (vitamin A). Obat ini biasanya digunakan untuk menghilangkan jerawat yang parah.

Retinoid sering digunakan bersamaan dengan antibiotik topikal untuk mendapatkan hasil yang optimal. Obat oles ini biasanya tersedia dalam bentuk krim, gel, dan losion.

Selain retinoid, obat oles yang digunakan untuk mengatasi jerawat batu adalah asam salisilat dan dapsone. Asam salisilat dapat mencegah penyumbatan pada pori-pori, sedangkan dapsone digunakan untuk jerawat yang meradang.

Tindakan medis

Selain pemberian obat-obatan, ada beberapa jenis terapi yang direkomendasikan untuk mengatasi jerawat batu, antara lain:

  • Terapi cahaya
  • Ekstraksi atau pengeluaran komedo dengan alat khusus, baik komedo hitam maupun putih
  • Pengelupasan kulit atau peeling dengan bahan kimia, seperti asam salisilat
  • Suntikan kortikosteroid langsung ke jerawat untuk mengurangi peradangan dan mengurangi rasa nyeri yang muncul

Namun, perlu diingat bahwa semua pengobatan dan terapi untuk mengatasi jerawat batu ini harus ditangani oleh dokter kulit secara langsung. Selain itu, jangan pernah memencet jerawat yang muncul karena dapat menimbulkan bekas jerawat yang sulit hilang.

Cara Mencegah Timbulnya Jerawat Batu

Mengonsumsi obat-obatan untuk jerawat saja tidak cukup untuk menghilangkan dan mencegah jerawat batu muncul kembali. Anda dianjurkan untuk melakukan hal-hal berikut ini untuk mencegah munculnya jerawat batu:

  • Cuci wajah secara rutin setidaknya 2 kali sehari menggunakan sabun berbahan lembut.
  • Cukupi waktu tidur setidaknya 7–9 jam setiap harinya.
  • Olahraga secara rutin.
  • Jaga kebersihan tubuh dengan mandi 2 kali sehari
  • Hindari memencet jerawat.
  • Cuci tangan sebelum menyentuh wajah.
  • Kelola stres guna mencegah produksi hormon yang bisa memperparah jerawat batu.
  • Pilihlah produk untuk kulit berjerawat yang mengandung benzoil peroksida, asam salisilat, atau asam glikolat, yang mampu mengurangi kelebihan minyak di permukaan kulit.
  • Gunakan produk skincare atau kosmetik yang bebas minyak atau berlabel noncomedogenic.
  • Hindari penggunaan facial scrub, masker, astringen, atau produk yang berbahan dasar minyak, karena dapat menyebabkan iritasi kulit dan memperparah kondisi jerawat.
  • Rutin membersihkan benda-benda yang sering bersentuhan dengan wajah, seperti ponsel, helm, topi, dan handuk.

Selain itu, Anda juga dapat menjaga pola makan dan mengatur asupan makanan sehari-hari. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa membatasi asupan gula dapat meringankan gejala jerawat.

Jerawat batu tidak hanya berisiko meninggalkan bekas luka di kulit, tetapi juga menimbulkan rasa tidak nyaman serta mengganggu penampilan dan rasa percaya diri. Agar jerawat batu cepat sembuh dan hasil penyembuhannya baik, konsultasikan kepada dokter untuk mendapatkan pengobatan yang tepat.