Tumor paru adalah benjolan tidak normal yang tumbuh di dalam jaringan paru-paru. Tumor paru bisa bersifat jinak atau ganas. Kondisi ini perlu dideteksi sejak dini agar dapat segera diobati. Dengan begitu, peluang untuk sembuh makin tinggi.
Tumor paru dapat berasal dari jaringan di dalam paru-paru atau saluran pernapasan yang menuju ke paru-paru. Pada tumor paru jinak, umumnya sel-sel tumor tumbuh secara lambat dan tidak menyebar ke jaringan maupun organ-organ tubuh lain.
Sementara itu, tumor paru ganas (kanker paru-paru) dapat tumbuh dengan cepat dan menyebar (metastasis) ke kelenjar getah bening atau organ lain, seperti otak dan hati (liver).
Penyebab dan Jenis Tumor Paru
Tumor paru umumnya terjadi ketika sel-sel pada paru-paru mengalami perubahan (mutasi) sehingga tumbuh tidak terkendali dan dapat merusak sel-sel yang sehat. Belum diketahui secara pasti penyebab perubahan pada sel-sel tersebut.
Seperti yang disebutkan sebelumnya, tumor paru bisa bersifat jinak atau ganas. Berikut ini adalah penjelasan dari masing-masing jenis tumor paru tersebut:
Tumor paru jinak
Berikut ini adalah beberapa jenis tumor paru jinak dan penyebab yang mendasarinya:
-
Adenoma bronkus
Kebanyakan tumor paru jinak adalah adenoma bronkus. Tumor ini terbentuk dari kelenjar penghasil lendir yang melapisi saluran pernapasan. Penyebab adenoma bronkus masih belum diketahui secara pasti, tetapi kondisi ini diduga terkait dengan kelainan genetik yang diturunkan dari orang tua.
-
Hamartoma
Hamartoma terbentuk dari jaringan normal pada paru-paru, seperti tulang rawan, lemak, dan jaringan ikat, yang tumbuh secara tidak normal. Jenis tumor paru jinak ini sering terjadi karena kelainan genetik yang diturunkan dari ayah atau ibu.
-
Papiloma
Papilloma dapat terjadi pada trakea, bronkus, maupun saluran napas yang lebih kecil. Tumor ini umumnya mencuat dari permukaan tempatnya menempel. Jenis tumor paru jinak yang tergolong jarang terjadi ini terjadi akibat infeksi HPV yang bisa menular dari seks oral.
Selain kondisi di atas, ada beberapa jenis tumor paru jinak yang terbentuk dari jaringan lemak atau jaringan ikat pada paru-paru, seperti chondroma, fibroma, neurofibroma, dan lipoma.
Tumor paru ganas
Tumor paru ganas atau kanker paru-paru umumnya dibagi dalam dua jenis, yaitu kanker paru small cell dan nonsmall cell. Berikut adalah penjelasannya:
-
Kanker paru small cell
Kanker paru-paru small cell dapat tumbuh dan menyebar dengan sangat cepat. Kanker ini umumnya bermula dari sel-sel lapisan bronkus di pusat paru-paru. Pada sebagian besar kasus, kondisi ini terjadi akibat kebiasaan merokok.
-
Kanker paru nonsmall cell
Kanker paru nonsmall cell merupakan jenis tumor paru ganas yang paling umum terjadi. Tumor paru ganas ini biasanya berkembang dan menyebar lebih lambat daripada kanker paru small cell. Contoh kanker paru nonsmall cell yang paling sering terjadi adalah adenokarsinoma atau karsinoma sel skuamosa paru-paru.
Faktor Risiko Tumor Paru
Ada faktor-faktor yang diduga dapat meningkatkan risiko terjadinya tumor paru, yaitu:
- Memiliki kebiasaan merokok atau kecanduan merokok
- Sering terpapar asap rokok dari orang lain (perokok pasif)
- Memiliki keluarga yang menderita tumor paru
- Mengalami infeksi kronis, seperti infeksi HPV atau HIV/AIDS
- Bekerja di lingkungan yang tinggi paparan debu partikel atau bahan kimia, seperti asbes, nikel, arsen, dan batu bara
- Tinggal di daerah dengan polusi udara yang berat
- Menjalani radioterapi pada area dada untuk pengobatan jenis kanker lain
Gejala Tumor Paru
Tumor paru jinak umumnya tidak bergejala. Akibatnya, tumor paru terkadang baru diketahui ketika penderita menjalani foto Rontgen dada untuk pemeriksaan kondisi lain. Namun, tumor jinak dapat menyebabkan gejala jika ukurannya sudah besar dan menyumbat saluran pernapasan.
Gejala yang bisa terjadi akibat tumor jinak antara lain:
- Batuk terus-menerus (kronis)
- Infeksi pernapasan berulang, misalnya pneumonia
- Napas berbunyi (mengi)
- Sesak napas
- Batuk darah
Sementara itu, tumor paru ganas bisa menyebabkan berbagai keluhan berikut:
- Batuk yang tidak kunjung membaik dan makin parah seiring berjalannya waktu
- Penurunan berat badan yang drastis dan tidak direncanakan
- Pembengkakan pada wajah, leher, lengan, atau dada bagian atas
- Hilang nafsu makan
- Nyeri dada
- Suara serak
- Sesak napas atau mengi
- Batuk darah
Kapan harus ke dokter
Gejala tumor paru jinak dan ganas bisa mirip. Oleh karena itu, periksakan diri ke dokter jika Anda mengalami keluhan seperti yang telah disebutkan di atas. Pemeriksaan perlu dilakukan agar keberadaan tumor dapat segera terdeteksi dan bisa ditangani secepatnya.
