Trimetazidine adalah obat untuk mengurangi kejadian dan keparahan angina pektoris (nyeri dada). Obat ini umumnya diberikan sebagai tambahan ketika obat angina lain tidak cocok atau tidak efektif. Namun, trimetazidine tidak bisa menyembuhkan penyebab angina pektoris.
Angina pektoris terjadi ketika sel-sel jantung tidak mendapatkan cukup oksigen. Trimetazidine membuat produksi energi pada sel jantung menjadi lebih efisien sehingga jantung tidak membutuhkan oksigen sebanyak biasanya. Dengan begitu, jumlah kejadian angina pektoris atau keparahan nyerinya dapat berkurang.
Merek dagang trimetazidine: Angintriz MR, Arcerin MR, Miozidine MR, Trimetazidine Dihydrochloride, Trizedon 80 mg OD, dan Trizedon MR
Apa Itu Trimetazidine
Golongan | Obat resep |
Kategori | Obat antiangina |
Manfaat | Mengurangi gejala angina pektoris |
Dikonsumsi oleh | Dewasa |
Trimetazidine untuk ibu hamil dan menyusui |
Kategori N: Belum dikategorikan.Studi pada binatang percobaan tidak memperlihatkan adanya risiko terhadap janin dan belum ada studi terkontrol pada wanita hamil. Namun, obat ini sebaiknya tidak digunakan pada ibu hamil.
Belum diketahui apakah trimetazidine bisa terserap ke dalam ASI atau tidak. Namun, ibu menyusui sebaiknya tidak mengonsumsi obat ini sebelum berkonsultasi dengan dokter. |
Bentuk obat | Tablet salut selaput, tablet pelepasan lambat, dan kapsul pelepasan lambat |
Peringatan Sebelum Mengonsumsi Trimetazidine
Trimetazidine merupakan obat resep yang tidak boleh digunakan sembarangan. Sebelum mengonsumsi trimetazidine, perhatikan beberapa hal berikut:
- Jangan menggunakan trimetazidine jika memiliki alergi terhadap obat ini.
- Jangan menggunakan trimetazidine untuk mengatasi nyeri dada yang sedang terjadi atau nyeri dada yang muncul tanpa sebab yang jelas.
- Jangan menggunakan trimetazidine jika menderita gangguan ginjal berat, penyakit Parkinson, sering mengalami tremor, atau mengalami gangguan gerak, seperti sindrom kaki gelisah.
- Beri tahu dokter jika menderita glaukoma sudut tertutup.
- Beri tahu dokter jika Anda sedang hamil, mungkin hamil, merencanakan kehamilan, atau menyusui.
- Beri tahu dokter jika sedang menggunakan suplemen, produk herbal, atau obat-obatan lain, untuk mengantisipasi interaksi antarobat.
- Jangan langsung mengemudikan kendaraan atau melakukan aktivitas yang membutuhkan kewaspadaan setelah mengonsumsi trimetazidine, karena obat ini dapat menyebabkan pusing atau kantuk.
- Segera ke dokter jika Anda mengalami reaksi alergi obat atau efek samping lebih serius setelah mengonsumsi trimetazidine.
Dosis dan Aturan Pakai Trimetazidine
Trimetazidine digunakan bersama obat lain untuk meredakan gejala angina pektoris. Berikut adalah dosis umum trimetazidine untuk mengatasi angina pektoris yang dipicu oleh aktivitas berat:
Bentuk obat: Tablet biasa
- Dewasa: 20 mg, 3 kali sehari.
Bentuk obat: Tablet pelepasan lambat
- Dewasa: 35 mg, 2 kali sehari.
Bentuk obat: Kapsul pelepasan lambat
- Dewasa: 80 mg, 1 kali sehari.
Cara Mengonsumsi Trimetazidine dengan Benar
Ikuti anjuran dokter dan baca informasi yang tertera pada kemasan obat sebelum mengonsumsi trimetazidine. Obat ini dapat dikonsumsi saat atau setelah makan.
Konsumsi trimetazidine bersama segelas air. Jangan membelah, menggigit, atau menghancurkan tablet atau kapsul pelepasan lambat, karena dapat meningkatkan risiko terjadinya efek samping.
Pastikan ada jarak waktu yang cukup antara satu dosis dengan dosis berikutnya. Agar aman, buat jadwal untuk mengonsumsi trimetazidine pada jam yang sama setiap harinya. Dengan begitu, efek obat juga akan lebih optimal.
Bila lupa mengonsumsi trimetazidine, segera konsumsi begitu teringat jika jeda dengan jadwal konsumsi berikutnya belum terlalu dekat. Jika sudah dekat, abaikan dosis yang terlewat dan jangan menggandakan dosis selanjutnya.
Jangan berhenti mengonsumsi trimetazidine walaupun nyeri dada sudah tidak muncul dalam waktu yang lama, kecuali jika dokter menyarankan sebaliknya.
Simpan trimetazidine di tempat yang kering dan sejuk, serta jauhkan obat dari jangkauan anak-anak.
Interaksi Trimetazidine dengan Obat Lain
Belum diketahui interaksi obat yang dapat timbul bila trimetazidine digunakan dengan obat-obat lain. Namun, tidak tertutup kemungkinan trimetazidine bisa berinteraksi dengan obat atau bahan aktif tertentu. Oleh sebab itu, beri tahu dokter jika Anda akan menggunakan obat lain bersamaan dengan trimetazidine.
Efek Samping dan Bahaya Trimetazidine
Efek samping yang bisa terjadi sesudah mengonsumsi trimetazidine dapat berbeda-beda bagi setiap orang. Efek samping yang biasa terjadi antara lain:
- Pusing atau sakit kepala
- Sakit perut
- Gangguan pencernaan atau sakit maag
- Diare
- Rasa tidak enak badan atau tubuh terasa lemah
- Mual dan muntah
- Ruam kulit, biduran, atau rasa gatal
- Konstipasi
Konsultasikan dengan dokter jika efek samping tersebut memburuk atau tidak kunjung membaik. Segera ke dokter apabila terjadi efek samping lebih serius yang jarang terjadi, seperti:
- Gejala ekstrapiramidal, seperti otot kaku, sulit mengontrol gerakan, tremor, atau gangguan keseimbangan
- Jantung berdebar atau berdetak tidak beraturan
- Tekanan darah rendah akibat perubahan posisi (hipotensi ortostatik), yang dapat menyebabkan pusing atau pingsan
- Wajah, leher, atau dada bagian atas memerah (flushing)
- Tubuh mudah memar atau berdarah
- Penyakit liver, yang bisa ditandai dengan kulit dan mata menguning
- Infeksi, yang bisa ditandai dengan demam, menggigil, lelah, atau nyeri otot
- Reaksi alergi obat, yang bisa ditandai dengan bengkak di wajah, bibir, mulut, lidah, atau tenggorakan, yang bisa menyebabkan sulit bernapas