Triocid adalah obat yang bermanfaat untuk mengatasi gejala akibat kelebihan asam lambung. Obat ini bisa meredakan keluhan berupa rasa panas di dada, nyeri ulu hati, mual, atau perut kembung. Triocid mengandung kombinasi aluminium hidroksida, magnesium hidroksida, dan simethicone.

Kandungan aluminium hidroksida dan magnesium hidroksida dalam Triocid termasuk dalam kelompok obat antasida, yang dapat menetralkan asam lambung. Sementara itu, kandungan simethicone merupakan pereda kembung yang dapat memudahkan pengeluaran gas dari saluran cerna.

Triocid

Triocid bisa digunakan untuk meredakan gejala akibat gastritis, tukak lambung, dan ulkus duodenum. Obat ini merupakan obat bebas yang bisa dibeli tanpa resep dokter di apotek.

Produk Triocid

Triocid tersedia dalam 2 varian, yaitu:

  • Triocid 10 Tablet, dengan kandungan 200 mg aluminium hidroksida, 200 mg magnesium hidroksida, dan 50 mg simethicone pada setiap tabletnya.
  • Triocid Sirup 60 ml, yang memiliki kandungan 200 mg aluminium hidroksida, 200 mg magnesium hidroksida, dan 20 mg simethicone tiap 5 ml suspensi.

Apa Itu Triocid

Bahan aktif Aluminium hidroksida, magnesium hidroksida, dan simethicone
Golongan Obat bebas
Kategori Antasida dan antiflatulensi (antikembung)
Manfaat Mengurangi gejala kelebihan asam lambung, termasuk pada gastritis, tukak lambung, dan ulkus duodenum
Dikonsumsi oleh Dewasa dan anak-anak
Triocid untuk ibu hamil Kategori C: Belum ada cukup bukti dari studi pada binatang percobaan maupun manusia yang menjelaskan keamanan obat ini terhadap ibu hamil maupun janin.
Oleh karena itu, obat ini sebaiknya tidak dikonsumsi oleh ibu hamil, kecuali jika disarankan dokter.
Triocid untuk ibu menyusui Triocid aman untuk dikonsumsi oleh ibu menyusui selama digunakan sesuai aturan pakai.
Bentuk obat Tablet kunyah dan suspensi

Peringatan sebelum Mengonsumsi Triocid

Sebelum mengonsumsi Triocid, perhatikanlah beberapa hal berikut:

  • Jangan mengonsumsi Triocid jika Anda terhadap kandungan di dalam obat ini. Konsultasikan ke dokter mengenai riwayat alergi yang Anda miliki.
  • Hindari penggunaan Triocid jika Anda sedang menderita sembelit, diare, atau menjalani diet rendah magnesium.
  • Informasikan kepada dokter jika Anda pernah atau sedang menderita penyakit ginjal, penyakit hati, obstruksi usus, atau perdarahan saluran cerna.
  • Jangan mengonsumsi Triocid jika Anda sedang hamil, menyusui, mungkin hamil, atau sedang merencanakan kehamilan. 
  • Konsultasikan dengan dokter jika Anda sedang menggunakan obat lain, termasuk suplemen dan produk herbal. Hal tersebut untuk menghindari interaksi obat yang tidak diinginkan.
  • Segera ke dokter jika mengalami reaksi alergi obat setelah mengonsumsi Triocid.

Dosis dan Aturan Pakai Triocid

Berikut adalah dosis penggunaan Triocid berdasarkan varian produknya:

Triocid Tablet Kunyah

  • Dewasa: 1–2 tablet kunyah, 3–4 kali sehari.
  • Anak usia 6–12 tahun: ½–1 tablet kunyah, 3–4 kali sehari.

Triocid Suspensi

  • Dewasa dan anak usia >12 tahun: 1–2 sendok takar (5–10 ml), 3–4 kali sehari.
  • Anak usia 6–12 tahun: ½–1 sendok takar (2,5–5 ml), 3–4 kali sehari.

Cara Mengonsumsi Triocid dengan Benar

Meski mudah didapat, Triocid tidak boleh digunakan secara sembarangan. Sebelum mengonsumsi obat ini, Anda perlu memperhatikan beberapa hal berikut:

  • Konsumsilah Triocid tablet kunyah dan Triocid suspensi 1 jam sebelum atau 2 jam setelah makan, dan menjelang tidur.
  • Pastikan untuk mengunyah Triocid tablet kunyah hingga lumat sebelum ditelan.
  • Kocok botol Triocid suspensi sebelum obat dikonsumsi. Gunakan sendok takar yang tersedia di dalam kemasan obat. Jangan gunakan sendok biasa karena dosisnya bisa tidak tepat.
  • Jika Anda perlu mengonsumsi obat lain, minumlah obat tersebut 2 jam setelah atau sebelum mengonsumsi Triocid. 
  • Berkonsultasilah melalui Chat Bersama Dokter jika keluhan belum membaik setelah 2 minggu. Obat golongan antasida dan antikembung yang dijual bebas sebaiknya tidak digunakan lebih dari 2 minggu. 
  • Simpan Triocid di tempat sejuk dan terhindar dari sinar matahari langsung. Jauhkan obat ini dari jangkauan anak-anak.

Interaksi Triocid dengan Obat Lain

Bahan-bahan yang terkandung di dalam Triocid dapat menimbulkan efek interaksi jika digunakan bersama obat-obatan tertentu. Jika dikonsumsi secara bersamaan atau dalam waktu berdekatan, Triocid dapat mengurangi penyerapan dan efektivitas dari obat berikut:

  • Antibiotik, seperti ciprofloxacin, tetracycline, atau cefdinir
  • Antibiotik untuk pengobatan TBC, seperti isoniazid atau rifampicin 
  • Obat untuk infeksi HIV, seperti dolutegravir
  • Antipsikotik, seperti chlorpromazine 
  • Obat jantung atau hipertensi, seperti digoxin, metoprolol, dan propranolol
  • Levothyroxine untuk menggantikan hormon tiroid
  • Rosuvastatin untuk menurunkan kolesterol
  • Suplemen zat besi untuk mengatasi anemia

Untuk mengurangi interaksi, Anda bisa memberi jarak antar konsumsi obat setidaknya 2 jam. Selain itu, guna mencegah terjadinya efek interaksi obat, diskusikan dengan dokter jika Anda berencana mengonsumsi Triocid bersama obat, suplemen, atau produk herbal apa pun.

Efek Samping dan Bahaya Triocid

Sejumlah efek samping yang bisa timbul setelah mengonsumsi Triocid adalah:

Berkonsultasilah dengan dokter melalui chat jika keluhan di atas tidak kunjung mereda atau makin parah. Dokter dapat memberikan obat atau solusi lain untuk mengatasi efek samping tersebut.

Meski sangat jarang terjadi, kandungan obat di dalam Triocid dapat menyebabkan reaksi alergi atau efek samping serius, seperti:

  • Pusing berat seperti akan pingsan
  • Detak jantung lambat atau tidak teratur 
  • Napas pendek
  • Linglung
  • Nyeri saat buang air kecil

Bila hal tersebut terjadi dan diperlukan pertolongan medis secepatnya, dokter dapat segera menyarankan Anda untuk ke IGD terdekat.