Trimester kehamilan terbagi menjadi 3 periode waktu. Pada setiap trimester kehamilan, ibu hamil akan mengalami berbagai perubahan pada tubuhnya karena menyesuaikan diri dengan tumbuh kembang janin.

Kehamilan umumnya berlangsung selama 40 minggu atau 9 bulan. Selama masa kehamilan, ibu hamil tentunya akan mengalami berbagai perubahan, baik secara fisik maupun psikis. Perubahan dan gejala yang terjadi selama kehamilan pun tidak selalu sama, tergantung pada setiap trimester kehamilan.

Trimester Kehamilan, Kenali Perubahan pada Ibu Hamil dan Janin - Alodokter

Mengenal Trimester Kehamilan

Trimester kehamilan dibagi menjadi trimester pertama, trimester kedua, dan trimester ketiga yang masing-masing berlangsung selama 3 bulan. Setiap trimester memiliki ciri khas tersendiri mengenai pertumbuhan dan perkembangan janin serta perubahan pada tubuh ibu hamil. Berikut ini adalah penjelasannya:

1. Trimester Pertama

Trimester pertama dimulai pada hari pertama setelah berakhirnya menstruasi dan berlangsung sampai minggu ke-12 kehamilan.

Pada trimester ini, perubahan fisik pada ibu hamil memang belum jelas terlihat. Namun, ada beberapa gejala yang dirasakan oleh ibu hamil, seperti payudara terasa sakit, mual, mudah lelah, sering buang air kecil, emosi cenderung berubah-ubah, dan sesak napas ringan. Gejala-gejala tersebut disebabkan oleh peningkatan hormon selama kehamilan.

Selama trimester kehamilan ini, embrio di dalam kandungan mengalami perkembangan awal pada organ-organ dasar, seperti otak, jantung, dan sistem saraf pusat. Selain itu, selama trimester ini, berat embrio mencapai 200–400 gram dan panjangnya mencapai 7–10 sentimeter.

2. Trimester Kedua

Trimester kedua berlangsung dari minggu ke-13 sampai akhir minggu ke-28 kehamilan. Kebanyakan ibu hamil merasa paling nyaman selama trimester ini. Pasalnya, ibu hamil sudah mampu beradaptasi dengan berbagai perubahan yang terjadi selama trimester pertama. Selain itu, rasa mual dan mudah lelah yang terjadi pada trimester pertama juga sudah mulai hilang.

Pada trimester ini, ibu hamil mengalami perubahan fisik berupa membesarnya perut dan payudara, serta munculnya stretch mark di beberapa bagian tubuh. Tidak hanya itu, beberapa gejala lain juga bisa terjadi, seperti peningkatan nafsu makan, pegal-pegal, pusing, kram kaki, dan keputihan.

Selain perubahan pada ibu hamil, embrio juga mengalami banyak perubahan. Pada trimester kedua ini, embrio sudah menjadi janin. Berat janin selama trimester kehamilan ini berkisar antara 1.000–1.300 gram dan panjangnya mencapai 30-40 cm. Bumil juga bisa mengetahui jenis kelamin janin dan melihat pergerakannya melalui pemeriksaan USG.

3. Trimester Ketiga

Trimester ketiga adalah fase terakhir kehamilan yang berlangsung dari minggu ke-29 sampai minggu ke-40. Waktu ini merupakan masa yang sulit bagi ibu hamil karena berat badan terus bertambah dan sering terjadi kontraksi palsu.

Seiring dengan bertambahnya ukuran janin, rahim juga ikut membesar dan memberikan tekanan pada rongga dada, sehingga menyebabkan rasa tidak nyaman pada ibu hamil saat bernapas.

Selain itu, pada trimester kehamilan ini, ibu hamil juga cenderung mengalami tingkat kecemasan yang tinggi. Kecemasan ini dipicu oleh rasa khawatir terhadap proses persalinan dan kondisi janin yang akan dilahirkan.

Beberapa gejala kehamilan lainnya yang dapat dirasakan oleh ibu hamil adalah maag, sering buang air kecil, sakit perut, stretch mark, sakit punggung, mudah lelah, wasir, varises, dan kaki bengkak.

Sementara itu, pada trimester ini, berat badan janin berkisar antara 1.370–3.600 gram dengan panjang sekitar 48 cm. Selain itu, tubuh dan organ janin mulai terbentuk sempurna, peka terhadap sentuhan atau cahaya, dan kepala janin menghadap ke bawah dekat jalan lahir.

Pada trimester ketiga, dokter akan menyarankan pemeriksaan kandungan lebih sering yaitu lebih dari 2 kali pertemuan. Tujuannya adalah agar dokter bisa memantau kondisi ibu hamil dan janin, serta menentukan metode persalinan yang sesuai.

Selama hamil, sebaiknya Bumil memperhatikan kesehatan diri sendiri dan janin dalam kandungan dengan menerapkan pola hidup sehat, seperti mengonsumsi makanan bergizi, rutin berolahraga, tidak terpapar asap rokok, istirahat yang cukup, dan mengurangi stres.

Bumil juga tidak boleh sembarangan menggunakan produk-produk perawatan kulit dan obat-obatan. Pasalnya, zat yang terkandung di dalam produk perawatan kulit dapat menembus plasenta bayi dan menyebabkan gangguan pertumbuhan atau bahkan cacat pada bayi.

Oleh sebab itu, Bumil perlu menjalani pemeriksaan kesehatan ke bidan atau dokter secara rutin pada setiap trimester kehamilan untuk mengetahui kondisi kehamilan dan mendapatkan info lebih lengkap tentang cara menjaga kesehatan selama kehamilan.