Triptofan adalah senyawa asam yang penting bagi tubuh karena berperan dalam pembentukan protein. Senyawa ini tidak diproduksi oleh tubuh, sehingga Anda harus memperolehnya dengan mengonsumsi makanan yang mengandung triptofan.
Ada 20 jenis asam amino yang dibutuhkan agar tubuh bisa bekerja dengan baik. Namun, 9 jenis asam amino tidak dapat diproduksi secara alami oleh tubuh dan hanya bisa diperoleh dari makanan maupun minuman. Asam amino ini dikenal sebagai asam amino esensial.
Triptofan merupakan salah satu dari asam amino esensial yang didapat dari tumbuhan dan hewan. Salah satu asam amino essensial ini memiliki beberapa fungsi bagi manusia, termasuk membuat protein dan memproduksi melatonin serta serotonin.
Triptofan juga penting untuk tumbuh kembang bayi dan menjaga kadar protein, enzim, dan senyawa penghantar pesan antar sel (neurotransmitter). Jika kadar triptofan tidak tercukupi, produksi zat-zat tersebut akan terhambat, sehingga kesehatan pun terganggu.
Oleh karena itu, pastikan Anda memenuhi kebutuhan tubuh akan nutrisi ini dengan mengonsumsi makanan yang kaya akan triptofan, baik dari sumber nabati maupun hewani.
Mengenal Manfaat Triptofan untuk Tubuh
Mengingat pentingnya manfaat triptofan untuk tubuh, sudah selayaknya Anda memastikan asupan nutrisi ini terpenuhi. Pasalnya, triptofan dibutuhkan oleh tubuh untuk memproduksi protein, niasin (vitamin B3), dan serotonin. Niasin diperlukan untuk meningkatkan energi dan membantu produksi DNA.
Berikut ini adalah beberapa manfaat triptofan yang bisa Anda dapatkan:
1. Mengoptimalkan tumbuh kembang anak
Senyawa triptofan memiliki manfaat yang baik untuk mendukung tumbuh kembang anak-anak. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa triptofan terbukti sangat penting untuk memenuhi nutrisi bayi.
Tidak hanya itu, triptofan juga bisa membantu bayi tidur lebih nyenyak dan mencegahnya terbangun lebih sering pada malam hari. Tidur yang nyenyak dan cukup sangat dibutuhkan untuk perkembangan otak anak.
Untuk memenuhi kebutuhan anak akan triptofan, Anda bisa memberinya ASI atau susu formula yang telah difortifikasi. Jika anak yang sudah mulai MPASI, Anda bisa menambahkan asupan triptofan melalui menu makanan hariannya.
2. Membuat tidur menjadi lebih nyenyak
Salah satu penyebab gangguan tidur adalah rendahnya kadar triptofan. Hal ini terjadi karena asam amino esensial ini sangat dibutuhkan tubuh untuk memproduksi serotonin dan melatonin, yaitu zat yang mengatur pola tidur Anda.
Mengonsumsi makanan yang mengandung triptofan dapat membantu Anda tidur lebih nyenyak. Manfaat ini bahkan dibuktikan oleh sebuah penelitian yang menyatakan bahwa triptofan dapat membantu tidur lebih nyenyak.
3. Mengurangi nyeri
Triptofan juga memiliki sifat antiperadangan yang dapat mengurangi nyeri, yaitu salah satu gejala peradangan. Selain itu, triptofan juga akan membantu produksi serotonin yang juga dapat mengurangi rasa nyeri karena peradangan.
4. Memperbaiki mood
Salah satu manfaat lain dari triptofan, terutama untuk orang dewasa, adalah membantu mengontrol suasana hati. Sebuah penelitian mengungkapkan bahwa kadar triptofan yang rendah dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami kecemasan, ketegangan, maupun perasaan negatif lainnya.
Dengan kadar triptofan yang tercukupi, produksi serotonin pun meningkat. Kadar serotonin yang seimbang pada akhirnya akan memperbaiki suasana hati, bahkan mengatasi premenstrual dysphoric disorder pada wanita.
5. Memperkuat daya ingat
Kadar triptofan yang seimbang dapat memengaruhi beberapa aspek di tubuh manusia. Triptofan akan meningkatkan produksi serotonin yang penting untuk proses berpikir dan mengingat. Hal ini juga sudah dibuktikan melalui penelitian yang menunjukkan bahwa triptofan bisa meningkatkan memori atau daya ingat pada lansia.
Cara Memperoleh Triptofan
Karena tubuh tidak memproduksinya secara alami, Anda bisa memperoleh triptofan dari makanan, minuman, hingga suplemen. Tubuh membutuhkan asupan triptofan sebanyak 250–350 miligram per hari.
Namun, sebelum mengonsumsi suplemen, lebih baik Anda mencukupi asupan triptofan dengan mengonsumsi beberapa makanan berikut ini:
- Daging ayam
- Ikan
- Kacang kedelai dan produk olahannya
- Putih telur
- Keju
- Susu
- Pisang
- Cokelat
- Gandum
- Biji-bijian, seperti biji labu, biji bunga matahari, dan biji wijen
- Kacang tanah dan produk olahannya
Setelah mengonsumsi makanan-makanan yang mengandung triptofan, tubuh akan mengubahnya menjadi hydroxytryptophan (5-HTP) yang mengoptimalkan produksi serotonin. Namun, untuk memproduksi niasin, tubuh juga memerlukan zat besi, vitamin B6, dan vitamin B2.
Alangkah baiknya jika Anda memperoleh triptofan secara alami dengan tidak menggunakan suplemen triptofan. Jika dikonsumsi secara berlebihan, suplemen triptofan bisa menimbulkan efek samping, seperti penglihatan kabur, pusing, mengantuk, kelelahan, mual, kehilangan keseimbangan, otot lemah, berkeringat, hingga jantung berdebar (palpitasi).
Selalu pastikan Anda berkonsultasi dengan dokter sebelum mengonsumsi suplemen triptofan. Dengan begitu, dokter akan menyarankan takaran makanan yang kaya akan triptofan maupun meresepkan suplemen dengan dosis yang sesuai kondisi Anda.