Tumor tulang belakang adalah tumor yang muncul di tulang belakang atau jaringan sekitarnya, misalnya saraf tulang belakang. Tumor ini biasanya tampak seperti benjolan dan dapat menimbulkan berbagai gejala. Penanganan yang tepat perlu dilakukan sejak dini guna mencegah tumor berkembang menjadi ganas.
Tumor adalah penyakit yang terjadi ketika sel-sel di jaringan atau organ tubuh tertentu tumbuh secara berlebihan dan tidak terkendali, sehingga merusak bagian tubuh yang sehat di sekitarnya. Tumor ada yang bersifat jinak, tetapi ada pula yang ganas (kanker).
Berbeda dengan kanker, tumor jinak cenderung tidak menyebar ke bagian tubuh lain dan pertumbuhannya lebih lambat. Akan tetapi, jika tidak ditangani sejak dini, sebagian jenis tumor bisa berubah menjadi ganas. Tumor juga bisa tumbuh di jaringan tubuh mana pun, termasuk tulang belakang.
Ada banyak jenis tumor yang bisa muncul di tulang belakang, di antaranya:
- Osteochondroma
- Osteosarcoma dan Ewing Sarcoma
- Osteoblastoma
- Ependymoma dan meningioma
- Schwannoma dan neurofibroma
- Multiple myeloma
Penyebab Tumor Tulang Belakang
Hingga saat ini, penyebab seseorang mengalami tumor tulang belakang masih belum bisa diketahui secara pasti. Akan tetapi, ada beberapa faktor yang diketahui dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami tumor tulang belakang, antara lain:
- Faktor keturunan
- Paparan radiasi dan zat karsinogenik
- Penyakit autoimun, misalnya multiple sclerosis
- Kelainan genetik, seperti penyakit neurofibromatosis 2 dan penyakit Hippel-Lindau
Selain itu, tumor tulang belakang juga sering kali muncul akibat berpindahnya sel-sel tumor dari bagian tubuh lain. Proses berpindahnya sel tumor dari tempat asalnya ini disebut metastasis. Kondisi tumor yang demikian dapat terjadi pada penderita kanker stadium 4, misalnya pada kanker payudara, kanker paru-paru, dan kanker prostat.
Beberapa Gejala Tumor Tulang Belakang
Tumor tulang belakang pada tahap awal umumnya tidak bergejala. Gejala tumor ini biasanya baru muncul ketika sel tumor tumbuh semakin besar dan mulai merusak jaringan tulang belakang atau struktur di sekitarnya, misalnya saraf atau bantalan saraf.
Ada beberapa gejala tumor di tulang belakang, di antaranya:
- Muncul benjolan di punggung atau sekitar tulang belakang.
- Nyeri punggung yang menjalar hingga ke bagian tubuh lain, seperti kaki, paha, atau lengan
- Nyeri dan kaku leher
- Kelemahan atau bahkan kelumpuhan anggota gerak tubuh, misalnya lengan dan tungkai
- Kesemutan atau mati rasa di punggung
- Gangguan buang air kecil atau buang air besar
- Hilangnya fungsi usus atau kandung kemih
- Perubahan bentuk tulang belakang berupa skoliosis
Nyeri akibat tumor tulang belakang bisa semakin parah ketika penderitanya berbaring, mengejan, atau batuk. Pada pria, tumor tulang belakang juga bisa menyebabkan disfungsi ereksi.
Gejala-gejala tumor tulang belakang sering kali bisa menyerupai banyak penyakit atau kondisi medis lain, misalnya saraf terjepit (HNP), cedera punggung atau tulang belakang, dan TBC tulang belakang. Oleh karena itu, untuk memastikan diagnosisnya, diperlukan pemeriksaan medis menyeluruh dari dokter.
Untuk mendiagnosis tumor tulang belakang, dokter umumnya akan melakukan pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang, seperti foto Rontgen, USG, MRI, CT scan, biopsi, dan tes tumor marker.
Cara Mengatasi Tumor Tulang Belakang
Tujuan pengobatan tumor tulang belakang adalah mengangkat tumor tanpa merusak sumsum tulang belakang dan saraf di sekitarnya. Selain itu, penanganan tumor tulang belakang juga penting untuk mencegah penyebaran sel tumor ke jaringan tubuh lainnya.
Berikut ini adalah beberapa metode pengobatan yang dapat dilakukan oleh dokter untuk mengatasi tumor tulang belakang:
1. Operasi
Operasi tulang belakang umumnya dilakukan untuk mengangkat jaringan tumor yang tumbuh di tulang belakang. Namun, sisa sel tumor terkadang masih ada yang tertinggal di jaringan tulang belakang setelah operasi dilakukan.
Oleh karena itu, langkah operasi biasanya dipadukan dengan metode penanganan lain, seperti kemoterapi dan terapi radiasi, untuk menghilangkan sisa sel-sel tumor di tulang belakang.
2. Terapi radiasi
Terapi radiasi atau radioterapi umumnya digunakan untuk menghilangkan sisa tumor yang tidak dapat diangkat sepenuhnya melalui operasi.
Selain itu, terapi ini juga dilakukan untuk mengatasi tumor yang tidak dapat dioperasi atau jika langkah operasi dinilai berisiko tinggi dan dapat menyebabkan komplikasi, misalnya kelumpuhan atau mati rasa akibat kerusakan saraf.
3. Kemoterapi
Kemoterapi merupakan salah satu metode pengobatan standar untuk berbagai jenis kanker, termasuk tumor tulang belakang. Meski demikian, kemoterapi sering kali dapat menimbulkan efek samping, seperti kelelahan, mual, muntah, nyeri, infeksi, dan rambut rontok.
4. Fisioterapi
Metode fisioterapi umumnya dilakukan setelah penderita mulai pulih dari operasi dan telah menyelesaikan pengobatan kemoterapi atau terapi radiasi.
Fisioterapi dapat membantu penderita untuk kembali bergerak, meningkatkan kemampuan dalam menjalani aktivitas fisik sehari-hari, serta mendukung proses pemulihan setelah pengobatan tumor tulang belakang.
Tumor belakang merupakan penyakit yang jarang terjadi. Kendati demikian, jika dibiarkan tanpa pengobatan, tumor tulang belakang bisa menjadi lebih sulit diobati dan bahkan berisiko tinggi menyebabkan kerusakan saraf tulang belakang secara permanen.
Oleh karena itu, Anda perlu waspada apabila mengalami gejala-gejala tumor tulang belakang yang telah disebutkan sebelumnya. Jika merasakan gejala-gejala tersebut, sebaiknya segera periksakan diri ke dokter agar pemeriksaan dan penanganan dapat dilakukan sejak dini.