Tulang hidung terdiri dari dua bagian lonjong yang membentuk batang hidung. Tidak hanya menjadi bagian dari tampilan wajah, tulang hidung juga berperan membentuk saluran yang baik untuk mengalirkan udara pernapasan. Namun, tulang hidung bisa terganggu fungsinya akibat beberapa kondisi.
Hidung termasuk bagian yang penting dalam sistem pernapasan. Tulang hidung yang sehat akan mempengaruhi fungsi hidung secara keseluruhan. Selain itu, tulang hidung juga memberi bentuk hidung, misalnya mancung atau pesek.
Akan tetapi, tulang hidung termasuk tulang yang rentan cedera. Oleh karena itu, Anda perlu tahu kondisi yang memengaruhi fungsinya dan kapan harus segera periksa saat ada masalah hidung.
Bagian dan Fungsi Tulang Hidung
Meskipun ada bentuk hidung yang mancung atau pesek, sebetulnya hal ini tidak mempengaruhi fungsi hidung dalam proses pernapasan. Ukuran dan bentuk hidung ini sebenarnya akan menunjukkan kekhasan seseorang dan membedakan wajah Anda dengan orang lain.
Berbeda dengan bagian tubuh lain yang umumnya berhenti tumbuh setelah pubertas, hidung bisa terus tumbuh seiring pertambahan usia. Panjang tulang hidung ini juga akan mengikuti pertumbuhan panjang tulang langit-langit mulut (palatina).
Tulang hidung berada di bagian tengah atas wajah, yang terhubung antara dahi dengan tulang rahang atas. Area hidung paling atas adalah satu-satunya bagian hidung yang bertulang keras. Bagian ini disebut juga dengan kubah tulang, yang merupakan bagian hidung paling tebal.
Sementara itu, sisi bagian hidung tersusun atas tulang rawan (kartilago). Tulang rawan pada hidung terhubung dengan area tulang wajah, seperti tulang tapis (etmoid), rahang atas, tulang yang berperan dalam produksi air mata (lakrimal), dan dinding pemisah rongga hidung (septum). Bagian hidung ini punya lapisan kulit yang tipis.
Fungsi utama tulang hidung adalah melindungi saraf dan pembuluh darah yang ada di hidung. Selain itu, tulang hidung yang membentuk bagian-bagian hidung diperlukan untuk saluran pernapasan yang optimal. Jadi, Anda bisa bernapas lancar tanpa hambatan. Berdasarkan bagiannya, berikut fungsi tulang hidung lainnya:
- Kubah tulang hidung membentuk bagian atas hidung dan menopang septum
- Lengkungan tulang antara batang hidung dengan alis, yang dinamakan radix, menentukan panjang dan pendeknya batang hidung
- Sambungan tulang hidung dengan rahang atas bagian depan dan tulang lakrimal membentuk sisi hidung
Kondisi yang Mengganggu Fungsi Tulang Hidung
Tulang hidung yang sehat akan membantu proses pengaliran udara, termasuk oksigen ke saluran panas selanjutnya. Tulang hidung juga menjadi bagian yang mempercantik penampilan wajah. Namun, tulang hidung juga bisa terganggu fungsinya akibat beberapa kondisi berikut:
1. Retak atau patah
Cedera termasuk benturan keras pada wajah bisa merusak tulang tengkorak, termasuk tulang hidung. Beberapa jenis cedera yang bisa menyebabkan tulang hidung retak atau patah adalah kecelakaan lalu lintas, terjatuh, terbentur, atau cedera saat berolahraga.
Cedera tulang hidung bisa membuat tulang bengkok dan tampak tidak proporsional. Selain itu cedera pada area hidung dan wajah juga bisa melukai tulang tapis atau tulang di sekitar mata karena lokasinya berdekatan dengan tulang hidung.
2. Deviasi septum
Fungsi lain dari tulang hidung adalah untuk memisahkan rongga hidung kanan dan kiri. Tulang hidung yang bengkok atau miring dikenal juga dengan istilah deviasi septum. Penyebabnya bisa karena cedera, kelainan sejak lahir, maupun pertumbuhan hidung yang condong ke satu sisi saja.
Deviasi septum sering kali mengganggu penampilan. Di sisi lain, kondisi ini juga bisa disertai masalah pernapasan, seperti napas yang tidak lega, hidung terasa tersumbat, mendengkur, sinusitis kronis, mimisan, sampai sleep apnea.
3. Hipoplasia tulang hidung
Hipoplasia pada tulang hidung adalah kondisi ketika tulang hidung tidak berkembang dengan baik selama proses perkembangan janin. Hipoplasia tulang hidung menyebabkan tulang hidung lebih pendek dari normal, atau bahkan tidak tumbuh sama sekali.
Kelainan hidung ini cukup langka dan bisa menjadi tanda adanya kelainan genetik, salah satunya sindrom tangisan kucing (cri du chat) pada anak-anak.
4. Saddle nose
Kelainan bentuk hidung saddle nose ditandai dengan batang hidung tampak tenggelam atau cekung, yang menyerupai pelana. Tidak hanya mengganggu penampilan, saddle nose juga dapat mengganggu pernapasan. Kondisi ini umumnya terjadi karena cedera, tetapi juga bisa diakibatkan oleh infeksi sifilis dan kusta.
Masalah pada tulang hidung paling sering diawali dari cedera pada wajah atau hidung. Jadi, penting untuk melindungi diri saat beraktivitas, misalnya menggunakan alat pelindung diri saat berolahraga, serta memakai helm atau sabuk pengaman saat berkendara.
Deteksi kelainan tulang hidung pada anak juga penting dilakukan ibu hamil dengan memeriksakan kehamilan secara rutin, termasuk pemeriksaan USG.
Selain itu, segera ke dokter jika Anda mengalami cedera tulang hidung yang disertai mimisan tidak kunjung berhenti atau keluar cairan hidung berwarna kuning atau hijau, yang menandakan infeksi. Anda juga bisa konsultasi ke dokter bedah untuk operasi hidung jika ingin mengubah bentuk hidung sesuai tampilan yang diinginkan.