Jangan tunda ke dokter jika muncul keluhan-keluhan berikut:
- Batuk yang tidak kunjung sembuh lebih dari 2 minggu
- Batuk darah
- Sesak napas
- Nyeri dada
- Berat badan turun drastis tanpa sebab yang jelas
Diagnosis Tumor Paru
Diagnosis tumor paru dilakukan dengan menanyakan gejala, riwayat kesehatan pasien dan keluarga, serta gaya hidup pasien. Setelah itu, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik, terutama pada dada.
Untuk menetapkan diagnosis, dokter akan melakukan pemeriksaan lanjutan di bawah ini:
- Foto Rontgen dada, untuk melihat lokasi kelainan dan kondisi tumor di paru-paru
- CT scan atau MRI, untuk melihat ukuran dan letak tumor dengan lebih detail, serta melihat kondisi jaringan di sekitar organ paru-paru
- Biopsi paru-paru, untuk mendeteksi jenis tumor dengan memeriksa sampel jaringan paru-paru yang diambil menggunakan selang kecil berkamera (bronkoskopi), dengan jarum halus yang ditusukkan melalui dada, atau dengan operasi
- PET scan, untuk mendeteksi apakah terjadi penyebaran dan menentukan stadium tumor paru yang bersifat ganas
Pemeriksaan di atas dapat membedakan tumor yang jinak atau ganas. Dari foto, tumor yang jinak biasanya berukuran kecil, memiliki bentuk dengan batas yang halus pada hasil foto, dan tidak berkembang dengan cepat ketika dilakukan pemeriksaan lanjutan.
Pengobatan Tumor Paru
Pengobatan tumor paru akan disesuaikan dengan kondisi pasien, serta jenis dan ukuran tumor yang tumbuh. Tumor paru yang jinak dan berukuran kecil dapat langsung diangkat pada saat biopsi.
Sementara itu, tumor jinak yang berukuran lebih besar dapat ditangani dengan operasi. Operasi untuk mengangkat tumor jinak dapat dilakukan dengan operasi terbuka atau dengan operasi endoskopi.
Pada tumor paru ganas, beberapa metode pengobatan yang dapat dilakukan dokter adalah:
1. Operasi
Operasi bisa dilakukan bila tumor yang tumbuh hanya satu dan belum menyebar keluar organ paru. Pada prosedur ini, jaringan sehat di sekitar tumor juga perlu diangkat untuk mencegah terjadinya penyebaran sel-sel tumor.
Pada beberapa kasus, tumor paru ditangani dengan mengangkat seluruh sisi paru yang terkena tumor.
2. Kemoterapi
Kemoterapi adalah pemberian obat-obatan yang dapat membunuh sel kanker dan menghambat pertumbuhannya. Biasanya, kemoterapi digunakan untuk tumor paru ganas yang sudah menyebar.
Kemoterapi juga dapat digunakan sebagai terapi pendukung untuk dikombinasikan dengan operasi atau radioterapi. Kemoterapi dapat membantu mengecilkan tumor agar lebih mudah diangkat saat operasi, atau memastikan tidak ada sel kanker yang tersisa setelah operasi.
3. Radioterapi
Radioterapi atau terapi radiasi dilakukan dengan memancarkan sinar-X untuk membunuh sel-sel tumor paru ganas. Radioterapi dapat dikombinasikan dengan operasi atau kemoterapi.
4. Terapi target
Terapi target bekerja secara spesifik menghentikan cara kerja sel kanker yang membuatnya tumbuh tak terkendali. Namun, tidak semua penderita tumor paru ganas bisa menjalani pengobatan ini. Perlu dilakukan tes terlebih dahulu untuk mengetahui apakah jenis sel kanker pada pasien dapat dilawan dengan terapi target. Contoh obat yang digunakan dalam terapi target adalah brigatinib dan alectinib.
Komplikasi Tumor Paru
Jika tidak diobati, tumor paru jinak yang berukuran cukup besar dan terletak di dalam atau dekat pipa saluran pernapasan dapat menyumbat saluran pernapasan. Akibatnya, bisa timbul beberapa komplikasi berikut:
- Sebagian atau seluruh paru-paru mengalami kolaps (atelektasis)
- Batuk berdarah
- Sesak napas
Sementara itu, tumor paru ganas dapat menyebabkan komplikasi berupa:
- Penyebaran kanker ke area tubuh lain, seperti otak dan tulang
- Penumpukan cairan di selaput paru-paru (efusi pleura)
- Infeksi paru-paru berulang
- Penekanan tumor pada jantung atau pembuluh darah besar yang dapat menyebabkan gangguan aliran darah ke jantung dan gangguan fungsi jantung dalam memompa darah
- Penggumpalan darah yang menyumbat aliran darah, misalnya deep vein thrombosis
- Nyeri berat, mati rasa, atau kesemutan akibat tumor yang menekan saraf
Pencegahan Tumor Paru
Mengingat penyebab tumor paru belum diketahui secara pasti, cara terbaik untuk mencegah penyakit ini adalah dengan menjalani pola hidup sehat dan menghindari faktor risiko kanker. Beberapa cara yang dapat dilakukan meliputi:
- Tidak merokok atau menghindari paparan asap rokok
- Menggunakan alat pelindung diri sesuai standar jika bekerja di lingkungan yang berisiko menimbulkan keracunan zat kimia
- Mengonsumsi makanan yang sehat dan bergizi seimbang
- Menjalani skrining rutin ke dokter bila memiliki kondisi yang meningkatkan risiko terkena tumor paru
- Berolahraga secara rutin
- Menjalani vaksinasi sesuai jadwal yang ditentukan oleh dokter